Kebiasaan Beres-beres Meja di Restoran Ternyata Gambarkan Kepribadian Ini

Posted on

Kebiasaan bantu pelayan merapikan piring atau tumpuk tengah ternyata bisa ungkap sifat asli seseorang. Dari empati hingga motivasi sosial, ini penjelasannya.

Saat makan di restoran, sebagian orang kerap membantu merapikan makanan bekas pakai. Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan tren tumpuk tengah.

Tujuannya mulia, semata-mata untuk bertanggung jawab atas piring bekas makan sendiri dan meringankan pekerjaan pegawai restoran. Ternyata aksi ini tak hanya dapat dilihat sebagai tren saja.

Dilansir dari Complexions Dance, Jumat (19/9), kebiasaan seseorang merapikan alat makannya juga dapat dilihat dari sudut pandang psikologi. Gestur sederhana ini dianggap sebagai cerminan kepribadian seorang pengunjung restoran.

Perilaku spontan membantu pelayan tersebut dilihat sebagai bentuk lebih dari sekadar etika bersantap. Tetapi ada pandangan lain dari sudut yang berbeda terhadap pelaku aksi ‘Tumpuk Tengah’.

Psikolog juga menemukan terkadang tindakan ini dilakukan karena tekanan sosial, rasa takut dinilai buruk, atau kebutuhan untuk diterima orang lain. Terlepas dari kesan yang ingin didapatkan orang tersebut, ada beberapa hal yang disoroti.

Pertama, tindakan kecil ini menunjukkan bagaimana seseorang memiliki rasa empati. Mereka juga menggambarkan tanggung jawab sosial yang besar serta kesadarannya untuk mengapresiasi usaha orang lain.

Secara profesional, perilaku ini menunjukkan bagaimana seseorang memiliki etos kerja yang tinggi. Mereka cenderung sebagai sosok yang sering membantu tanpa diperintah.

Dalam penelitian meta-analisis yang dipublikasi pada Journal of Applied Psychology, terlihat aksi pro-sosial memengaruhi produktivitas 9.800 karyawan yang menjadi partisipannya.

Harvard Business School juga mengungkapkan kepribadian seorang pekerja yang peduli dengan lingkungan sosial. Mereka yang melakukan hal kecil, seperti merapikan piring di restoran, mengalami peningkatan produktivitas sebanyak 16% dan kerjasama tim hingga 12%.

Namun peneliti juga menemukan alasan lain mengapa seseorang ingin merapikan alat makannya sendiri. Hal ini sebagian disebabkan karena kebiasaan pelanggan yang tidak tenang jika melihat kondisi berantakan di hadapannya.

Walaupun memiliki tujuan yang baik, sayangnya aksi ini masih belum diterima sepenuhnya. Sebagian orang ada yang menganggap membantu pelayan merapikan alat makan dan menumpuknya di tengah justru aksi yang mengganggu dan memalukan.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi