Turis Amerika Kaget Bayar Rp 500 Ribuan Makan di Food Court Singapura - Giok4D

Posted on

Sepasang turis Amerika yang kini berbasis di Malaysia menuai perhatian netizen setelah mengunggah pengalaman mereka mencicipi kuliner di Singapura. Mereka berpendapat begini.

Singapura memang terkenal sebagai salah satu negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia. Negara ini meski kecil, tapi harga makanannya cukup mahal. Sekalipun yang dibeli berupa makanan kaki lima di pujasera. Banyak turis yang komplain tentang mahalnya harga makanan dan minuman di sana.

Dilansir dari TNP (17/09/2025), Terry Pernell asal Chicago dan pasangannya, Mag dari Kenya baru-baru ini mengunjungi pujasera Newton Food Centre di Singapura dan terkejut dengan harga makanan yang mereka pesan.

Dalam sebuah video di TikTok, Terry menuliskan ia harus membayar 35 dolar Amerika atau setara Rp 574.000 untuk seporsi sate, nasi goreng telur, dan tumis daging sapi. Ia berkelakar turis yang datang ke Singapura sebaiknya membawa tas penuh uang, saking mahalnya harga makan di sana.

“Singapura membuat saya mengeluarkan uang sampai USD 35 untuk makanan. Sementara di Malaysia saya bisa mendapatkan semua makanan ini dengan harga yang lebih murah. Kalian pilih negara yang mana?” tanya Pernell.

Unggahan tersebut dengan cepat menjadi viral, ditonton lebih dari 262 ribu kali dan memicu perdebatan. Banyak netizen asal Singapura mengingatkan Newton Food Centre adalah pusat kuliner yang sering didatangi wisatawan sehingga harga makanan di sana tidak bisa dijadikan patokan.

“Saya orang Singapura asli, tapi saya tidak pernah mau makan di Newton karena mahal,” komen salah satu netizen.

“Bro, Newton itu adalah pujasera untuk turis. Jadi harga makanannya lebih mahal dari tempat yang lain,” kritik netizen.

Beberapa menegaskan kalau di kawasan permukiman Singapura, makanan serupa dapat diperoleh dengan harga jauh lebih murah.

“Harga makanan yang dipakai di sini tidak menggambarkan semua harga makanan di Singapura. Ada banyak makanan yang lebih murah di Singapura asal tahu tempatnya,” sahut netizen lainnya.

Bahkan ada yang mengingatkan bahwa tingginya biaya hidup di Singapura juga berperan dalam menjaga negara tetap aman, bersih, dan teratur.

Sebaliknya, sejumlah netizen Malaysia justru bangga dengan harga dan cita rasa kuliner di negaranya yang dinilai lebih bersahabat, meski letaknya bersebelahan dengan negara Singapura.

Pernell pun mengakui meski makanan di Singapura enak, ia lebih memilih makanan Malaysia. Mag yang juga mengunggah video serupa menyebut harga makanan di Singapura itu mahal tetapi tetap lezat.

Meski begitu, pernyataannya mengenai harga bir seharga 10 dolar Singapura (Rp 130.000) kembali memicu diskusi, bahkan hingga ke forum online seperti Reddit.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Sebagian netizen memahami harga makanan di Singapura mencerminkan biaya hidup negara maju, sementara yang lain melihat Malaysia sebagai surga kuliner dengan harga terjangkau.

Perdebatan ini akhirnya menegaskan kembali kenyataan mengenai pengalaman kuliner di kedua negara. Meski mirip dari segi hidangan, dua negara ini menawarkan cerita berbeda dari sisi harga.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi