Restoran langganan kerajaan Inggris hingga Selena Gomez ini terpaksa tutup karena ditemukan hal menjijikkan. Dapurnya jorok dan dipenuhi tikus.
Kebersihan telah menjadi standar operasional yang utama pada restoran. Jika tidak memenuhi standar, maka restoran terpaksa harus tutup, karena bisa mengancam kesehatan pengunjung.
Seperti yang dialami oleh restoran langganan kerajaan Inggris dan beberapa penyanyi dunia, seperti Rita Ora dan Selena Gomez. Saat disidak, kondisi dapurnya sangat jorok.
Dikutip dari DailyMail (08/04/25) restoran tersebut bernama Beach Blanket Babylon yang terkenal mewah di Notting Hill, London barat.
Petugas menemukan kondisi dapur yang jauh dari standar higienis. Banyak kotoran yang mengendap pada lantai dan dan peralatan masak. Menjijikkannya lagi, banyak tikus berseliweran.
Bahkan beberapa bahan masakan, seperti biji wijen putih, bubuk kakao, dan serpihan kacang almond banyak yang digerogoti tikus dan terdapat kotoran tikus di wadahnya.
Setelah dicek lebih lanjut, makanannya pun banyak yang terkontaminasi dengan bakteri. Petugas menilai bahwa restoran ini tidak memiliki prosedur memadai untuk pengendalian hama.
Karenanya, restoran tersebut dinyatakan gagal dalam mengetahui aturan keamanan dan kebersihan pangan dalam Hygiene Improvement Notice under the Food Safety and Hygiene (Inggris) tahun 2013.
Setelah kejadian ini, pejabat Dewan Kensington dan Chelsea memutuskan untuk mengambil tindakan hukum terhadap pemilik restoran, Robert Kenneth Newmark dan Conor George Thomson-Moore.
Keduanya mengakui pelanggaran makanan yang serius, dengan pelanggaran yang terkait dengan praktik kebersihan makanan yang buruk.
Thomson-Moore mengaku bersalah atas empat tuduhan di Pengadilan Magistrat Kota London minggu lalu dan akan dijatuhi hukuman akhir tahun ini.
Hal ini sangat disayangkan oleh pelanggan, apalagi restoran ini dulunya merupakan tempat favorit Pangeran William dan Kate Middleton serta Rita Ora.
“Mengabaikan kebersihan makanan tidak hanya membahayakan kesehatan masyarakat, tetapi juga merusak kepercayaan dan kredibilitas dalam masyarakat,” tutup anggota dewan.