Ini Sebabnya Roti Meses Populer di Indonesia dan Belanda | Info Giok4D

Posted on

Menu sarapan sederhana berupa roti dan meses ternyata bukan makanan asli Indonesia. Tapi merupakan hasil asimilasi kuliner dari Belanda.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Negara Indonesia dan Belanda memiliki sejarah yang panjang di masa lalu. Belanda menduduki Indonesia selama ratusan tahun, karena itu terjadi asimilaai dan adaptasi kuliner Belanda dan Indonesia.

Salah satunya yang paling menarik adalah kebiasaan sarapan dengan roti tawar, olesan mentega dan taburan meses atau butiran cokelat kecil. Bagi orang Indonesia, menu sarapan ini familiar karena praktis dan rasanya gurih manis.

Akan tetapi di negara lain, menu roti meses ini dianggap aneh, karena biasanya roti yang sudah diolesi mentega tidak dicampur dengan topping manis seperti meses kecuali di negara Belanda.

Hal inilah yang menjadi topik perbincangan hangat di X (27/05), ketika ada satu pengguna X yang membagikan foto roti menggunakan meses sebagai roti dengan topping terenak.

Di kolom komentar, banyak netizen yang menyebut bahwa menu ini hanya populer di Indonesia dan Belanda saja.

“Love them. Semua orang di dunia ini melihat (menu) ini sebagai sesuatu yang aneh, kecuali di Indonesia dan Belanda,” komen @cold**.

“Temen gue orang bule Australia, gue ajarin makan roti pakai meses. Dia awalnya bingung, dia kira meses tuh sprinkle yang warna-warni. Pas tahu itu rasa cokelat, dia mau nyoba dan doyan,” sambung @lost**.

“Ini menurutku lucu banget sih. Pernah lihat di TikTok, soal orang Eropa dan kebanyakan orang Amerika ngatain hagelslag (meses) makanan gak jelas, gak niat, gak enak. Terus gue terdiam soalnya waktu masih kecil sukanya sarapan roti meses,” pungkas @and**.

Dilansir dari The Spruce Eats, di Belanda sendiri, kebiasaan sarapan dengan roti bertopping sudah menjadi tradisi sejak lama. Menu sarapan khas Belanda biasanya terdiri atas irisan roti yang diberi berbagai topping, seperti keju, sirup apel, irisan daging, selai, madu, dan tentu saja, meses.

Dalam bahasa Belanda, meses dikenal sebagai hagelslag, yang secara harfiah berarti “hujan es”. Istilah ini merujuk pada bentuk meses yang kecil dan menyerupai butiran hujan es. Hagelslag kerap menjadi pelengkap roti panggang, kue ontbijtkoek, dan roti kismis.

Seiring waktu, budaya makan roti bertopping meses pun menyebar ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Tradisi ini terus bertahan dan beradaptasi, sehingga meses tidak hanya digunakan sebagai pelengkap roti, tetapi juga menjadi taburan untuk donat, kue tart, dan berbagai makanan penutup lainnya.

Sejarah mencatat bahwa hagelslag pertama kali dibuat pada tahun 1919 oleh B.E. Dieperink, direktur sebuah perusahaan permen di Belanda. Versi awalnya memiliki tekstur renyah dan rasa manis. Beberapa tahun kemudian, varian rasa mulai bermunculan, seperti lemon, raspberry, dan jeruk.

Inovasi terus berkembang hingga akhirnya pada 1936, sebuah pabrik gula memproduksi hagelslag cokelat dengan kandungan kakao 32 persen yang dikenal sebagai chocoladehagelslag. Dulunya meses dikemas dalam kertas berbentuk kerucut, namun kini dikemas dalam kotak kertas atau kaleng yang lebih praktis.

Menariknya penggunaan meses juga populer di negara-negara lain yang pernah menjadi jajahan Belanda, seperti Suriname dan wilayah Antillen Belanda.

Di Belgia, taburan ini dikenal dengan nama muizenstrontjes yang kemudian disebut orang Indonesia sebagai meses, yang berarti “kotoran tikus” karena bentuknya yang unik. Sampai sekarang popularitas roti meses tak lekang oleh waktu dan tetap digemari di Indonesia.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi