Seorang penumpang lansia tersedak saat makan dalam perjalanan penerbangannya menggunakan Qatar Airways. Pihak keluarga berujung menggugatnya atas dugaan kelalaian.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Peristiwa tragis kembali meliputi dunia aviasi. Sangat disarankan untuk senantiasa berhati-hati, termasuk ketika menikmati makanan dalam perjalanan wisata.
Risiko keracunan atau kecelakaan akibat makan terburu-buru dapat membahayakan nyawa. Kisahnya seperti seorang penumpang lansia yang berakhir tragis gegara makanan di pesawat.
Dilansir dari Daily Record, Senin (13/10), seorang penumpang berusia 85 tahun bernama Asoka Jayaweera dilaporkan meninggal dunia. Ia meregang nyawa disebut-sebut setelah tersedak saat makan makanan di pesawat.
Kronologinya terjadi pada Agustus 2023, saat pesawat lepas landas dari Los Angeles, Amerika Serikat menuju Sri Lanka via Doha, Qatar. Setelah 2,5 jam mengudara, awak kabin mulai membagikan makanan kepada penumpang satu persatu.
Jayaweera yang seorang vegetarian memesan makanan tanpa protein hewani sama sekali dalam makanannya. Tak lama setelah menerima makanan tersebut, Jayaweera tersedak dan mengalami kesulitan bernapas.
Tindakan penyelamatan darurat sudah dilakukan awak kabin untuk membantu penumpang itu bernapas. Demi penanganan medis yang proporsional, pesawat memutuskan mendarat darurat di Bandara Edinburgh, Skotlandia.
Saat itu Jayaweera langsung diturunkan dan dikirim ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, keesokan hari pada masa perawatan Jayaweera dilaporkan menghembuskan napas terakhir.
Pihak keluarga yang tak terima lantas menggugat pihak maskapai. Hingga kini kasusnya masih bergulir pada persidangan yang alot.
Pihak keluarga menuduh ada kelalaian awak kabin yang memberikan makanan non-vegetarian pada orang tuanya. Namun awak kabin menyebut Jayaweera tersedak atas makanan yang bukan berasal dari produk hewani.
Hasil pemeriksaan rumah sakit juga menunjukkan, Jayaweera mengalami pneumonia aspirasi. Kondisi ini merupakan gangguan infeksi paru-paru akibat makanan yang masuk ke saluran pernapasan.
Pihak maskapai sendiri menyatakan telah melakukan pertolongan darurat dan berbagai upaya lainnya untuk menyelamatkan nyawa penumpang. Sayangnya mereka tak angkat suara lebih lanjut dan membiarkan kasusnya selesai di persidangan terlebih dahulu.