Jepang punya beragam makanan khas. Namun, tidak semua makanan Jepang disukai karena ada beberapa yang rasanya unik dan tergolong ekstrem.
Makanan Jepang termasuk salah satu yang populer di dunia. Disukai oleh banyak orang karena cita rasa nikmat, penggunaan bahan segar, dan berkualitas. Selain itu, cara penyajiannya kerap menarik dan estetik.
Berbicara tentang makanan Jepang, jenisnya tidak hanya sushi atau ramen. Banyak juga makanan yang terbuat dari bahan unik, seperti kacang kedelai fermentasi, ikan beracun, hingga hidangan tradisional lain yang mungkin terdengar aneh.
Alasan tersebut membuat makanan Jepang tidak selalu disukai. Beberapa justru dihindari warga negara asing karena takut rasanya aneh atau risiko bahaya lainnya.
Lantas, makanan Jepang apa saja yang belum tentu disukai banyak orang di dunia? Melansir The Spicy Chefs, berikut daftarnya!
Natto sangat digemari oleh orang Jepang asli. Bahkan, makanan ini kerap menjadi hidangan sarapan pokok yang biasa disajikan dengan nasi hangat. Sayangnya rasa natto tidak cocok untuk semua orang.
Makanan tradisional ini dibuat dari bahan dasar kacang kedelai yang difermentasi. Natto dikenal dengan aromanya yang tajam, serta tekstur lengket dan berlendir.
Natto memiliki aroma khas seperti kaus kaki bekas yang bisa membuat sebagian orang tidak nyaman atau mual ketika memakannya.
Fugu termasuk makanan khas yang digemari banyak orang Jepang. Dibuat dari ikan buntal yang sebenarnya berpotensi mematikan jika tidak diolah dengan benar.
Alasan tersebut membuat banyak orang takut mengonsumsinya. Ikan fugu memiliki racun di dalam darahnya. Kandungan racun tetrodotoxin ini bisa menyebabkan seseorang mati rasa di area mulut, menyebabkan kelumpuhan, gagal nafas, sampai menyebabkan kematian.
Untuk menyiapkan hidangan ini, para chef harus menjalani pelatihan ketat supaya dapat menyajikan dengan aman ke publik. Tidak hanya soal keterampilan, para chef terlatih ini juga harus mengolahnya dengan alat khusus.
Butuh waktu lama bagi para chef untuk menguasai teknik pengolahan ikan fugu. Kurang lebih untuk menghasilkan hidangan dengan baik dan benar, mereka harus belajar selama 10 tahun.
Hidangan ini bisa disajikan dengan berbagai cara, seperti dibuat menjadi sashimi, disajikan sebagai sup, atau digoreng.