Pembalap Lewis Hamilton Luncurkan Minuman Spirit Non Alkohol

Posted on

Pembalap Lewis Hamilton lebarkan sayap pada bisnis F&B. Kali ini ia meluncurkan produk minuman spirit non alkohol buatannya sendiri.

Sebagai seorang pembalap, Lewis Hamilton merasakan beberapa efek konsumsi alkohol pada dirinya. Ia menyebut ada gangguan untuk mencapai puncak energi baik secara fisik maupun mental saat ia masih mengonsumsi alkohol.

Hal ini yang membuat Lewis Hamilton memutuskan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Sejak dua tahun yang lalu tubuhnya bersih dari asupan berbagai jenis minuman beralkohol.

Namun tak berhenti di sana, Lewis Hamilton justru melihat peluang baru. Tak hanya duduk di balik setir mobil balap Formula 1, ia juga meluncurkan racikan spirit non alkohol miliknya sendiri.

Dilansir dari People, Jumat (8/8), Hamilton meluncurkan produk minuman bernama Almave Humo. Minuman ini terinspirasi dari minuman beralkohol Mezcal, tetapi tanpa kandungan alkohol sama sekali.

Racikannya sendiri berusaha dibuat semirip mungkin dengan minuman aslinya. Inovasi yang dilakukannya tak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dirinya, tetapi orang-orang yang sudah berhenti minum alkohol sepertinya.

“Saya bangga dengan inovasi kami yang terbaru. Saya pikir peminum Almave akan sangat menikmati rasa smoky yang unik dari Almave Humo,” ujarnya.

Hamilton mengalami banyak perubahan dalam hidupnya setelah debut dalam Formula 1 pada 2007. Ia merasakan sendiri efek konsumsi minuman beralkohol yang diakui membuatnya kesakitan selama beberapa hari sampai tak bisa menjalani latihan.

Sejak saat itu juga ia memutuskan untuk berhenti sepenuhnya dari pengaruh minuman beralkohol. Momen tersebut juga menjadi titik balik Hamilton memutuskan untuk berinovasi pada minuman spirit non alkohol.

Hamilton berkolaborasi dengan Ivan Saldana, co-founder dan master distilasi dari Casa Lumbre, untuk meluncurkan produk minumannya tersebut. Selain itu Hamilton diketahui juga memiliki bisnis kuliner lainnya berupa restoran.

Neat Burger menjadi nama restoran yang dipilih Hamilton sebagai bisnis yang dikelolanya. Sayangnya tahun ini ada beberapa gerai burgernya yang tutup sebab kerugian bisnis.

Ia mengaku kerugiannya sendiri sudah terjadi sejak 2022, tetapi pertimbangan untuk tetap mengkaryakan para pekerja yang membuatnya memaksa terus bertahan. Sampai akhirnya pada 2025, sebanyak 150 orang pekerja terpaksa dirumahkan sebab gerai burger yang bangkrut.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi