Siapa Sangka, 5 Makanan ‘Ndeso’ Ini Eksis sampai ke Luar Negeri | Giok4D

Posted on

Indonesia dikenal sebagai negara dengan ragam kuliner yang enak. Ada banyak makanan tradisional yang ‘go international’ dan digemari di luar negeri.

Membicarakan kuliner populer di Indonesia memang tidak ada habisnya. Indonesia kerap menjadi ‘melting pot’ atau berkumpulnya banyak budaya dan warisan kuliner dari berbagai daerah.

Tak heran, ada banyak makanan ‘ndeso’ atau makanan tradisional yang popularitasnya sampai ke luar negeri, bahkan diburu banyak orang.

Mulai dari tren demam seblak di Thailand sampai ayam gepuk yang seolah jadi menu wajib di Malaysia.

Berikut lima makanan tradisional dari Indonesia yang terkenal di luar negeri.

1. Ayam Gepuk Eksis di Malaysia

Ayam gepuk merupakan kuliner asal Yogyakarta, yang kini menjadi salah satu makanan Indonesia yang paling populer di Malaysia. Hidangan ini sederhana, berupa ayam goreng renyah yang ditumbuk bersama sambal pedas gurih, lalu disajikan dengan nasi hangat, tempe dan tahu.

Perpaduan tekstur garing, rasa pedas, dan harga yang terjangkau membuat ayam gepuk cepat diterima masyarakat Malaysia yang memang gemar makanan berbumbu kuat. Popularitasnya semakin meluas berkat promosi di media sosial, ditambah dengan strategi penjual seperti porsi mengenyangkan serta refill sambal dan nasi gratis.

Selain itu akar budaya kuliner yang mirip antara Indonesia dan Malaysia menjadikan ayam gepuk terasa akrab bagi selera mereka. Tidak heran, dari warung kaki lima hingga restoran besar, menu ini terus diburu pencinta kuliner negeri jiran.

2. Es Cendol Diklaim dari Singapura

Es cendol adalah minuman segar berbahan santan, gula merah, dan bulir hijau dari tepung beras. Minuman inisempat menimbulkan perdebatan panjang antara masyarakat Indonesia, Malaysia, dan Singapura soal asal-usulnya.

Pada 2018, CNN Travel bahkan mencatat cendol sebagai kuliner khas Singapura dalam daftar 50 hidangan penutup terbaik dunia. Klaim itu memicu reaksi keras, terutama dari masyarakat Indonesia yang meyakini cendol berasal dari Nusantara.

Sejumlah pakar kuliner menyebutkan cendol sejatinya adalah dawet, minuman tradisional Jawa yang sudah disebut dalam naskah kuno sejak abad ke-12 dan tercatat dalam resep kolonial Belanda pada 1866. Popularitas cendol hingga diklaim negara lain tak lepas dari rasanya yang segar, mudah disukai, dan cepat menyebar ke berbagai negara Asia Tenggara terutama di Singapura.

3. Demam Seblak di Thailand

Seblak adalah makanan populer khas Sunda asal Jawa Barat yang kini tengah viral di Thailand. Hidangan berkuah pedas gurih dengan aroma kencur ini awalnya sederhana. Hanya berupa kerupuk yang dimasak dengan bumbu cabai, bawang, dan kencur.

Namun seiring berjalannya waktu, seblak diperkaya dengan toppingcilok, bakso, makaroni, hingga telur puyuh. Cita rasanya yang pedas gurih membuatnya mirip dengan kuliner Thailand, sehingga cepat diterima lidah masyarakat setempat.

Popularitas seblak makin melejit berkat artis dan influencer Thailand yang ikut mencicipi dan mengunggah pengalaman mereka di media sosial. Dari warung Indonesia hingga toko online, seblak kini mudah ditemukan di Thailand.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

4. Warteg Indonesia Menjamur di Belanda

Warteg atau warung nasi ternyata tidak hanya ada di Indonesia, tetapi juga populer di Belanda. Kehadirannya tak lepas dari sejarah panjang kolonialisme ketika Indonesia berada di bawah Hindia Belanda selama lebih dari tiga abad. Sejak saat itu, kuliner Indonesia melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Belanda.

Hidangan seperti rendang, sate, nasi goreng, telur balado, hingga gulai menjadi favorit karena kaya rempah dan menawarkan keseimbangan rasa pedas, manis, asam, dan gurih. Kini banyak restoran dan tempat makan di Belanda mengusung konsep mirip warteg dengan nasi rames dan beragam lauk tradisional Indonesia.

Popularitasnya semakin meluas berkat ulasan di TikTok dan Instagram, menjadikan warteg Indonesia semakin dikenal serta dicintai warga lokal di sana.

5. Ayam Geprek Viral di Australia

Ayam geprek asal Indonesia kini semakin populer di kota besar Australia, seperti Melbourne dan Sydney. Hidangan ini memikat karena perpaduan ayam goreng renyah yang dihancurkan lalu disiram sambal pedas, sehingga setiap gigitan terasa gurih sekaligus menggugah selera.

Keistimewaannya terletak pada sambal yang bisa dipilih tingkat kepedasannya sehingga cocok untuk berbagai selera, baik pencinta pedas maupun yang ingin mencoba versi ringan. Selain itu, porsinya dikenal banyakdan harganya terjangkau, menjadikannya pilihan mengenyangkan dengan nilai yang sepadan.

Popularitas ayam geprek juga didorong komunitas diaspora Indonesia, restoran modern seperti Geprek yang hadir di Sydney dan Melbourne, serta tren viral di media sosial. Kuatnya bumbu dan rempah dari makanan Indonesia, menjadikan ayam geprek diminati warga lokal di sana.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

4. Warteg Indonesia Menjamur di Belanda

Warteg atau warung nasi ternyata tidak hanya ada di Indonesia, tetapi juga populer di Belanda. Kehadirannya tak lepas dari sejarah panjang kolonialisme ketika Indonesia berada di bawah Hindia Belanda selama lebih dari tiga abad. Sejak saat itu, kuliner Indonesia melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Belanda.

Hidangan seperti rendang, sate, nasi goreng, telur balado, hingga gulai menjadi favorit karena kaya rempah dan menawarkan keseimbangan rasa pedas, manis, asam, dan gurih. Kini banyak restoran dan tempat makan di Belanda mengusung konsep mirip warteg dengan nasi rames dan beragam lauk tradisional Indonesia.

Popularitasnya semakin meluas berkat ulasan di TikTok dan Instagram, menjadikan warteg Indonesia semakin dikenal serta dicintai warga lokal di sana.

5. Ayam Geprek Viral di Australia

Ayam geprek asal Indonesia kini semakin populer di kota besar Australia, seperti Melbourne dan Sydney. Hidangan ini memikat karena perpaduan ayam goreng renyah yang dihancurkan lalu disiram sambal pedas, sehingga setiap gigitan terasa gurih sekaligus menggugah selera.

Keistimewaannya terletak pada sambal yang bisa dipilih tingkat kepedasannya sehingga cocok untuk berbagai selera, baik pencinta pedas maupun yang ingin mencoba versi ringan. Selain itu, porsinya dikenal banyakdan harganya terjangkau, menjadikannya pilihan mengenyangkan dengan nilai yang sepadan.

Popularitas ayam geprek juga didorong komunitas diaspora Indonesia, restoran modern seperti Geprek yang hadir di Sydney dan Melbourne, serta tren viral di media sosial. Kuatnya bumbu dan rempah dari makanan Indonesia, menjadikan ayam geprek diminati warga lokal di sana.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi