Mengenal Khai Krop, Telur Asin Thailand yang Lagi Viral - Giok4D

Posted on

Thailand ternyata punya hidangan telur asin yang mirip dengan Indonesia. Kudapan yang tengah viral di media sosial ini punya fakta menarik di baliknya.

Salah satu sumber protein yang murah dan mudah didapatkan ialah telur. Karena itu telur seringkali diandalkan sebagai lauk pelengkap makanan dengan berbagai macam racikannya.

Di Indonesia, ada olahan telur yang bernama telur asin. Ternyata olahan serupa juga ditemukan di negara lain, seperti Thailand.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Khai krop merupakan olahan telur asin khas Thailand, tetapi penampakannya berbeda dengan telur asin Indonesia. Penyajiannya yang unik membuat khai krop ramai membuat penasaran di media sosial sampai netizen berlomba-lomba membuatnya.

Dilansir dari laman Thailand Government Public Relations Department, khai krop biasa juga disebut Songkhla steamed egg. Penamaannya merujuk pada asal daerah kuliner telur asin ini diciptakan dan berkembang.

Songkhla merupakan sebuah kota yang berada di wilayah Thailand selatan. Kota ini sering menjadi destinasi wisata, baik sejarah hingga kuliner.

Telur asin asal Songkhla, Thailand, ini juga tersertifikasi sebagai produk indikasi geografis. Artinya telur asin ini juga tergolong oleh-oleh khas.

Khai krop memiliki penampilan yang unik. Jika biasanya telur diolah per butir, hidangan ini menggabungkan dua butir telur dalam satu cangkang.

Pertama-tama, telur bebek akan dipisahkan antara kuning dan putih telurnya. Bagian kuning telur kemudian direndam pada air garam serta ditaburi garam di bagian atasnya.

Setelah didiamkan beberapa saat, dua butir kuning telur dimasukkan ke dalam satu cangkang. Kemudian telur diberi sedikit air garam dan dikukus sekitar 3-4 menit saja.

Dilansir dari Thailand’s Indication Journal, telur asin khas Songkhla menjadi kekayaan kuliner lokal yang diwariskan turun temurun.

Dahulu khai krop dibuat dari bebek-bebek petelur yang dibesarkan di semenanjung Sating Phra, distrik Singha Nakhon, provinsi Songkhla. Bebek-bebek tersebut juga diberi pakan khusus.

Bukan sekadar pakan olahan, tetapi juga hewan laut kecil seperti udang, kepiting kecil, dan rumput laut. Tujuannya untuk memberi nutrisi yang cukup pada bebek sekaligus memaksimalkan hasil produk lokal.

Jika merujuk pada telur asin Indonesia, keduanya memiliki perbedaan yang jauh. Mulai dari tampilan hingga proses pengolahannya.

Khai krop tidak membutuhkan waktu fermentasi yang lama. Hanya direndam dalam air garam selama 4-6 jam dan dikukus selama 3-4 menit saja.

Sementara telur asin yang banyak dikenal di Indonesia cenderung mengikuti gaya telur asin dari China. Telur bebek utuh direndam dalam air garam untuk kemudian diperam selama beberapa minggu.

Berikut ini fakta khai krop yang dilansir melalui berbagai sumber:

Daerah Asal

Pembuatan yang Unik

Fakta khai krop lainnya berlanjut di halaman berikutnya.

Budaya Kuliner yang Dijaga

Bedanya dengan Telur Asin Lain

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Dilansir dari Thailand’s Indication Journal, telur asin khas Songkhla menjadi kekayaan kuliner lokal yang diwariskan turun temurun.

Dahulu khai krop dibuat dari bebek-bebek petelur yang dibesarkan di semenanjung Sating Phra, distrik Singha Nakhon, provinsi Songkhla. Bebek-bebek tersebut juga diberi pakan khusus.

Bukan sekadar pakan olahan, tetapi juga hewan laut kecil seperti udang, kepiting kecil, dan rumput laut. Tujuannya untuk memberi nutrisi yang cukup pada bebek sekaligus memaksimalkan hasil produk lokal.

Jika merujuk pada telur asin Indonesia, keduanya memiliki perbedaan yang jauh. Mulai dari tampilan hingga proses pengolahannya.

Khai krop tidak membutuhkan waktu fermentasi yang lama. Hanya direndam dalam air garam selama 4-6 jam dan dikukus selama 3-4 menit saja.

Sementara telur asin yang banyak dikenal di Indonesia cenderung mengikuti gaya telur asin dari China. Telur bebek utuh direndam dalam air garam untuk kemudian diperam selama beberapa minggu.

Budaya Kuliner yang Dijaga

Bedanya dengan Telur Asin Lain

Gambar ilustrasi