Awak kabin mengungkap lima menu pesawat yang sebaiknya tidak dipesan. Meski begitu, makanan dan minuman ini tetap jadi favorit banyak penumpang.
Saat melakukan perjalanan dengan pesawat perut mungkin terasa lapar di tengah perjalanan. Apalagi jika durasi penerbangannya cukup lama, bahkan menyentuh puluhan jam.
Rasanya akan lebih nyaman jika sambil menikmati santapan lezat atau minuman segar. Tetapi memesan makanan di pesawat juga harus berhati-hati.
Awak kabin yaitu para pramugara dan pramugari menyarankan untuk tidak memesan makanan dan minuman tertentu dengan alasan kesehatan. Sayangnya, menu-menu yang tak direkomendasikan ini justru jadi favorit penumpang.
Alex Quigley, mantan awak kabin, tidak menyarankan penumpang pesan kopi atau teh panas saat di pesawat. Ia mengungkapkan air panas yang digunakan berasal dari tangki air portable di bagian belakang pesawat.
Ia menuturkan, selama menjadi awak kabin, tangki tersebut jarang dibersihkan. Potensi paparan bakteri dari tangki yang tak benar-benar bersih dipertimbangkan oleh Alex.
Menurut pengungkapannya, sisa kopi antar penerbangan terkadang juga tidak dibuang atau dicuci dengan benar. Alex menyarankan penumpang pesawat lebih baik minum dari air mineral kemasan yang terjamin kebersihannya.
Tak hanya soal kebersihan, tetapi alasan kenyamanan awak kabin dan penumpang lain juga harus diperhatikan. Alasan ini membuat Alex tidak merekomendasikan untuk memesan camilan dan makanan beraroma kuat.
Misalnya mie instan kemasan cup atau makanan beraroma bawang putih dan barbeque. Ukuran kabin pesawat yang kecil akan membuat aromanya menyebar dengan mudah.
Tidak semua penumpang bisa menerima makanan dengan aroma yang kuat. Hal ini juga bisa berujung pada pelanggaran etiket di ruang publik tertutup.
Ketika perjalanan yang panjang, biasanya pesawat akan menyediakan makanan berat untuk penumpang. Sebagian maskapai menawarkan pilihan menu daging sapi atau ikan.
Alex tidak menyarankan pesan menu berbahan daging, apalagi jika pesawat mengalami delay. Risiko penyimpanan yang tidak optimal patut dipertanyakan efeknya terhadap kualitas makanan.
Potensi keracunan dari makanan yang tidak disimpan dengan benar sangat tinggi terjadi. Penumpang diharapkan selalu memeriksa kondisi makanan yang disajikan di pesawat sebelum benar-benar memakannya.
Menyeruput soda yang dingin dan bergas terasa menyegarkan ketika menempuh perjalanan panjang. Soda juga menjadi salah satu yang ditawarkan awak kabin selama penerbangan berlangsung.
Namun Alex merekomendasikan untuk memilih minuman lain selain soda. Makanan yang mengandung gas tinggi seperti sayuran hijau, berlemak, produk susu, dan kacang-kacangan juga masuk dalam daftarnya.
Alex menuturkan udara di dalam dalam kabin tidak sebersih di darat. Sebab sirkulasi yang terbatas, konsumsi makanan bergas dapat memicu perut kembung saat di pesawat.
Pada beberapa maskapai, terutama penerbangan lintas benua, ada menu minuman alkohol. Bahkan cocktail seperti Bloody Mary juga bisa dipesan selama penerbangan.
Namun campuran bahan asam dalam pembuatan cocktail disarankan untuk dihindari. Pada ketinggian, tubuh manusia menyerap oksigen lebih sedikit.
Dalam kondisi tersebut tubuh akan lebih mudah mabuk dan dehidrasi. Jika ingin penerbangan lebih nyaman, Alex menyarankan untuk memilih minuman non alkohol.
Berikut ini 5 menu pesawat yang tak disarankan awak kabin dilansir dari Women’s Health, (5/9):
1. Kopi atau Teh
2. Mie Instan Cup
3. Olahan Daging
4. Makanan Bergas
5. Alkohol
Ketika perjalanan yang panjang, biasanya pesawat akan menyediakan makanan berat untuk penumpang. Sebagian maskapai menawarkan pilihan menu daging sapi atau ikan.
Alex tidak menyarankan pesan menu berbahan daging, apalagi jika pesawat mengalami delay. Risiko penyimpanan yang tidak optimal patut dipertanyakan efeknya terhadap kualitas makanan.
Potensi keracunan dari makanan yang tidak disimpan dengan benar sangat tinggi terjadi. Penumpang diharapkan selalu memeriksa kondisi makanan yang disajikan di pesawat sebelum benar-benar memakannya.
Menyeruput soda yang dingin dan bergas terasa menyegarkan ketika menempuh perjalanan panjang. Soda juga menjadi salah satu yang ditawarkan awak kabin selama penerbangan berlangsung.
Namun Alex merekomendasikan untuk memilih minuman lain selain soda. Makanan yang mengandung gas tinggi seperti sayuran hijau, berlemak, produk susu, dan kacang-kacangan juga masuk dalam daftarnya.
Alex menuturkan udara di dalam dalam kabin tidak sebersih di darat. Sebab sirkulasi yang terbatas, konsumsi makanan bergas dapat memicu perut kembung saat di pesawat.
Pada beberapa maskapai, terutama penerbangan lintas benua, ada menu minuman alkohol. Bahkan cocktail seperti Bloody Mary juga bisa dipesan selama penerbangan.
Namun campuran bahan asam dalam pembuatan cocktail disarankan untuk dihindari. Pada ketinggian, tubuh manusia menyerap oksigen lebih sedikit.
Dalam kondisi tersebut tubuh akan lebih mudah mabuk dan dehidrasi. Jika ingin penerbangan lebih nyaman, Alex menyarankan untuk memilih minuman non alkohol.