Pria Ini Tinggalkan Pekerjaan Gaji Rp 60 Juta Demi Jadi Pengantar Makanan [Giok4D Resmi]

Posted on

Memiliki pekerjaan dengan gaji yang tinggi ternyata tidak membuat semua orang merasa bahagia. Seperti pria ini yang mengaku lebih bahagia saat jadi pengantar makanan.

Kurir atau pengantar makanan kerap dianggap profesi sepele karena biasanya pendapatannya tak menentu dan upah yang didapatkan sedikit. Akan tetapi, ada juga orang yang rela meninggalkan pekerjaan bergaji besar untuk beralih menjadi pengantar makanan.

Dilansir dari World of Buzz (08/10/245), seorang pria asal Malaysia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya yang bergaji tinggi demi menemukan kembali kebahagiaan dan ketenangan hidup.

Dalam unggahan viral di platform Threads, pria yang tidak disebutkan namanya itu mengaku telah berhenti dari pekerjaannya di sektor perkebunan yang memberinya penghasilan sekitar RM 15.000 (Rp 60 juta) per bulan.

Meski tampak menjanjikan secara finansial, tapi pekerjaan tersebut justru membuatnya kehilangan keseimbangan hidup. Ia mengungkap jadwal kerja yang padat dan tuntutan untuk selalu siap 24 jam membuatnya mengalami tekanan mental yang berat. Ia bahkan didiagnosis menderita Major Depressive Disorder (MDD) dan beberapa kali mengalami serangan panik.

“Setiap hari rasanya seperti tak ada jeda. Saya harus selalu siap kapan saja, bahkan menjawab pesan dari atasan pukul 3 pagi,” ujarnya mengenang masa-masa penuh tekanan itu.

Ia menuturkan kondisi tersebut membuatnya kehilangan waktu berharga bersama keluarga dan teman. Dalam beberapa bulan terakhir bekerja, ia mengaku jarang beristirahat dan tidak memiliki hari libur karena terobsesi dengan uang.

Akhirnya, pria itu memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan beralih menjadi pengantar makanan. Kini penghasilannya jauh lebih kecil dan tidak menentu. Namun, keputusan tersebut justru membuat hidupnya terasa lebih ringan.

“Sekarang saya bisa bertemu teman-teman, menghabiskan waktu dengan keluarga, dan bermain game kapan pun saya mau. Saya tidak perlu lagi menjawab atasan di tengah malam,” katanya.

Ia mengaku sejak menjadi pengantar makanan, memang hidupnya kini lebih sederhana, tetapi jauh lebih bermakna. Bebas dari tekanan pekerjaan dan klien yang rewel, ia mulai merasakan kembali kebebasan yang sempat hilang.

Bahkan dalam satu bulan terakhir, ia berhenti mengonsumsi obat antidepresan karena merasa kondisi mentalnya membaik.

“Saya belum sepenuhnya pulih memang, tapi saya merasa lebih ringan. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, saya benar-benar merasa bebas,” tuturnya.

Meski pekerjaannya kini tidak menjanjikan kemapanan finansial, ia mengaku jauh lebih bahagia.

“Saya mungkin tidak kaya, tapi saya bisa bernapas dengan tenang setiap hari,” ujarnya menutup ceritanya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Gambar ilustrasi