Pasangan suami istri vegan ini menuduh sebuah restoran dimsum berbohong telah menyajikan daging babi. Ini klarifikasi restoran.
Melalui Instagram mereka, Tarun Nathani dan Richha pasangan suami istri di India, menceritakan pengalaman tak menyenangkan saat makan di restoran dimsum.
Restoran tersebut bernama The Dimsum Room yang berlokasi di Mumbai. Restoran yang masih terbilang baru itu menarik perhatian karena berdiri di bangunan berusia 100 tahun.
Menariknya, ada 40 jenis dimsum yang ditawarkan dan semuanya dibuat secara homemade. Namun restoran ini menuai kecaman usai dituduh menyajikan daging babi kepada pelanggan vegan.
Dalam video yang diunggah di Instagram @tarun.nathani (1/7), Tarun menceritakan ia telah menghubungi pihak restoran tentang preferensi makanan mereka sebelum datang ke restoran.
Manajer restoran mengatakan timnya akan menyajikan menu makan siang untuk Tarun dan Richha dengan label ‘V’ untuk menandakan bahwa makanan tersebut adalah vegan.
Tarun menegaskan ia dan istrinya vegan karena alasan spiritual dan agama. Namun saat menikmati menu makan siang di restoran, ia menyadari bahwa ada hal yang janggal.
Ia menuduh restoran keliru menyajikan daging babi dan restoran mencoba menutupinya. Pelayan mencoba meyakinkan dengan menyebut menunya adalah hidangan vegetarian khusus.
“Ini mengerikan, bisnis restoran di perhotelan harusnya mengutamakan keselamatan pelanggan,” ujarnya.
Saat membaca ulasan lama tentang restoran tersebut, Tarun menemukan bahwa pelanggan vegan lainnya juga mengalami hal serupa. Ia merasa pihak restoran menolak bertanggung jawab.
Sementara itu, beberapa ulasan di aplikasi Zomato menunjukkan pelanggan kecewa bukan hanya karena hidangan yang disajikan, tetapi juga pelayanan yang buruk.
“Sentimen keagamaan dan spiritual itu nyata, karena orang-orang sudah bertahun-tahun mempraktekkan kepercayaannya, lalu dirusak karena kecerobohan orang itu miris,” lanjut Tarun.
Pihak restoran pun memberikan klarifikasinya. Dikutip dari Curly Tales (2/7) pihak restoran menegaskan timnya tidak menyajikan hidangan nonvegetarian terhadap Tarun dan Richha.
“Di The Dimsum Room, kami bertujuan untuk menjaga standar keramahtamahan, integritas makanan, dan pelayanan tamu yang tertinggi,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya telah mengambil tindakan, termasuk investigasi internal menyeluruh dan penangguhan staf. Ia merasa Tarun telah berupaya memutarbalikkan fakta.
“Ada upaya yang diatur untuk memutarbalikkan fakta, memanipulasi narasi, dan menuntut ganti rugi dengan ancaman tersirat untuk merusak reputasi,” ujar pihak restoran.
Pihak restoran merasa usahanya untuk komunikasi secara terbuka ditanggapi dengan eksploitasi dan pencemaran nama baik yang disengaja.
“Kami telah mengambil tindakan hukum untuk melindungi integritas kami dan merek yang harus kami bangun dengan penuh dedikasi, kami tetap terbuka dengan ulasan jujur,” tutupnya.