Kenali 5 Jenis Adonan untuk Menggoreng, Ada yang Kering dan Basah

Posted on

Hasil makanan yang digoreng tidak selamanya renyah dan nikmat. Hal itu bisa dihindari dengan mengetahui 5 jenis adonan untuk menggoreng berikut.

Teknik menggoreng seringkali dipilih karena kombinasi rasa, tekstur, dan aromanya yang menggoda. Makanan yang digoreng biasanya menciptakan kerenyahan di luar dan kelembutan di dalam.

Namun tekstur dan rasa gorengan yang sempurna akan muncul jika kamu menggorengnya dengan teknik, adonan, dan tepung yang tepat. Jika tidak, bisa jadi makanan berakhir sebagai hidangan yang berminyak, terlalu basah, atau parahnya lagi berpotensi membakar wajan masakan karena minyak terlalu panas.

Teknik menggoreng yang tepat meliputi pemilihan adonan tepung dan bagaimana makanan dilapisi dengan adonan sehingga menciptakan gorengan dengan rasa dan tekstur sempurna.

Pada dasarnya ada dua macam lapisan yang biasa digunakan saat menggoreng. Pertama lapisan adonan cair atau basah yang berbahan dasar tepung (bisa serbaguna, tepung kentang, atau tepung jagung) dikombinasikan dengan air atau cairan dan pengembang. Tepung ini bisa membantu melapisi makanan secara tebal dan padat.

Di sisi lain ada pelapis lainnya yang biasa terbuat dari remahan roti. Lapisan ini membentuk permukaan kasar yang menambah tekstur renyah.

Baik adonan tepung basah maupun tepung roti sama-sama berfungsi melapisi makanan sehingga menciptakan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam.

Namun ada pro dan kontra yang perlu diketahui terkait jenis-jenis adonan dan tepung tersebut.

Dilansir dari slurrp.com pada Selasa, (21/10/2025), berikut 5 kelebihan dan kekurangan terkait adonan dan teknik menggorengnya yang perlu diketahui.

Flour dredge merupakan teknik melapisi bahan makanan mentah dengan tepung kering sebelum digoreng. Teknik ini memungkinkan makanan jauh lebih renyah, warnanya lebih cantik, dan bumbu atau adonan lain bisa menempel dengan baik.

Umumnya bahan makanan mentah dilapisi terlebih dahulu dengan cairan, seperti battermilk, yogurt, telur, atau campuran lainnya barulah dilapisi dengan tepung. Namun flour dredge tidak seperti itu.

Potongan protein, seperti tahu, tempe, ayam yang sudah selesai dimarinasi dilumuri dengan tepung dan campuran bumbu rempah kering (tidak dicampur air atau cairan apapun). Barulah makanan tersebut digoreng.

Teknik ini juga lebih sederhana, cepat, dan praktis karena tidak akan membuat dapur terlalu berantakan dengan banyaknya cairan atau alat yang digunakan.

Flour dredge akan menghasilkan lapisan tipis dan ringan, bukan tebal seperti batter. Tekstur makanan juga lebih natural, sehingga lebih cocok untuk menggoreng ikan tipis atau daging.

Sayangnya teknik ini tidak membuat kerenyahan makanan bertahan lama. Lapisan tepung yang tipis dan halus cepat lembek begitu terkena kelembapan udara. Teknik ini juga menghasilkan makanan yang punya lapisan renyah tipis, bukan crunchy tebal.

Tepung roti panko juga sering jadi pilihan. Lapisan tepung roti ini bisa membuat makanan memiliki tekstur renyah, ringan, dan tidak mudah menyerap minyak saat digoreng, sehingga kerenyahannya tahan lebih lama.

Sayangnya jika makanan dilapisi dengan tepung yang tidak terkontrol, bisa membentuk lapisan tebal. Artinya, lapisan di bawah tepung panko juga harus tebal supaya tetap utuh dan menyatu saat dimakan. Jangan lupa tekan ringan panko setelah dibalur ke makanan supaya menempel.

Tepung panko juga sensitif terhadap kelembapan, minyak, dan suhu. Kalau salah perlakuan, bisa menyebabkan makanan lembek atau cepat gosong.

Untuk olahan ayam goreng atau mozarella biasanya dilumuri tambahan tepung roti supaya lebih renyah. Penggunaan tepung roti bisa menghasilkan tekstur makanan krispi, tetapi tidak keras karena saat digoreng, remah roti menyerap minyak dalam jumlah terbatas lalu menguap.

Namun proses tersebut biasanya membutuhkan lebih banyak peralatan agar adonan menempel dengan benar. Sebab, sebelum tepung roti, makanan dilapisi terlebih dahulu dengan tepung dan telur yang sudah dikocok.

