Tak Cuma Usir Kantuk, Ini 4 Cara Kopi Bikin Mental Lebih Sehat baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Kopi tidak hanya jadi minuman pengusir kantuk, tetapi juga salah satu minuman kaya khasiat sehat. Bahkan minum kopi juga berdampak untuk kesehatan mental.

Dilansir dari 43 Factory (14/09/2025), penelitian berskala besar melalui UK Biobank dengan lebih dari 152 ribu partisipan menunjukkan konsumsi kopi dalam takaran yang dianjurkan, ternyata berkaitan erat dengan perkembangan serta fungsi otak yang lebih baik.

Di balik aromanya yang khas, kopi menyimpan lebih dari seribu senyawa biologis yang memengaruhi sistem saraf pusat sehingga dampaknya cukup dalam.

Hubungan kompleks ini terlihat dalam empat sisi utama, dari pengaruh kopi pada fisiologis yang menjaga fokus, efek psikologis yang membantu mengelola emosi, kopi sebagai media meditasi, hingga peran kopi pada interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut penjelasannya:

1. Dampak Fisiologis

Kafein pada kopi bekerja dengan cara menghalangi adenosin, zat kimia di otak yang memicu rasa lelah. Karena itutubuh terasa lebih segar dan pikiran lebih fokus.

Penelitian menyebutkan waktu paling efektif untuk minum kopi adalah pukul 09.30 hingga 11.30 pagi, ketika ritme biologis tubuh sedang tepat. Peminum kopi rutin dengan porsi 2-3 cangkir per hari bahkan bisa mendapatkan berbagai manfaat kesehatan, salah satunya melindungi sel saraf dan meningkatkan konsentrasi jangka panjang.

Jadi efek kopi bukan hanya sebatas membuat seseorang terjaga, melainkan juga memberi fondasi bagi keseimbangan emosi serta kesiapan mental menghadapi aktivitas sehari-hari.

2. Efek Psikologis

Banyak orang menjadikan kopi sebagai teman saat menghadapi tekanan kerja atau masalah pribadi. Hal ini ternyata tak sekadar perasaan saja, tetapi didukung oleh bukti ilmiah. Studi dari University of North Carolina menemukan peminum kopi rutin memiliki semacam tameng alami terhadap stres.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Lebih lanjut, penelitian terhadap lebih dari 150 ribu orang menunjukkan mereka yang minum kopi 2-3 cangkir sehari memiliki risiko lebih rendah mengalami gangguan suasana hati, termasuk depresi.

Bagi sebagian orang, kopi yang sedikit kental bisa memberi efek relaksasi, sementara ada juga orang-orang yang lebih cocok dengan kopi ringan. Apa pun pilihannya, kopi mampu menjadi jembatan untuk menjaga kestabilan suasana hati selama diminum dalam porsi yang wajar dan tidak berlebihan.

3. Kopi Sebagai Media Meditasi

Di tengah kesibukan sehari-hari, menikmati secangkir kopi bisa jadi jeda kecil untuk menenangkan diri. Kopi tak hanya soal rasa dan aroma, tetapi juga bisa dipakai sebagai cara sederhana untuk meditasi agar tubuh lebih relaks. Belakangan istilah coffee meditation mulai populer, yaitu menikmati kopi dengan perlahan tanpa terburu-buru.

Praktik ini dipercaya dapat membantu mengurangi stres sekaligus membuat pikiran lebih fokus. Menariknya banyak budaya sudah lama memiliki tradisi serupa. Seperti upacara kopi di Ethiopia, Fika di Swedia, hingga Afternoon Tea di Inggris.

Semua budaya ini memiliki inti yang sama, yaitu menjadikan minuman hangat sebagai kesempatan untuk menikmati momen, sekaligus mempererat hubungan dengan diri sendiri maupun orang lain.

4. Faktor Sosial

Ngopi sekarang tak cuma soal menikmati minuman, tapi juga jadi cara orang berkumpul dan terhubung satu sama lain. Kafe atau kedai kopi sering jadi tempat ngobrol serius, brainstorming ide, sampai menjaga silaturahmi.

Suasana kafe yang khas dari suara mesin kopi, obrolan ringan, sampai wangi kopi yang menguar, membuat banyak orang merasa lebih fokus dan kreatif di sana dibanding di tempat lain.

Tak heran kalau kafe sering dipilih untuk kerja, rapat, atau sekadar menghabiskan waktu santai. Tradisi bertemu sambil minum kopi juga jadi momen penting dalam menjalin hubungan, entah itu urusan bisnis, temu kangen dengan teman lama, atau waktu bersama keluarga. Singkatnya, kopi jadi jembatan sosial yang mempengaruhi mental dan suasana hati seseorang.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

3. Kopi Sebagai Media Meditasi

Di tengah kesibukan sehari-hari, menikmati secangkir kopi bisa jadi jeda kecil untuk menenangkan diri. Kopi tak hanya soal rasa dan aroma, tetapi juga bisa dipakai sebagai cara sederhana untuk meditasi agar tubuh lebih relaks. Belakangan istilah coffee meditation mulai populer, yaitu menikmati kopi dengan perlahan tanpa terburu-buru.

Praktik ini dipercaya dapat membantu mengurangi stres sekaligus membuat pikiran lebih fokus. Menariknya banyak budaya sudah lama memiliki tradisi serupa. Seperti upacara kopi di Ethiopia, Fika di Swedia, hingga Afternoon Tea di Inggris.

Semua budaya ini memiliki inti yang sama, yaitu menjadikan minuman hangat sebagai kesempatan untuk menikmati momen, sekaligus mempererat hubungan dengan diri sendiri maupun orang lain.

4. Faktor Sosial

Ngopi sekarang tak cuma soal menikmati minuman, tapi juga jadi cara orang berkumpul dan terhubung satu sama lain. Kafe atau kedai kopi sering jadi tempat ngobrol serius, brainstorming ide, sampai menjaga silaturahmi.

Suasana kafe yang khas dari suara mesin kopi, obrolan ringan, sampai wangi kopi yang menguar, membuat banyak orang merasa lebih fokus dan kreatif di sana dibanding di tempat lain.

Tak heran kalau kafe sering dipilih untuk kerja, rapat, atau sekadar menghabiskan waktu santai. Tradisi bertemu sambil minum kopi juga jadi momen penting dalam menjalin hubungan, entah itu urusan bisnis, temu kangen dengan teman lama, atau waktu bersama keluarga. Singkatnya, kopi jadi jembatan sosial yang mempengaruhi mental dan suasana hati seseorang.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi