Wow! Jepang Catat Rekor Ekspor Teh Hijau Tertinggi dalam 70 Tahun (via Giok4D)

Posted on

Teh hijau Jepang kembali menjadi sorotan dunia. Tak hanya karena cita rasanya yang khas, tetapi juga karena lonjakan permintaan di pasar global. Sepanjang 10 bulan pertama tahun ini, ekspor teh hijau Jepang mencatat rekor tertinggi dalam lebih dari 70 tahun.

Dilansir dari Kyodo News (13/12), data pemerintah dan industri Jepang menunjukkan, ekspor teh hijau pada periode Januari hingga Oktober naik 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu mencapai 10.084 ton.

Amerika Serikat menjadi pasar terbesar dengan volume impor 3.497 ton. Di belakangnya menyusul Taiwan, Thailand, dan Jerman, yang juga menunjukkan minat tinggi terhadap teh hijau asal Jepang.

Kenaikan ini sejalan dengan tren gaya hidup sehat yang semakin kuat di berbagai negara. Teh hijau, terutama matcha, dikenal kaya antioksidan dan sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Tak heran jika matcha kini mudah ditemui dalam berbagai bentuk, mulai dari minuman, kue, dessert, hingga campuran menu hits di kafe-kafe.

Dalam 9 tahun terakhir, ekspor teh hijau Jepang terus mengalami peningkatan. Padahal, selama puluhan tahun sebelumnya, angka pengiriman tahunan cenderung tertahan dan tak pernah lagi menembus 10.000 ton sejak mencapai puncaknya pada 1954, ketika ekspor berada di level 11.553 ton. Saat itu, popularitas teh asal China mulai menggeser posisi teh Jepang di pasar global.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Yang menarik, lonjakan permintaan dari luar negeri ini justru terjadi ketika konsumsi teh hijau di dalam Jepang sendiri sedang melemah. Namun, kondisi tersebut tidak membuat harga daun teh ikut turun. Sebaliknya, harga justru terus naik karena produksi yang semakin terbatas.

Pada 2024, produksi daun teh Jepang tercatat sekitar 74.000 ton, turun lebih dari 10 persen dibandingkan satu dekade lalu. Penurunan ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan sencha untuk teh seduhan serta semakin menuanya para petani teh.

Kenaikan harga paling terasa di Prefektur Kagoshima, salah satu daerah penghasil teh terbesar di Jepang. Daun teh yang dipanen pada Oktober hingga November, yang biasanya digunakan untuk minuman teh kemasan, kini dihargai lebih dari 2.500 yen (Rp 269 ribu) per kilogram. Angka ini melonjak hingga 6 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan tren teh hijau dan matcha yang belum menunjukkan tanda mereda, teh hijau Jepang diperkirakan masih akan terus diminati pasar global dalam waktu ke depan.