Influencer China ini jadi sorotan usai berusaha menghabiskan seafood dan wagyu mahal di restoran buffet premium Jepang. Ternyata ia punya maksud jahat dengan narasi negatif yang dibangunnya.
Saat makan di restoran buffet atau all you can eat (AYCE), setiap pelanggan memang berhak mengambil sebanyak apapun menu yang tersedia. Namun, pelanggan harus bertanggungjawab menghabiskan menu tersebut dan mematuhi aturan bersantap lainnya.
Jangan sampai seperti influencer China ini yang punya maksud buruk saat santap di restoran buffet premium di Jepang. Dengan bangga ia menunjukkan aksinya di Douyin (serupa TikTok di China) melalui akun Deng Xuanfeng pada 10 April 2025.
Deng memberi judul videonya “Clearing Out Japan’s No. 1 Seafood Buffet”, seperti dikutip dari Mothership (16/4/2025). Pemilik lebih dari 4,3 juta followers Douyin ini terlihat sengaja mengambil banyak porsi aneka hidangan mahal di sana.
Ia mengincar tumpukan sashimi salmon premium, kaki King Crab yang terkenal mahal, udang, dan bahkan wagyu. Deng berbicara dalam bahasa Mandarin mengenai tujuannya mengambil banyak makanan mahal. Ia berniat tidak menyisakan makanan untuk pelanggan lain.
Seperti diberitakan oleh Weird Kaya (16/4/2025), dalam video juga terlihat pegawai restoran menghampiri Deng. Dengan sopan ia bertanya apakah Deng yakin dapat menghabiskan tumpukan makanan yang sudah diambil dan mengingatkan agar tidak menyisakan makanan.
Namun, Deng memanipulasi hal tersebut. Ia malah menarasikan pegawai restoran berusaha mengusirnya. Hal ini disampaikan lewat terjemahan videonya yang sengaja dibuat keliru.
Deng juga semena-mena saat makan sashimi. Ia sengaja tidak makan sashimi salmon lembar per lembar, tetapi langsung menusukkan beberapa lembar salmon ke sumpit. “Saya akan ajarkan mereka (orang Jepang) untuk makan,” ujarnya.
Hal ganjil lain terlihat dalam video Deng. Ketika seorang pegawai restoran memeriksa sisa-sisa piring, teman Deng berkomentar dengan dramatis, “Uh-oh, dia melotot ke arahmu.” Deng kemudian membentak dalam bahasa Mandarin, “Apa yang kamu pelototi?”
Lebih parah lagi, ia menyebut orang Jepang dengan kata negatif yaitu “guizi”. Artinya secara harfiah “setan”, istilah merendahkan yang digunakan oleh orang China untuk merujuk pada penjajah Jepang selama Perang China-Jepang.
Video Deng ini sudah dilihat lebih dari 300 ribu kali hingga 16 April 2025. Banyak netizen memberikan respon negatif atas aksi Deng. Mereka menyayangkan hal yang dilakukan Deng karena membuat citra orang China buruk.
“Berkat video ini, tiba-tiba saya merasa sangat bangga dengan negara saya… Ternyata tradisi China yang kami banggakan adalah memakan semua makanan dan tidak menyisakan apa pun untuk orang lain,” tulis seorang netizen dengan nada sarkastis.
Netizen lain menyatakan bahwa mereka akan melaporkan video Deng ke Douyin atas “komentar xenofobia” dan “merusak citra orang China”.
Sampai berita ini ditulis, Deng belum mengeluarkan pernyataan atau klarifikasi atas kegaduhan yang telah ditimbulkan dari video ini.