Kabar membanggakan datang dari dunia kuliner Nusantara. Sate kelinci, hidangan khas dataran tinggi di Indonesia, resmi masuk 20 Best Game Dishes in the World versi TasteAtlas edisi November 2025.
Tak tanggung-tanggung, sate kelinci menempati posisi ke-7 global dengan skor 4,2 sekaligus menjadi hidangan daging buruan (game dish) peringkat tertinggi dari Asia. Game dish merupakan kategori kuliner yang menggunakan daging hewan buruan atau hewan yang biasa hidup liar, seperti rusa, kelinci, babi hutan, hingga burung pheasant.
Di Indonesia, sate kelinci menjadi ikon kuliner di lereng Gunung Merapi, terutama kawasan Tawangmangu (Karanganyar, Jawa Tengah), Magetan (Jawa Timur), hingga Lembang (Jawa Barat). Kelinci yang digunakan merupakan kelinci ternak khusus konsumsi sehingga teksturnya lebih empuk dan tidak alot. Cara pengolahannya cukup sederhana, tapi hasilnya nikmat dan kaya rasa.
Potongan daging dimarinasi dengan bawang putih, ketumbar, garam dan kecap manis. Setelah itu dipanggang menggunakan arang hingga muncul aroma khas. Soal rasa, sate kelinci punya karakter smokey, sedikit manis, dan tekstur yang lebih lembut dibanding daging ayam atau kambing.
Sate kelinci biasanya dinikmati bersama nasi atau lontong dengan bumbu kecap atau sambal kacang. Di daerah wisata pegunungan, sate ini rata-rata dijual dengan harga Rp 25.000 per porsi. Tak hanya enak, daging kelinci juga dikenal sehat.
Dikutip dari Alodokter, dr. Kevin Adrian meninjau, 100 gram daging kelinci mengandung sekitar 170 kalori, 25 gram protein, 5 gram lemak serta kaya mineral seperti fosfor, kalium, selenium, zinc hingga vitamin B kompleks. Kandungan ini mendukung kekuatan otot, kesehatan jantung dan tekanan darah, sekaligus menjaga daya tahan tubuh.
Popularitas sate kelinci di Indonesia juga tak lepas dari kepercayaan masyarakat bahwa daging kelinci dapat meningkatkan stamina pria. Selain itu, hewan ini relatif mudah dibudidayakan sehingga jadi alternatif protein murah dan bergizi selain ayam, sapi, atau kambing.
Masuknya sate kelinci ke daftar TasteAtlas ini tentu menjadi dorongan besar bagi promosi kuliner Nusantara ke dunia, terutama wisata kuliner dataran tinggi. Jadi, kalau liburan ke daerah pegunungan, jangan ragu untuk mencicipi sate kelinci ya!




