Scroll HP vs Nonton TV Saat Makan, Mana yang Lebih Bikin Gendut?

Posted on

Kebiasaan makan sambil menonton televisi kerap dianggap sebagai cara paling nyaman untuk bersantai, terutama saat libur Natal dan Tahun Baru. Namun ternyata makan sambil main handphone dinilai lebih baik.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan makan sambil menonton televisi justru berpotensi membuat asupan kalori meningkat tanpa disadari. Menariknya, memainkan handphone atau scrolling ponsel saat makan dinilai lebih aman bagi lingkar pinggang dibandingkan menatap layar televisi.

Dilansir dari DailyMailUK (26/12/2025), penelitian yang dilakukan tim psikolog dari Worcester Polytechnic Institute, Massachusetts, Amerika Serikat, mengungkap bahwa seseorang cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan ketika makan sambil menonton TV.

Studi yang dimuat dalam jurnal Physiology and Behaviour ini melibatkan 114 relawan pria dan perempuan yang diminta mengonsumsi camilan berupa keripik dan cokelat M&M dengan jumlah yang sama. Para peserta dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni kelompok yang menonton televisi, menggunakan ponsel jenis smartphone, dan mereka yang makan tanpa gangguan sama sekali.

Seluruh peserta tidak diberi tahu tujuan sebenarnya dari penelitian dan mengira mereka sedang mengikuti studi tentang multitasking. Hasilnya menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.

Kelompok yang menonton televisi mengonsumsi rata-rata 164 kalori, sementara kelompok yang makan tanpa menonton televisi atau bermain ponsel hanya mengonsumsi sekitar 131 kalori. Adapun kelompok pengguna ponsel pintar menunjukkan jumlah konsumsi yang hampir sama dengan kelompok tanpa distraksi yaitu di angka 130 kalori.

“Temuan kami menunjukkan bahwa menonton televisi cenderung mendorong perilaku makan berlebihan dan pola makan yang tidak sehat,” ujar tim peneliti dalam laporan tersebut.

Mereka menjelaskan bahwa televisi menjadi pemicu distraksi kuat yang membuat otak tidak sepenuhnya menyadari apa dan seberapa banyak makanan yang telah dikonsumsi, sehingga rasa lapar bisa muncul kembali meski asupan kalori sudah tinggi.

Sebaliknya penggunaan smartphone tidak memicu peningkatan konsumsi makanan. Para peneliti menilai hal ini terjadi karena aktivitas menggunakan ponsel melibatkan tangan secara aktif, sehingga membatasi frekuensi mengambil makanan. Berbeda dengan menonton televisi yang bersifat ‘hands-free’ dan membuat seseorang lebih leluasa untuk terus makan tanpa sadar.

Dalam kesimpulannya, para peneliti menyarankan agar orang-orang menghindari menonton televisi saat makan atau ngemil sebagai langkah sederhana menjaga perhatian terhadap asupan makanan.

Para peneliti mengingatkan bahwa perilaku makan berlebihan berkontribusi besar terhadap peningkatan risiko penyakit dan kematian dini, bahkan disebut lebih berbahaya dibandingkan dampak gabungan konsumsi alkohol, tembakau, dan narkotika.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi