Jangan Terkecoh! Kenali 5 Istilah Olahan Babi dalam Makanan Jepang

Posted on

Makanan Jepang banyak peminatnya di Indonesia. Namun sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, sebaiknya kenali istilah babi di dalamnya.

Makanan Jepang terkenal dengan keragamannya yang kaya, termasuk penggunaan bahan-bahan yang unik dan penuh rasa. Daging babi, meski tidak sepopuler ikan dalam masakan Jepang, memiliki peran penting dalam berbagai hidangan khas yang tersebar di seluruh negeri.

Mengingat makanan khas Jepang juga populer di Indonesia, sehingga disarankan untuk konsumen tetap berhati-hati. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim haram hukumnya mengonsumsi daging babi atau makanan yang terkontaminasi daging babi.

Agar tak keliru, makanan Jepang yang masih menggunakan istilah Jepang perlu dipahami dengan baik. Seperti istilah buta hingga tonkotsu untuk menghindari kesalahan saat memesan makanan.

Butadon adalah hidangan nasi dengan daging babi yang dipotong tipis, dimasak dengan saus manis dan gurih yang terbuat dari kecap asin, mirin, dan gula. Hidangan ini sangat populer di daerah Jepang, terutama di Hokkaido dan daerah Tohoku.

Nama “butadon” berasal dari kata “buta” yang berarti babi dan “don” yang merupakan singkatan dari “donburi” yang artinya mangkuk nasi. Daging babi yang digunakan dalam butadon biasanya dipilih dari bagian perut atau leher babi, yang memiliki tekstur lembut dan sedikit berlemak, membuatnya lebih empuk saat dimasak.

Proses masaknya sangat sederhana, hanya dengan merebus atau memanggang daging babi hingga matang, kemudian disiram saus khas yang menambah cita rasa manis dan gurih. Butadon sering disajikan dengan nasi putih hangat di bawahnya dan disertai dengan irisan bawang hijau atau bahan pelengkap lainnya.

Tonkotsu adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kaldu yang terbuat dari tulang babi yang direbus. Proses masaknya lama hingga menghasilkan rasa yang kaya dan pekat.

Tonkotsu terkenal sebagai bahan dasar ramen, terutama ramen gaya Hakata yang berasal dari Fukuoka. Kaldu tonkotsu memiliki warna yang keruh dan kental karena lemak babi yang larut selama proses perebusan.

Proses pembuatan kaldu tonkotsu dimulai dengan merebus tulang babi, kadang dengan tambahan daging babi, dalam waktu 12 hingga 18 jam. Kaldu ini memiliki rasa gurih yang sangat khas dan sering kali disajikan dengan mie ramen, irisan daging babi, serta bahan pelengkap seperti telur rebus, nori, dan daun bawang.

Yakiton adalah hidangan daging babi panggang yang disajikan sebagai makanan ringan atau camilan di berbagai restoran Jepang. Nama “yakiton” berasal dari kata “yaki” yang berarti memanggang atau membakar, dan “ton” yang berarti babi.

Hidangan ini mirip dengan yakitori (daging ayam panggang), namun menggunakan daging babi sebagai bahan utama. Daging babi yang digunakan untuk yakiton biasanya dipotong menjadi potongan kecil-kecil, yang kemudian ditusukkan pada tusuk sate dan dipanggang di atas bara api.

Yakiton sangat populer di izakaya, yaitu bar Jepang yang menyajikan berbagai hidangan ringan untuk menemani minuman. Dalam beberapa variasi, yakiton juga bisa disajikan dengan irisan bawang, paprika, atau bahan lain untuk menambah rasa dan tampilan.

Shogayaki adalah hidangan daging babi yang dimasak dengan saus jahe (shoga) yang khas. Kata “shoga” berarti jahe dalam bahasa Jepang, dan shogayaki mengacu pada cara memasak daging babi dengan bumbu jahe.

Hidangan ini sering disajikan dengan nasi putih dan acar sebagai pelengkap. Daging babi yang digunakan dalam shogayaki biasanya dipotong tipis, kemudian dimasak dalam saus yang terbuat dari kecap asin, mirin, gula, dan jahe parut.

Shogayaki sangat populer di rumah tangga Jepang sebagai hidangan yang mudah dan cepat disiapkan. Hidangan ini juga sering disajikan di restoran dan izakaya sebagai pilihan yang sederhana dan lezat.

Kakuni adalah hidangan daging babi yang dimasak dengan cara direbus perlahan hingga daging menjadi sangat empuk dan mudah terlepas dari tulangnya. Kakuni berasal dari kata “kaku” yang berarti kotak atau kubus, dan “ni” yang berarti memasak.

Hidangan ini menggunakan potongan daging babi dari bagian perut yang berlemak. Teksturnya akan semakin lembut dan kaya rasa setelah dimasak dalam waktu lama.

Kakuni adalah hidangan yang sangat populer di daerah Jepang, terutama di wilayah Kansai. Hidangan ini sering ditemukan di restoran Jepang yang menyajikan masakan tradisional.

Berikut 5 istilah babi dalam bahasa Jepang yang dilansir dari Live Japan:

1. Butadon

2. Tonkotsu

4. Shogayaki

5. Kakuni

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Yakiton adalah hidangan daging babi panggang yang disajikan sebagai makanan ringan atau camilan di berbagai restoran Jepang. Nama “yakiton” berasal dari kata “yaki” yang berarti memanggang atau membakar, dan “ton” yang berarti babi.

Hidangan ini mirip dengan yakitori (daging ayam panggang), namun menggunakan daging babi sebagai bahan utama. Daging babi yang digunakan untuk yakiton biasanya dipotong menjadi potongan kecil-kecil, yang kemudian ditusukkan pada tusuk sate dan dipanggang di atas bara api.

Yakiton sangat populer di izakaya, yaitu bar Jepang yang menyajikan berbagai hidangan ringan untuk menemani minuman. Dalam beberapa variasi, yakiton juga bisa disajikan dengan irisan bawang, paprika, atau bahan lain untuk menambah rasa dan tampilan.

Shogayaki adalah hidangan daging babi yang dimasak dengan saus jahe (shoga) yang khas. Kata “shoga” berarti jahe dalam bahasa Jepang, dan shogayaki mengacu pada cara memasak daging babi dengan bumbu jahe.

Hidangan ini sering disajikan dengan nasi putih dan acar sebagai pelengkap. Daging babi yang digunakan dalam shogayaki biasanya dipotong tipis, kemudian dimasak dalam saus yang terbuat dari kecap asin, mirin, gula, dan jahe parut.

Shogayaki sangat populer di rumah tangga Jepang sebagai hidangan yang mudah dan cepat disiapkan. Hidangan ini juga sering disajikan di restoran dan izakaya sebagai pilihan yang sederhana dan lezat.

Kakuni adalah hidangan daging babi yang dimasak dengan cara direbus perlahan hingga daging menjadi sangat empuk dan mudah terlepas dari tulangnya. Kakuni berasal dari kata “kaku” yang berarti kotak atau kubus, dan “ni” yang berarti memasak.

Hidangan ini menggunakan potongan daging babi dari bagian perut yang berlemak. Teksturnya akan semakin lembut dan kaya rasa setelah dimasak dalam waktu lama.

Kakuni adalah hidangan yang sangat populer di daerah Jepang, terutama di wilayah Kansai. Hidangan ini sering ditemukan di restoran Jepang yang menyajikan masakan tradisional.

4. Shogayaki

5. Kakuni

Gambar ilustrasi