Tripplefeeling, Kafe ‘Rasa’ Warteg yang Jadi Favorit di Semarang

Posted on

Nongkrong di kafe identiknya menikmati makanan Barat atau kekinian, tapi tidak di Tripplefeeling. Di sini, kamu juga bisa menikmati nasi rames ala warteg yang murah meriah dan sedap.

Semerbak bau kopi langsung tercium begitu memasuki kafe kecil di sudut Kota Semarang, Tripplefeeling Coffee and Eatery. Kafe yang terletak tak jauh dari Tugu Muda Semarang, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang itu ramai pengunjung yang datang silih-berganti, Sabtu (21/6).

Uniknya, selain menawarkan berbagai menu ala kafe seperti kopi, roti, dan camilan, Tripplefeeling juga menjual nasi, lauk, dan berbagai macam sayur ala warteg.

“Saya sering beli nasi sayur sop sama ikan. Kebetulan kerjanya di samping kafe, jadi langganan tiap siang ke sini,” kata salah satu pengunjung, Hani (26), kepada infoJateng, Sabtu (21/6/2025).

Perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta itu menilai, Tripplefeeling menjadi pilihan alternatif saat dirinya ingin makan nasi sayur akan tetapi malas pergi ke warteg yang panas.

“Biasanya kalau mau makan nasi sayur harus ke warteg, tapi kan di sana panas dan banyak orang. Kalau ke kafe kayak gini kan ada AC-nya, nggak takut sumpek,” tuturnya.

Begitu pula salah satu mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Dila (24). Ia tengah mengerjakan tugas sambil menyeruput es cokelat dan roti.

“Kafenya kan dekat kampus, jadi aku setiap mau nugas atau laper sering ke sini. Soalnya juga menunya beragam, bisa sesuai mood kalau laper beli nasi, kalau cuma pengin nongkrong juga bisa ngopi-ngopi,” ujarnya.

Salah satu front man Tripplefeeling, Kaleb, menjelaskan mulanya kafe kecil di Jalan Imam Bonjol Nomor 212 itu memang hanya menjual kopi layaknya kafe-kafe di luar sana. Namun, ide unik pun muncul dari obrolan dengan para pelanggan.

“Awalnya kita hanya jualan minuman, kopi dan non-kopi seperti kafe pada umumnya. Tapi di sekitar sini kan banyak kantor dan kampus. Banyak yang request, ‘bisa nggak disediain menu kayak ramesan?’ Ya akhirnya kami coba, ternyata ramai juga,” kata Kaleb kepada infoJateng.

Kafe yang buka dari pukul 07.00 WIB pagi hingga 21.00 WIB malam ini punya dua wajah berbeda dalam sehari. Pagi hingga sore, Tripplefeeling berubah jadi tempat makan siang idaman pegawai dan mahasiswa.

Nasi rames lengkap dengan sayur, lauk berupa telur balado, ayam goreng, hingga ikan pindang, bisa didapat dengan harga mulai Rp 13 ribu. Meski begitu, kopi dan nonkopi tetap tersedia beserta camilannya.

“Menunya ganti-ganti tiap hari, biar pelanggan nggak bosan. Tapi kita tetap jaga kualitas. Walau murah, nggak murahan,” ujar Kaleb sambil tersenyum.

Lalu malam hari, Tripplefeeling kembali ke ‘jati dirinya’ sebagai kafe yang menyuguhkan kopi, es krim, snack, dan ruang santai ber-AC dengan Wi-Fi kencang.

Tempat ini pun kerap jadi lokasi nongkrong mahasiswa atau pekerja lepas yang butuh tempat nyaman dengan harga terjangkau. Minuman kopi dan non-kopi dijual mulai Rp 15-25 ribu. Sementara snack hanya Rp 7-20 ribu.

Tripple Feeling seperti menjembatani dua dunia yang selama ini jarang bersinggungan, yakni warung makan dan kafe estetik. Di siang hari, penyajian nasi rames tetap simpel, tapi ditawarkan dalam atmosfer yang lebih modern dan bersih.

“Ibarat kata, makan kayak di warteg, tapi tempatnya seadem kafe. Bisa sambil kerja juga,” ujar Kaleb.

Kombinasi inilah yang membuat Tripplefeeling mencuri perhatian di tengah banyaknya kafe serupa. Strategi mereka bukan sekadar soal menu, tapi juga soal membaca pasar.

“Kita berani main di harga. Kopi tetap terjangkau buat anak kampus, ramesan murah buat pekerja kantoran. Tapi semuanya dibuat dengan standar kualitas kami sendiri,” tegas Kaleb.

Tak hanya menjual makanan dan minuman, Tripplefeeling juga menawarkan pengalaman berupa tempat yang ramah keluarga, cocok buat mengobrol, kerja, hingga santai sore. Ia menyebut, beberapa pelanggan tetap kafe itu datang dari perusahaan besar di sekitar.

“Makanan kita ready jam 10.00 WIB. Kalau jam 07.00 WIB kita baru sedia minuman dan snack. Siang-siang jam istirahat gitu biasanya ramai,” tuturnya.

Tripplefeeling pun cocok bagi masyarakat Kota Semarang yang ingin ngopi sambil makan nasi rames tanpa harus pindah tempat.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi