Seorang wanita berhasil menurunkan berat badan sebanyak 43 kilogram tanpa diet ketat. Ada beberapa cara yang bisa kamu tiru jika punya tujuan serupa.
Menurunkan berat badan bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Belum tentu seseorang akan cocok dengan diet yang berhasil pada tubuh orang lain.
Kunci utama dari diet sehat ialah tidak menyiksa tubuh walaupun bertujuan menurunkan berat badan. Pola makan gizi seimbang dan penyesuaian asupan kalori menjadi hal utama yang perlu diperhatikan saat menurunkan berat badan.
Hal ini juga yang dilakukan oleh seorang pelatih kebugaran. Dilansir dari Hindustan Times, Senin (7/7), Andrea, pelatih kebugaran membagikan tips dietnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Andrea berhasil menurunkan berat badan dari 108 kilogram menjadi 65 kilogram. Penurunan berat badan tersebut berlangsung selama 12 bulan tanpa olahraga berat atau diet ketat yang menyiksa.
Trik paling utama adalah melakukan defisit kalori. Andrea mengandalkan perencaan menu makan untuk menjaga asupan kalorinya tak berlebihan.
“Aku menghitung Total Daily Energy Expenditure (estimasi pembakaran kalori tubuh per hari) dan memastikan secara konsisten mengonsumsi kalori di bawah jumlah yang disarankan. Aku bekerja keras melalui perencanaan makan, memprioritaskan keragaman makanan, dan camilan malam,” ujar Andrea.
Salah satu asupan yang menjadi prioritasnya adalah konsumsi protein yang cukup. Andrea menyadari konsep protein yang akan memberikan rasa kenyang lebih lama akan mencegahnya overeating atau makan berlebihan.
Selain itu kecukupan asupan protein juga dapat membantu meningkatkan metabolisme. Protein akan dicerna oleh tubuh menjadi energi lebih maksimal dibandingkan karbohidrat dan lemak.
Mengutamakan asupan protein bagi Andrea juga penting untuk menjaga massa otot. Ketika menurunkan berat badan, massa otot juga ikut berkurang sementara otot juga memiliki peran untuk membakar cadangan lemak yang menempel padanya.
Bagi Andrea ketika menurunkan berat badan, kadar lemak harus menjadi fokus utama yang dikurangi. Otot yang rendah lemak tetap diperlukan tubuh guna menjaga kekuatan dan membakar lemak lebih banyak.
Selain itu penting untuk memperbanyak langkah kaki dan meningkatkan thermogenesis atau suhu tubuh yang dapat membakar lemak. Andrea, setiap hari, setidaknya akan berjalan kaki hingga 10.000 langkah.