Hadapi Masalah Krisis Jeruk, Negara Ini Manfaatkan Teknologi AI

Posted on

Teknologi AI generatif digunakan untuk mengatasi penyakit citrus greening. Semua dilakukan demi menyelamatkan jeruk florida dari ancaman kepunahan.

Cita rasa asam segar membuat jeruk jadi salah satu buah populer dan banyak penggemarnya. Bahkan dalam beberapa tradisi, jeruk dianggap sebagai buah yang melambangkan keberuntungan, seperti dalam budaya China.

Jeruk di dunia sendiri banyak jenisnya. Ada jeruk navel, jeruk mandarin, hingga jeruk florida yang juga terkenal datang dari benua Amerika.

Namun dilansir dari Food and Wine, Selasa (17/9), jeruk florida tengah dihadapkan dengan tantangan baru. Jeruk jenis ini diprediksi akan mengalami kepunahan.

Penyakit citrus greening tengah mengancam keberlangsungan persediaan jeruk di dunia. Citrus greening merupakan penyakit bakteri yang dapat menginfeksi sistem pembuluh pohon jeruk.

Akibatnya pohon tidak mampu menyalurkan nutrisi dengan baik. Sehingga dalam kondisi ini membuat hasil panen menurun drastis bahkan mencapai 30% di beberapa wilayah penghasil jeruk.

Salah satunya adalah Florida, Amerika Serikat, yang terkenal dengan produksi jeruk manis nan juicy yang dihasilkan. Beberapa perusahaan besar yang menggunakan jeruk sebagai bahan baku produksi mereka sampai membuat misi penyelamatan khusus.

Misalnya Coca Cola dengan kolaborasi bersama Massachusetts Institute of Technology (MIT). Bertajuk Save the Orange, para peneliti mencoba berbagai cara untuk menyelamatkan keberlangsungan jeruk.

Proses penyelamatan yang telah dilakukan saat ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Mengandalkan AI generatif, tanaman jeruk melalui proses simulasi, analisis data genetik, hingga para peneliti merancang strategi untuk mengendalikan penyakitnya.

Teknologi ini diakui oleh pakar di bidang teknologi pangan jauh lebih cepat dibandingkan metode tradisional. Langkah tercepat sedang ditempuh karena menurut catatan peneliti jika tak diatasi dalam 10 tahan ke depan, jeruk akan menjadi buah yang langka.

Mengingat permintaan akan komoditas jeruk di dunia juga tinggi, sehingga produksinya harus distabilkan. Jika tidak, harga jeruk dan produk olahannya terancam melonjak pesat.

Ternyata peneliti tidak hanya menerapkan teknologi AI generatif pada tanaman jeruk saja. Berbagai pengamatan untuk menyelamatkan tanaman seperti kopi, kakao, hingga gandum juga sedang dimatangkan.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi