Di era pembayaran cashless atau nontunai, beberapa kesalahan kerap terjadi. Salah satunya salah memasukkan angka saat membayar seperti pembeli ini.
Kemajuan teknologi pembayaran nontunai memudahkan banyak orang. Pembayaran nontunai dinilai lebih praktis karena transaksi yang cepat, tanpa harus menyiapkan uang tunai ataupun uang kembalian.
Namun di balik itu semua, sering terjadi kesalahan umum saat orang-orang melakukan pembayaran nontunai. Salah satunya salah memasukkan nominal angka dari jumlah pembayaran. Ada yang kurang nominalnya, lalu ada juga yang kelebihan.
Mengutip AsiaOne (17/06), sebuah insiden tak terduga terjadi di gerai bubur Mun Zuk, Westgate, Singapura. Seorang pembeli asing secara tidak sengaja membayar seporsi bubur jauh melebihi harga makanannya.
Awalnya ia hanya perlu membayar S$5,40 (Rp 69.000), namun angka yang terkirim justru mencapai S$540 (Rp 6,9 juta) melalui transaksi nontunai. Kesalahan ini baru disadari oleh staf Mun Zuk setelah pria tersebut meninggalkan lokasi.
Kejadian itu berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025, sekitar pukul dua siang. Dalam kondisi gerai yang sedang padat pengunjung ketika jam makan siang, staf tidak sempat memeriksa rincian transaksi secara langsung.
Pemilik Mun Zuk, Nyonya Chen, menjelaskan bahwa kesibukan tersebut membuat kesalahan transaksi itu baru terlihat beberapa jam setelahnya.
Begitu menyadari adanya kelebihan pembayaran yang signifikan, timnya bergegas menyusuri area mal untuk mencari pelanggan tersebut. Namun pencarian itu tidak membuahkan hasil.
Tak ingin membiarkan uang sebesar itu tergantung tanpa kejelasan, Mun Zuk lantas mengunggah pengumuman melalui akun Facebook resmi mereka.
Mereka meminta siapa pun yang mengenali pelanggan pria berkulit putih, berkacamata, dan diperkirakan memiliki tinggi sekitar 1,85 meter itu untuk segera menghubungi pihak gerai.
Dalam unggahan tersebut, mereka juga menyampaikan bahwa tujuan utama mereka hanyalah mengembalikan uang yang tidak sengaja dibayarkan, tanpa syarat dan tanpa pertanyaan.
Sayangnya, keterbatasan sistem transaksi digital membuat gerai tidak bisa mengakses informasi pribadi pelanggan seperti nomor telepon atau identitas lainnya.
Mereka hanya dapat melihat jumlah dan waktu pembayaran. Meskipun sudah menghubungi pihak bank, Mun Zuk belum mendapatkan bantuan yang memadai karena aturan privasi nasabah.
Respons dari publik pun cukup positif. Banyak yang mengapresiasi kejujuran dan transparansi Mun Zuk dalam menangani situasi ini. Sampai sekarang Mun Zuk masih mencari pria tersebut untuk mengembalikan uangnya.