Ayam Goreng Widuran di Solo disajikan dengan kremesan yang ternyata non halal. Namun, banyak pelanggan yang mengakui kelezatan kremesan tersebut.
Ayam Goreng Widuran masih menjadi sorotan publik setelah terkuak bahwa ternyata ayam goreng tersebut non halal, karena kremesannya digoreng menggunakan minyak babi.
Tidak terbukanya pemilik restoran terhadap status kehalalan tersebut membuat pelanggan kecewa, khususnya pelanggan muslim. Bahkan pihak restoran pernah menyertakan logo halal di spanduknya.
Di samping itu, memang banyak yang mengaku kelezatan ayam goreng legendaris di Solo yang satu ini. Terutama pada kremesan yang menjadi pelengkap ayam gorengnya.
Melalui Google Review, banyak pelanggan yang memuji rasa dan tekstur kremesan ayam gorengnya. Menurut seorang pelanggan, kremesannya berbeda dari tempat lain.
“Untuk kremesan, asin dan agak lengket tapi enak bgt,” tulis pelanggan di Google Review.
Ada pula pelanggan yang mengatakan bahwa kelezatan kremesan ayam goreng di sana berbeda dengan restoran ayam goreng lainnya.
“Kremesannya juga istimewa, beda deh sama di resto ayam goreng yang lain. Sambelnya agak manis tapi herannya pas dimakan sama ayam gorengnya,” tulis pelanggan.
Beberapa pelanggan juga ada yang menyebut bahwa kremesannya memiliki rasa asin dan gurih yang khas, seperti ada campuran telur asinnya.
“Kremesannya kayak ada rasa telur asin, enak,” bunyi ulasan di Google Review.
Karena banyak pelanggan yang suka dengan kremesannya, pihak restoran pun juga menjual khusus kremesannya saja yang dikemas per stoples untuk dibawa pulang.
“Minta kremes tambahan karena saking enaknya, tapi gak bisa. Jadi pelayan kasih pilihan buat beli 1 toples,” tulis pelanggan lainnya.
Namun, ada pelanggan yang merasa bahwa kremesan yang disajikan untuk makan di tempat dan kremesan dalam kemasan stoples rasanya berbeda.
“Kremesnya pun beda ya sepertinya yg di makan di tempat dan yang dibawa pulang,” tulis pelanggan lainnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.