Selain itu menggoreng dengan tepung roti juga bisa terlalu kaya rasa sehingga mengganggu cita rasa makanan aslinya.

Menggoreng pakai tepung roti juga bisa membuat tekstur makanan justru lembek jika dibiarkan terlalu lama setelah dimasak.

Beberapa makanan juga kerap dilapisi adonan tempura. Pada dasarnya, adonan ini terbuat dari tepung terigu, air es, dan telur hingga membentuk adonan yang menggumpal.

Menggoreng makanan dengan adonan tempura bisa menghasilkan lapisan ringan dan renyah. Sifat adonan yang ringan juga akan menyerap lebih sedikit minyak.

Namun kalau mau menggunakan adonan ini, perhatikan tekniknya dengan baik. Misalnya hindari mengaduk adonan terlalu lama karena bisa membuat adonan lebih keras. Adonan tempura juga sebaiknya langsung dipakai karena mudah basi.

Beer batter adalah adonan celupan untuk menggoreng yang terbuat dari tambahan bir. Bir ini dipakai sebagai cairan pengganti air atau susu. Penggunaan adonan bir menghasilkan tekstur gorengan ekstra renyah, ringan, dan mengembang.

Umumnya adonan bir ini dipakai untuk menggoreng onion ring atau fillet ikan. Karbonasi bir yang dicampur tepung menghasilkan lapisan ringan dan mengembang saat terkena panasnya minyak.

Kelemahannya adalah adonan ini harus segera dipakai dan tidak menghasilkan kerenyahan yang sama seperti adonan atau tepung pelapis lainnya.

Kalau suhu minyak juga kurang panas (kurang dari 175 derajat celcius), hasilnya bisa menyerap minyak terlalu banyak dan membuat makanan justru lembek. Jika suhu minyak terlalu panas juga membuat makanan cepat gosong di luar tetapi masih mentah di dalam.

1. Tepung kering

2. Tepung panko

3. Tepung roti

4. Adonan tempura

5. Adonan dari bir

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Untuk olahan ayam goreng atau mozarella biasanya dilumuri tambahan tepung roti supaya lebih renyah. Penggunaan tepung roti bisa menghasilkan tekstur makanan krispi, tetapi tidak keras karena saat digoreng, remah roti menyerap minyak dalam jumlah terbatas lalu menguap.

Namun proses tersebut biasanya membutuhkan lebih banyak peralatan agar adonan menempel dengan benar. Sebab, sebelum tepung roti, makanan dilapisi terlebih dahulu dengan tepung dan telur yang sudah dikocok.

Selain itu menggoreng dengan tepung roti juga bisa terlalu kaya rasa sehingga mengganggu cita rasa makanan aslinya.

Menggoreng pakai tepung roti juga bisa membuat tekstur makanan justru lembek jika dibiarkan terlalu lama setelah dimasak.

Beberapa makanan juga kerap dilapisi adonan tempura. Pada dasarnya, adonan ini terbuat dari tepung terigu, air es, dan telur hingga membentuk adonan yang menggumpal.

Menggoreng makanan dengan adonan tempura bisa menghasilkan lapisan ringan dan renyah. Sifat adonan yang ringan juga akan menyerap lebih sedikit minyak.

Namun kalau mau menggunakan adonan ini, perhatikan tekniknya dengan baik. Misalnya hindari mengaduk adonan terlalu lama karena bisa membuat adonan lebih keras. Adonan tempura juga sebaiknya langsung dipakai karena mudah basi.

Beer batter adalah adonan celupan untuk menggoreng yang terbuat dari tambahan bir. Bir ini dipakai sebagai cairan pengganti air atau susu. Penggunaan adonan bir menghasilkan tekstur gorengan ekstra renyah, ringan, dan mengembang.

Umumnya adonan bir ini dipakai untuk menggoreng onion ring atau fillet ikan. Karbonasi bir yang dicampur tepung menghasilkan lapisan ringan dan mengembang saat terkena panasnya minyak.

Kelemahannya adalah adonan ini harus segera dipakai dan tidak menghasilkan kerenyahan yang sama seperti adonan atau tepung pelapis lainnya.

Kalau suhu minyak juga kurang panas (kurang dari 175 derajat celcius), hasilnya bisa menyerap minyak terlalu banyak dan membuat makanan justru lembek. Jika suhu minyak terlalu panas juga membuat makanan cepat gosong di luar tetapi masih mentah di dalam.

3. Tepung roti

4. Adonan tempura

5. Adonan dari bir

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi