Kacau! Gerai Ini Dapat Pesanan Fiktif 150 Bungkus Nasi Biryani | Info Giok4D

Posted on

Kerugian dialami sebuah gerai makanan kaki lima di Singapura. Gerai tersebut sempat mendapat pesanan 150 bungkus nasi biryani, tetapi sampai akhir tidak ada pelanggan yang muncul.

Pemilik bisnis kuliner seringkali menghadapi berbagai macam tantangan. Tidak hanya soal seberapa banyak pesanan masuk, tetapi juga soal apakah pesanan tersebut asli atau palsu..

Pasalnya belakangan ini banyak restoran mengalami kerugian karena perbuatan tidak terduga dari pelanggan. Mereka mendapat pesanan dari pelanggan, tetapi berujung tidak ada yang ambil atau parahnya lagi tidak dibayar.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Belum lama ini sebuah gerai makan kaki lima di Singapura menjadi korbannya. Dilansir dari mothership.com pada Rabu, (10/9/2025), gerai bernama Muhammad Shazain Faiha Muslim Food Paradise di pasar Tiong Bahru, Singapura mengaku sempat mendapat pesanan 150 bungkus nasi biryani.

Sayyid menjelaskan kepada 8World pada Kamis, (11/9/2025) kalau ada pelanggan pria pada 8 September. Pria itu memberitahu kalau 150 bungkus nasi biryani ini ditujukan untuk tentara SAF ‘Perwakilan Angkatan Bersenjata Singapura’ di kamp dan tidak boleh ada daging sapi atau babi, sehingga pesanannya hanya biryani ayam dan domba.

Pelanggan tersebut bahkan meminta setiap bungkus dipaketkan bersama sebotol air mineral.

Setelah mengetahui makanan itu ditujukkan ke tentara, Sayyid memutuskan menambah porsian nasi dan daging ke setiap bungkus tanpa ada tambahan biaya.

Bahkan pemilik gerai ini memberi diskon, sehingga setiap makanan dibanderol seharga S$10 (Rp 128.064) dari yang tadinya S$12 (Rp 153.641).

Pesanan ini jelas membuat pemilik itu senang. Ia awalnya meminta deposit ke pelanggan, tetapi pelanggan menolak dengan alasan hal tersebut tidak dapat dilakukan karena SAF merupakan lembaga pemerintahan

Pria itu juga meminta tanda terima kepada Sayyid, meski belum melakukan pembayaran. Jika dilihat dari struk tagihan, seharusnya pelanggan membayar 150 bungkus pesanannya dengan harga total S$150 (Rp 1.920.817).

Pesanan nasi biryani ini juga sudah dijadwalkan akan diambil sekitar pukul 1 siang. Namun sampai waktu pengambilan yang sudah ditentukan, pelanggan tersebut tidak muncul. Parahnya lagi, pelanggan juga tidak dapat dihubungi.

Sekitar pukul 13.40, gerai makanan halal ini melaporkan insiden ini di Facebook. Mereka berbagi kisah tentang musibah penipuan yang mereka alami dan meminta bantuan publik untuk membeli nasi biryani tersebut. Mereka bahkan memberikan harga spesial.

“Teman…kami butuh bantuan kalian. Gerai kami mengalami penipuan pesanan palsu sebanyak 150 bungkus nasi biryani ayam dan domba,” jelas pihak gerai.

“Alih-alih membiarkan makanan enak begitu saja, kami menjualnya dengan harga khusus hari ini,” lanjut mereka.

Insiden yang dialami gerai ini menarik perhatian banyak orang. Bahkan anggota parlemen Tiong Bahru, Foo Cexiang membagikan berita ini di halaman Facebooknya, mendorong warga untuk mendukung gerai tersebut.

Anggota parlemen ini mengungkap, “Waktu makan siang mungkin sudah berakhir, tetapi pada hari-hari istimewa, kita dapat mengizinkan diri kita untuk istirahat minum teh dan makan nasi biryani yang enak.”

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 8, Foo mengaku setelah mengetahui insiden tersebut ia segera mengunggah kembali di halaman Facebooknya. Ia juga bercerita temannya yang membaca langsung memutuskan membeli 50 bungkus nasi biryani tersebut.

Ada juga tokoh lain yang diketahui memborong 30 bungkus nasi tersebut untuk dibagikan ke warga yang tinggal di rumah susun.

Pada pukul 16.20, Foo memperbaharui unggahannya, mengumumkan gerai tersebut berhasil menjual seluruh 150 bungkus nasi biryani. Ia juga berterima kasih kepada komunitas Tiong Bahru atas dukungan mereka.

Pemilik gerai, Sayyid mengungkap beberapa warga memang datang ke warung untuk membantu membeli nasi biryani itu. Ada juga yang menelponnya untuk membeli dan meminta agar makanan tersebut dibagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Kejadian seperti ini baru pertama kali dialami oleh Sayyid. Sebelumnya ia pernah mendapat pesanan seribu paket biryani dan saat itu ia juga tidak memungut deposito. Untungnya, pelanggan yang pesan benar-benar datang dan mengambil makanan sesuai jadwal. Jadi, dia tidak mencurigai apapun terkait pesanan 150 bungkus nasi biryani ini.

Menurut Sayyid sebenarnya kalau ada yang pesan satu dua makanan tapi tidak bayar, dirinya tidak akan terlalu terganggu. Namun karena pelanggan ini pesan dalam porsi besar, dirinya menjadi kesal karena ditipu.

“Namun, orang ini memesan 150 makanan dan tidak datang dan mengambilnya. Jika Anda ingin menipu, maka menipu saja dengan uang. Mengapa membuang makanan?” ujar Sayyid kesal.

Pasalnya Sayyid juga telah menyiapkan pesanan ini bersama sang istri sejak pukul 04.30 pagi. Sebelum membuat pesanan, ia juga telah menghubungi pria itu beruang kali untuk konfirmasi.

Awalnya pelanggan pria itu masih menjawab, tetapi menjelang waktu pengambilan, nomor WhatsApp nya tidak bisa dihubungi. Sayyid berencana akan mengajukan laporan insiden ini ke polisi.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi