Tren makan 12 anggur saat tahun baru masih ramai diminati. Begini makna dan caranya agar harapan baik terkabul di tahun depan!
Beberapa tradisi dan kepercayaan kerap mewarnai meriahnya pergantian tahun. Salah satunya mitos makan 12 anggur di kolong meja yang dianggap membawa keberuntungan.
Tradisi ini semakin populer karena sering muncul di media sosial. Banyak orang berlomba-lomba merekam momen saat mereka mencoba menghabiskan 12 anggur seiring info-info pergantian tahun.
Mulai dari yang mengaitkannya dengan harapan akan rezeki lancar, karier cemerlang, dan kehidupan yang lebih baik di tahun mendatang. Ternyata mitos ini tak sekadar FOMO, tetapi ada makna dan caranya.
Tradisi makan 12 anggur saat Tahun Baru berasal dari Spanyol. Tradisi ini dikenal dengan sebutan Las Doce Uvas de la Suerte atau yang berarti “12 Anggur Keberuntungan”.
Ritual ini dilakukan dengan memakan satu butir anggur setiap kali lonceng berdentang sebanyak 12 kali menjelang pukul 00.00 pada malam Tahun Baru. Angka 12 dipilih karena melambangkan 12 bulan dalam satu tahun.
Sejarah mencatat tradisi ini mulai populer pada awal abad ke-20. Salah satu versi menyebutkan bahwa tradisi ini awalnya dipopulerkan oleh para petani anggur Spanyol yang mengalami surplus panen.
Mitos paling populer dari tradisi ini adalah keyakinan bahwa seseorang yang berhasil menghabiskan 12 anggur tepat waktu akan mendapatkan keberuntungan sepanjang tahun. Mulai dari kelancaran rezeki, kesehatan, hingga percintaan yang membaik.
Sebagian orang juga meyakini rasa anggur yang dimakan bisa menjadi pertanda. Anggur manis dipercaya membawa kebahagiaan, sementara anggur asam dianggap sebagai peringatan akan tantangan di bulan tertentu.
Namun secara ilmiah, tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa makan 12 anggur dapat memengaruhi nasib seseorang. Keberuntungan tetap ditentukan oleh usaha, perencanaan, dan faktor-faktor lain dalam kehidupan nyata.
Meski tidak terbukti secara ilmiah, tradisi ini memiliki makna psikologis yang kuat. Ritual sederhana seperti makan 12 anggur dapat menciptakan rasa optimisme dan harapan baru saat memasuki tahun yang baru.
Secara psikologis, melakukan ritual positif dapat membantu seseorang menetapkan niat, tujuan, dan pola pikir yang lebih baik. Harapan yang disematkan pada setiap anggur bisa menjadi motivasi untuk menjalani hidup dengan lebih terarah.
Alasan tersebut yang juga membuat tradisi ini terus dilestarikan. Afirmasi positif dan kesehatan dari konsumsi anggur menjadi alasan utama selain nilai simbolik dari tradisi tersebut.
Dalam praktiknya, ada beberapa aturan tidak tertulis yang sering diikuti. Salah satunya anggur harus dimakan utuh tanpa dikunyah terlalu lama agar tidak tertinggal dentang lonceng berikutnya.
Salah satu trik yang bisa dilakukan ialah dengan menyiapkan anggur-anggur tanpa biji atau yang sudah dikeluarkan bijinya. Ada juga yang sampai menuliskan daftar harapannya untuk setiap anggur.
Tak hanya sekadar harapan untuk diri sendiri, sebagian orang melakukannya bersama teman atau keluarga. Terkadang ritual ini dianggap sebagai keseruan yang bisa dilakukan saat malam tahun baru.
Dari sisi kesehatan, makan 12 butir anggur tergolong aman bagi mereka yang melakukannya. Anggur merupakan buah yang kaya antioksidan, terutama resveratrol, yang dikenal baik untuk kesehatan jantung.
Namun karena ritual ini dilakukan dengan cepat mengikuti dentang jam, ada risiko tersedak. Oleh karena itu, banyak orang memilih menggunakan anggur tanpa biji atau memotongnya menjadi ukuran lebih kecil agar lebih aman dikonsumsi.
Bagi penderita diabetes, konsumsi anggur tetap perlu diperhatikan. Meski hanya 12 butir, anggur mengandung gula alami yang bisa memengaruhi kadar gula darah jika dikonsumsi dalam waktu singkat.
Berikut ini 5 fakta dari mitos makan anggur saat tahun baru:
1. Asal Usul
2. Mitos Mendatangkan Keberuntungan
3. Fakta Psikologis
4. Cara Melakukannya
5. Fakta Kesehatan


Meski tidak terbukti secara ilmiah, tradisi ini memiliki makna psikologis yang kuat. Ritual sederhana seperti makan 12 anggur dapat menciptakan rasa optimisme dan harapan baru saat memasuki tahun yang baru.
Secara psikologis, melakukan ritual positif dapat membantu seseorang menetapkan niat, tujuan, dan pola pikir yang lebih baik. Harapan yang disematkan pada setiap anggur bisa menjadi motivasi untuk menjalani hidup dengan lebih terarah.
Alasan tersebut yang juga membuat tradisi ini terus dilestarikan. Afirmasi positif dan kesehatan dari konsumsi anggur menjadi alasan utama selain nilai simbolik dari tradisi tersebut.
Dalam praktiknya, ada beberapa aturan tidak tertulis yang sering diikuti. Salah satunya anggur harus dimakan utuh tanpa dikunyah terlalu lama agar tidak tertinggal dentang lonceng berikutnya.
Salah satu trik yang bisa dilakukan ialah dengan menyiapkan anggur-anggur tanpa biji atau yang sudah dikeluarkan bijinya. Ada juga yang sampai menuliskan daftar harapannya untuk setiap anggur.
Tak hanya sekadar harapan untuk diri sendiri, sebagian orang melakukannya bersama teman atau keluarga. Terkadang ritual ini dianggap sebagai keseruan yang bisa dilakukan saat malam tahun baru.
Dari sisi kesehatan, makan 12 butir anggur tergolong aman bagi mereka yang melakukannya. Anggur merupakan buah yang kaya antioksidan, terutama resveratrol, yang dikenal baik untuk kesehatan jantung.
Namun karena ritual ini dilakukan dengan cepat mengikuti dentang jam, ada risiko tersedak. Oleh karena itu, banyak orang memilih menggunakan anggur tanpa biji atau memotongnya menjadi ukuran lebih kecil agar lebih aman dikonsumsi.
Bagi penderita diabetes, konsumsi anggur tetap perlu diperhatikan. Meski hanya 12 butir, anggur mengandung gula alami yang bisa memengaruhi kadar gula darah jika dikonsumsi dalam waktu singkat.
3. Fakta Psikologis
4. Cara Melakukannya
5. Fakta Kesehatan






