Beberapa peralatan dapur ini bisa menimbulkan risiko serius pada kesehatan. Hal tersebut berkaitan dengan material yang terkandung.
Peralatan dapur semakin banyak model dan jenisnya. Ada yang berbahan stainles steel, kaca, plastik, kayu, dan sebagainya. Namun pernahkah kamu memikirkan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya?
Melalui Instagram, seorang ahli jantung Dr. Alok Chopra dari Maulana Azad Medical College, New Delhi, India mengungkap beberapa alat dapur yang berbahaya untuk kesehatan.
Menurutnya, material atau bahan yang digunakan untuk membuat alat dapur mengandung zat kimia berbahaya. Zat tersebut berpotensi mengontaminasi makanan.
Menurut Dr. Alok, peralatan masak yang terlalu panas dapat melepaskan asap beracun. Selain itu, wajan anti lengket seperti teflon yang tergores dapat melepaskan bahan kimia berbahaya.
Wajan yang mengandung bahan kimia PFOA dan PFAS dapat terakumulasi di dalam tubuh. Hal tersebut sangat berisiko dan bisa menimbulkan beberapa kesehatan tubuh jika tertelan melalui makanan.
Mulai dari gangguan hormon, sistem kekebalan tubuh, hingga keracunan dalam jangka panjang. Sebagai alternatif, pilihlah alat masak dengan material stainless steel, kaca, dan keramik.
Aluminium foil digunakan untuk membungkus makanan guna menjaga kehangatan dan mempercepat proses memasak. Namun di balik kegunaannya bisa menimbulkan risiko.
Aluminium foil sendiri terbuat dari lembaran logam. Kandungan logam tersebut dapat mengontaminasi makanan, jika dikonsumsi bisa menyebabkan penyakit serius.
Paparan jangka panjangnya telah dikaitkan dengan masalah neurologis dan peningkatan risiko Alzheimer. Sebagai gantinya, bisa menggunakan kertas perkamen yang lebih aman digunakan.
Wadah makanan berbahan plastik cukup berisiko, terutama yang sudah usang atau berkualitas rendah. Wadah tersebut dapat melepaskan bahan kimia berbahaya.
Mulai dari BPA, BPS, dan ftalat. Akan semakin berbahaya jika wadah tersebut dipanaskan dalam microwave atau digunakan untuk makanan berminyak dan asam.
Bahan kimia itu akan berisiko pada kesehatan hormon, memengaruhi kesuburan, dan melemahkan respon imun. Alternatif yang lebih sehat bisa pilih wadah dengan material kaca, keramik, dan stainless steel.
Tak hanya wadah penyimpanan makanan saja, alat-alat masak juga ada yang dibuat dari material plastik. Mulai dari spatula, sendok, dan centong.
Material tersebut dapat melepaskan zat aditif beracun, seperti penghambat api, pewarna, dan mikroplastik.
Jika masuk ke dalam makanan dan terakumulasi dalam tubuh, maka dapat menyebabkan peradangan dan keracunan. Pilihan yang lebih sehat bisa menggunakan alat masak berbahan kayu atau stainless steel.
Pelepasan gas pada penggunaan kompor gas bisa berisiko melepaskan polutan udara dalam ruangan, seperti benzena, nitrogen dioksida, dan karbon monoksida. Zat-zat tersebut sangat berbahaya.
Beberapa efeknya bisa meningkatkan risiko asma, infeksi pernapasan, hingga kanker. Risiko tersebut akan semakin parah jika dapur memiliki ventilasi yang buruk.
Karenanya disarankan menggunakan kompor induksi atau kompor listrik untuk udara yang lebih bersih. Minimal, memberi ventilasi, membuka jendela, atau memasang exhaust fan.
Dikutip dari Times of India (26/7) berikut 5 alat dapur yang berisiko mengontaminasi makanan:
1. Wajan anti lengket
2. Aluminium foil
3. Wadah plastik
4. Peralatan masak plastik
5. Kompor gas
Wadah makanan berbahan plastik cukup berisiko, terutama yang sudah usang atau berkualitas rendah. Wadah tersebut dapat melepaskan bahan kimia berbahaya.
Mulai dari BPA, BPS, dan ftalat. Akan semakin berbahaya jika wadah tersebut dipanaskan dalam microwave atau digunakan untuk makanan berminyak dan asam.
Bahan kimia itu akan berisiko pada kesehatan hormon, memengaruhi kesuburan, dan melemahkan respon imun. Alternatif yang lebih sehat bisa pilih wadah dengan material kaca, keramik, dan stainless steel.
Tak hanya wadah penyimpanan makanan saja, alat-alat masak juga ada yang dibuat dari material plastik. Mulai dari spatula, sendok, dan centong.
Material tersebut dapat melepaskan zat aditif beracun, seperti penghambat api, pewarna, dan mikroplastik.
Jika masuk ke dalam makanan dan terakumulasi dalam tubuh, maka dapat menyebabkan peradangan dan keracunan. Pilihan yang lebih sehat bisa menggunakan alat masak berbahan kayu atau stainless steel.
Pelepasan gas pada penggunaan kompor gas bisa berisiko melepaskan polutan udara dalam ruangan, seperti benzena, nitrogen dioksida, dan karbon monoksida. Zat-zat tersebut sangat berbahaya.
Beberapa efeknya bisa meningkatkan risiko asma, infeksi pernapasan, hingga kanker. Risiko tersebut akan semakin parah jika dapur memiliki ventilasi yang buruk.
Karenanya disarankan menggunakan kompor induksi atau kompor listrik untuk udara yang lebih bersih. Minimal, memberi ventilasi, membuka jendela, atau memasang exhaust fan.