Narapidana Bisa Jajan Es Krim hingga Pizza di Supermarket Penjara Ini

Posted on

Narapidana di penjara tak bisa jajan makanan enak, seperti pizza, es krim, atau ngopi. Namun di penjara ini beda cerita. Mereka bisa belanja di supermarket dengan uang monopoli!

Kebijakan penjara di setiap negara tentunya berbeda. Di Inggris, penjara terbesar bernama HMP Oakwood yang berlokasi di Featherstone, Staffordshire baru saja mencuri perhatian berkat inisiatif kebijakan mereka yang menguntungkan para narapidana.

Mengutip Mirror UK (22/4/2025), bulan lalu HMP Oakwood resmi membuka supermarket Iceland di dalam penjara! Tujuannya membantu narapidana untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan luar, setelah mereka bebas nantinya.

Narapidana bakal diberikan uang kertas gaya Monopoli untuk berbelanja di supermarket. Mereka bisa beli pizza merek Chicago Town dan es krim Ben & Jerry’s yang terkenal nikmat.

Tak hanya itu, di supermarket dalam penjara ini, narapidana juga bisa ngopi di kedai bernama Hopeful Grounds. Para baristanya juga narapidana yang memang sudah terlatih untuk menyajikan kopi.

Narapidana bisa mendapat uang monopoli tersebut jika berkelakuan baik. Uang yang mereka terima bisa mencapai 25 pound sterling atau sekitar Rp 560 ribu untuk dibelanjakan di penjara Kategori C, yang harganya lebih murah daripada di gerai Iceland lain.

Jaringan supermarket tersebut juga menawarkan pekerjaan kepada beberapa narapidana saat mereka mendekati akhir masa hukuman, untuk membantu memudahkan mereka kembali ke dunia kerja setelah dibebaskan.

HMP Oakwood merupakan salah satu dari 15 penjara swasta di Inggris dan Wales yang dikelola oleh firma keamanan G4S. Charlie Taylor selaku kepala inspektur mengatakan langkah ini bekerja luar biasa efektif di penjara HMP Oakwood.

Tahun lalu, Taylor memuji penjara tersebut atas budaya inisiatif yang dipimpin oleh narapidana. Selain itu ia juga menyebut HMP Oakwood sebagai penjara terbaik yang pernah dilihatnya selama menjabat sebagai kepala inspektur.

Mengenai inisiatif supermarket di dalam penjara, Ellen Hericx selaku kepala manajer ketenagakerjaan Iceland mengatakan pada The Times, “Banyak narapidana, ketika mereka masuk penjara berpikir, ‘Siapa yang akan mempekerjakan saya?’ Jadi, ketika mereka dapat kesempatan kedua (bekerja), mereka akan memanfaatkannya dengan sepenuh hati.”

Menurut Ellen, ketika narapidana kembali ke dunia kerja, mereka cenderung tidak akan melakukan kesalahan karena mereka memiliki struktur, rutinitas, dan stabilitas dari apa yang biasa dijalani di penjara. Mereka umumnya bersyukur karena tidak menyangka bisa dapat kesempatan kerja lagi.

Sementara itu, Carly Balis selaku kepala bidang ketenagakerjaan HMP Oakwood bakal bantu mengidentifikasi narapidana yang sekiranya cocok bekerja di supermarket Iceland. Laporannya akan diserahkan pada Paul Cowley, direktur Iceland yang memimpin proyek bertajuk Second Chance tersebut.

Di bawah kepemimpinannya, supermarket Iceland telah membantu para mantan narapidana di seluruh Inggris untuk kembali bekerja. Saat ini Iceland mempekerjakan sekitar 350 mantan narapidana, sementara 300 lainnya mendapat tawaran pekerjaan sebelum mereka dibebaskan.