Seblak memang punya rasa gurih dan pedas yang sedap. Sayangnya makanan ini berisiko minim nutrisi. Namun ada cara lain yang bisa membuat makanan ini lebih sehat. Berikut tipsnya!
Hidangan seblak sebenarnya sudah populer sejak lama di Indonesia. Seporsinya biasa terdiri dari kerupuk yang sudah direbus dengan campuran bahan lainnya lalu ditumis bersama bumbu rempah serta cabai.
Untuk menambah cita rasanya supaya makin sedap, seblak seringkali ditambah penyedap masakan atau MSG.
Makanan ini memang menggugah selera, terlebih dengan cita rasanya yang gurih dan pedas. Sayangnya mengonsumsi terlalu banyak seblak bisa berpotensi membahayakan kesehatan.
Bahan utama kerupuk mengandung kalori tinggi. Bumbu pedas dari cabai juga mengandung capsaicin yang memberikan rasa pedas. Sedangkan penyedap dapat menambah kandungan lemak dan natrium yang menyebabkan hipertensi atau kolesterol tinggi.
Seblak juga bukan menjadi makanan yang cocok untuk dinikmati saat diet. Karena seperti yang disebutkan sebelumnya, kombinasi bahan tersebut mengandung kalori, lemak jenuh, dan sodium berlebihan.
Meskipun begitu, bukan berarti kamu tidak boleh mengonsumsi seblak sepenuhnya. Seblak tetap bisa dikonsumsi asalkan memperhatikan bahan-bahan yang dipakai.
Akan lebih baik juga membuatnya sendiri di rumah karena kamu bisa memodifikasi bahan dan teknik memasak. Membuat makanan tersebut tetap enak tetapi lebih sehat.
Berikut 5 tips membuat seblak versi lebih sehat.
Resep asli seblak pada dasarnya menggunakan kerupuk sebagai bahan utama. Biasanya kerupuk ini direbus atau bahkan digoreng.
Sayangnya di dalam kerupuk terdapat kandungan lemak tinggi, sekalipun dimasak dengan cara direbus. Kerupuk juga biasanya menggunakan bahan pengawet, seperti boraks atau formalin yang bisa berbahaya bagi kesehatan.
Belum lagi kandungan MSG tinggi di dalamnya serta kandungan pewarna sintetis yang dapat berbahaya.
Seblak juga biasa dilengkapi dengan mie kuning atau bahkan mie instan. Sebaiknya mie-mie an ini dihindari.
Akan lebih baik jika kerupuk diganti dengan karbohidrat lebih sehat. Misalnya mengganti kerupuk dan mie dengan mie shirataki. Mie shirataki menjadi pilihan sehar karena terbuat dari ubi konjac. Dikenal sebagai pilihan rendah kalori dan kaya serat.
Kalau misalnya sulit menemukan mie shirataki, kamu tidak bisa menggantinya dengan banyak sayuran atau protein.
Kamu bisa fokus terhadap penggunaan protein berkualitas. Misalnya mengganti sosis, bakso-bakso ikan , atau frozen food dengan dada ayam suwir.
Bisa juga menambah telur, tahu, dan tempe yang jauh lebih sehat.
Tahu misalnya, menjadi sumber protein nabati yang baik untuk menggantikan kebutuhan gizi dari daging. Kandungan isoflavon dalam tahu jika bisa mengurangi kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
Seblak juga akan menjadi lebih sehat jika ditambah dengan sayuran melimpah. Jangan hanya fokus terhadap protein, kamu juga perlu mengimbanginya dengan sayuran yang tinggi serat.
Sayuran yang direkomendasikan, seperti sawi, kol, wortel, jamur, atau bahkan tauge.
Sawi dikenal mengandung vitamin A, C, K dan folat yang penting untuk kesehatan mata hingga sistem kekebalan tubuh.
Sawi juga kaya akan antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Begitu juga dengan jamur yang menyediakan vitamin D untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Makan jamur juga mampu mengurangi risiko diabetes karena kandungan seratnya yang mampu mengontrol kadar gula darah.
