Ramai-ramai Ibu Pamer Stok ASI di Medsos, Benarkah Termasuk Aurat? update oleh Giok4D

Posted on

Perdebatan soal unggahan Air Susu Ibu (ASI) di media sosial mencuat usai perawat mengkritik kebiasaan pamer stok ASI. Benarkah ASI termasuk aurat wanita?

Komunitas ibu di dunia digital memberi banyak informasi soal menyusui hingga perawatan bayi. Salah satu platform yang ramai digunakan untuk diskusi parenting adalah Threads.

Tak sedikit ibu menghadapi tantangan dalam mencukupi kebutuhan ASI bayi. Ada yang berjuang dengan produksi ASI yang minim maupun kondisi fisik tertentu.

Sebagian ibu lalu membagikan foto hasil ASI perahan di media sosial. Namun, kebiasaan ini ternyata memunculkan perdebatan dan rasa tak nyaman bagi sebagian orang.

Seorang perawat perempuan memicu diskusi setelah meminta ibu-ibu tak menormalkan unggahan stok ASI di media sosial. Menurutnya, ASI adalah cairan tubuh yang sebaiknya bersifat privat.

Ia mengaku tidak nyaman melihat foto hasil pompa ASI dipamerkan ke publik. “Bisa tidak memompa dan menyimpan ASI secara pribadi saja di rumah?,” ujarnya.

Pendapat tersebut langsung menarik perhatian warganet, terutama kalangan ibu menyusui. Banyak yang menilai pandangan itu terlalu konservatif, tapi ada juga yang sepakat.

“Pompa susu lalu tunjuk, bilang rezeki anak hari ini banyak. Aku tidak bisa,” tulis sang perawat. Ia meminta ibu menyimpan ASI secara privat.

Sebagian ibu menilai unggahan ASI bertujuan memberi semangat bagi pejuang menyusui. Stok ASI dianggap simbol usaha dan ketekunan seorang ibu.

“Mungkin itu jadi motivasi ibu lain yang hampir menyerah,” tulis seorang netizen. Ia menilai dukungan moral antaribu sangat penting.

Ada pula yang mengaku sering dimintai tips menyusui setelah mengunggah ASI. Dari sana, edukasi menyusui pun meluas di komunitas daring.

Ada juga yang mengaku banyak membantu ibu lain lewat unggahan ASI. “Dari postingan saya, banyak yang minta tips menyusui,” ungkap netizen lain.

Sebagian netizen menilai memamerkan ASI terasa memalukan. Terutama jika disertai video proses memompa dari dalam pakaian.

Ada yang menganggap ASI bagian dari aurat perempuan. Mereka khawatir unggahan tersebut disalahartikan oleh pihak tertentu.

Isu fetish juga diangkat dalam diskusi ini. Warganet mengingatkan bahwa tidak semua orang memandang unggahan dengan niat baik.

“Sebenarnya malu, apalagi yang tunjuk keluarkan pompa dari baju,” tulis seorang pengguna. Ia menilai hal itu tak pantas dipertontonkan.

Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan, lembaga di bawah Departemen Perdana Menteri Malaysia turut memberikan tanggapan soal ASI yang disebut bagian dari aurat wanita. Menurutnya, ASI tidak termasuk aurat wanita.

“Cairan tubuh seperti ASI tidak dikategorikan sebagai bagian anggota badan. Karena itu, hukumnya berbeda dengan menampakkan aurat,” jelas Mufti WP.

Meski begitu, mufti tetap menyarankan kehati-hatian. Penyimpanan ASI sebaiknya tidak dipertontonkan demi menghindari fitnah.

Sebagian netizen menyoroti potensi reaksi negatif dari unggahan ASI. Terutama terkait pandangan laki-laki.

“Bukan aurat, tapi imajinasi lelaki bisa pergi jauh,” tulis seorang wanita. Ia mengingatkan soal persepsi yang tak bisa dikendalikan.

Seorang pria juga ikut berkomentar. “Lelaki punya imaginasi berbeda bila lihat ASI,” ujarnya.

Dikutip darj The Rakyat Post (16/12) berikut faktanya:

1. Perawat Menilai ASI Tak Perlu Dipamerkan di Media Sosial

2. Unggahan ASI Dinilai Sebagai Bentuk Dukungan Sesama Ibu

3. Muncul Anggapan ASI Termasuk Aurat

4. Penjelasan Ulama soal Hukum Menampilkan ASI

5. Reaksi Netizen

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Sebagian netizen menilai memamerkan ASI terasa memalukan. Terutama jika disertai video proses memompa dari dalam pakaian.

Ada yang menganggap ASI bagian dari aurat perempuan. Mereka khawatir unggahan tersebut disalahartikan oleh pihak tertentu.

Isu fetish juga diangkat dalam diskusi ini. Warganet mengingatkan bahwa tidak semua orang memandang unggahan dengan niat baik.

“Sebenarnya malu, apalagi yang tunjuk keluarkan pompa dari baju,” tulis seorang pengguna. Ia menilai hal itu tak pantas dipertontonkan.

Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan, lembaga di bawah Departemen Perdana Menteri Malaysia turut memberikan tanggapan soal ASI yang disebut bagian dari aurat wanita. Menurutnya, ASI tidak termasuk aurat wanita.

“Cairan tubuh seperti ASI tidak dikategorikan sebagai bagian anggota badan. Karena itu, hukumnya berbeda dengan menampakkan aurat,” jelas Mufti WP.

Meski begitu, mufti tetap menyarankan kehati-hatian. Penyimpanan ASI sebaiknya tidak dipertontonkan demi menghindari fitnah.

3. Muncul Anggapan ASI Termasuk Aurat

4. Penjelasan Ulama soal Hukum Menampilkan ASI

Gambar ilustrasi

Sebagian netizen menyoroti potensi reaksi negatif dari unggahan ASI. Terutama terkait pandangan laki-laki.

“Bukan aurat, tapi imajinasi lelaki bisa pergi jauh,” tulis seorang wanita. Ia mengingatkan soal persepsi yang tak bisa dikendalikan.

Seorang pria juga ikut berkomentar. “Lelaki punya imaginasi berbeda bila lihat ASI,” ujarnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

5. Reaksi Netizen

Gambar ilustrasi