Penjual makanan menggunakan gerobak masih banyak di kota-kota kecil Jepang. Seperti kakek berusia 72 tahun ini masih berjualan ramen menggunakan gerobaknya.
Kakek pemilik warung ramen kaki lima ini setiap hari masih menawarkan ramen secara tradisional. Warung ramen ini berupa gerobak sederhana yang didorongnya sendiri.
Gerobak ramen itu bisa ditemui di sekitar kawasan Nagoya, Jepang. Menurut video yang dibagikan YouTuber Tzuyang (25/5), gerobak ramen itu memiliki bobot sekitar 200 kilogram dan sang kakek masih kuat mendorongnya sendiri di usia tua.
Sajian ramen yang ditawarkan oleh kakek 72 tahun itu dibuat sendiri. Kuah kaldunya terbuat dari daging babi yang direbus beberapa jam.
Kakek itu juga baru akan merebus mie untuk ramen ketika ada pelanggan. Seporsinya disajikan sederhana, ramen berkuah kaldu itu diberikan topping daging babi panggang dan irisan daun bawang.
Tzuyang yang ingin mencicipinya mengatakan bahwa harganya terbilang terjangkau. Mulai dari 500 Yen (Rp 56.594) per porsinya.
Menyoal rasa, sajian ramen gerobakan di Jepang satu ini ternyata enak. Tzuyang mengungkapkan bahwa rasanya ringan, seperi mie berkuah kaldu ayam. Charsiu (daging babi panggang) juga enak, menurutnya.
“Rasa ramen ini enak, mirip mie dengan kuah kaldu ayam,” ungkap Tzuyang.
“Charsiunya juga enak!” pungkasnya.
Tzuyang lahap sekali menikmati ramen babi yang ditawarkan sang kakek. Ia bahkan bisa menghabiskan hingga 10 mangkuk.
Awalnya, Tzuyang hanya ingin merasakan suasana makan di gerobak kaki lima Jepang. Pada akhirnya, ia terkesan dengan cita rasa ramen racikan sang kakek.
Tzuyang juga mengatakan bahwa rasa kuah ramen ini akan semaking ‘daging’ jika waktu berjualannya semakin lama. “Kalau ingin menikmati kuah yang terasa shoyu, datang dari pagi. Semakin lama rasanya lebih terasa daging,” tuturnya.