Dilansir dari Sonora FM (23/6/2025), dr Santi sebagai Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia menyarankan agar tingkat kepedasan seblak diperhatikan.
“Diusahakan tidak terlalu banyak cabe yang digunakan,” jelasnya.
Menurut dr Santi dalam jangka panjang, mengonsumsi cabai dalam jumlah banyak bisa memicu gangguan perut, seperti maag.
Seblak yang terlalu pedas juga bisa mengiritasi lambung. Kandungan capsaicin di dalam cabai merangsang produksi asam lambung berlebihan, menyebabkan peradangan di lapisan lambung, lapor klikdokter.com pada Kamis, (22/8/2025).
Supaya sedap, seblak biasanya ditambah dengan penyedap rasa atau MSG dalam jumlah banyak.
Namun terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi natrium bisa menyebabkan hipertensi. Makanan pedas dan asin juga bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat, sehingga menyebabkan dehidrasi.
Sebagai pengganti dr Santi menyarankan penggunaan bumbu-bumbu alami.
“Menggunakan bumbu-bumbu alami lebih banyak kayak bawang putihnya, bawang merahnya, kencurnya,” ujar dokter tersebut.
Kencur diketahui memiliki sifat antibakteri, anti peradangan, dan mengandung antioksidan tinggi. Mengonsumsi kencur bisa menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaganya tetap stabil.
Begitu juga dengan bawang putih dan bawang merah yang mampu menurunkan kolesterol hingga mengatur tekanan darah.
Bumbu-bumbu ini sebaiknya juga ditumis dengan penggunaan minyak yang lebih sedikit supaya tetap menyehatkan.
1. Pilih karbohidrat lebih sehat
2. Pilih isian kaya protein
3. Perbanyak sayur
4. Perhatikan tingkat kepedasannya
5. Gunakan bumbu-bumbu alami
Seblak juga akan menjadi lebih sehat jika ditambah dengan sayuran melimpah. Jangan hanya fokus terhadap protein, kamu juga perlu mengimbanginya dengan sayuran yang tinggi serat.
Sayuran yang direkomendasikan, seperti sawi, kol, wortel, jamur, atau bahkan tauge.
Sawi dikenal mengandung vitamin A, C, K dan folat yang penting untuk kesehatan mata hingga sistem kekebalan tubuh.
Sawi juga kaya akan antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Begitu juga dengan jamur yang menyediakan vitamin D untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Makan jamur juga mampu mengurangi risiko diabetes karena kandungan seratnya yang mampu mengontrol kadar gula darah.
Dilansir dari Sonora FM (23/6/2025), dr Santi sebagai Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia menyarankan agar tingkat kepedasan seblak diperhatikan.
“Diusahakan tidak terlalu banyak cabe yang digunakan,” jelasnya.
Menurut dr Santi dalam jangka panjang, mengonsumsi cabai dalam jumlah banyak bisa memicu gangguan perut, seperti maag.
Seblak yang terlalu pedas juga bisa mengiritasi lambung. Kandungan capsaicin di dalam cabai merangsang produksi asam lambung berlebihan, menyebabkan peradangan di lapisan lambung, lapor klikdokter.com pada Kamis, (22/8/2025).
Supaya sedap, seblak biasanya ditambah dengan penyedap rasa atau MSG dalam jumlah banyak.
Namun terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi natrium bisa menyebabkan hipertensi. Makanan pedas dan asin juga bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat, sehingga menyebabkan dehidrasi.
Sebagai pengganti dr Santi menyarankan penggunaan bumbu-bumbu alami.
“Menggunakan bumbu-bumbu alami lebih banyak kayak bawang putihnya, bawang merahnya, kencurnya,” ujar dokter tersebut.
Kencur diketahui memiliki sifat antibakteri, anti peradangan, dan mengandung antioksidan tinggi. Mengonsumsi kencur bisa menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaganya tetap stabil.
Begitu juga dengan bawang putih dan bawang merah yang mampu menurunkan kolesterol hingga mengatur tekanan darah.
Bumbu-bumbu ini sebaiknya juga ditumis dengan penggunaan minyak yang lebih sedikit supaya tetap menyehatkan.