Gegara Telur Dadar, Pria Ini Tembak Adik Ipar Sampai Tewas! | Giok4D

Posted on

Pria ini menembak mati adik iparnya karena merasa sang ipar tidak merawat ibunya dengan layak. Salah satunya karena sang ibu hanya diberi makan telur dadar.

Peristiwa ini terjadi di Provinsi Kamphaeng Phet, Thailand utara hingga mengakibatkan kematian seorang perempuan bernama Nittaya. Pelaku, yang diketahui bernama Arsia, kini telah ditangkap dan menjalani proses hukum atas tindakan tersebut.

Insiden tragis ini terjadi pada Minggu, 22 Juni 2025. Polisi yang menangani kasus tersebut melaporkan bahwa saat ditangkap, Arsia dalam keadaan mabuk berat dan sempat menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan.

Melansir Thaiger (26/06), Nittaya ditemukan tewas di depan rumah tepat di tangga masuk, dengan lima luka tembak yang mengenai bagian lengan, bahu, dada, dan wajahnya. Setelah diinterogasi lebih lanjut, Arsia akhirnya mengakui bahwa ia menembak Nittaya karena marah melihat makanan yang disiapkan untuk ibunya.

Dalam pengakuannya kepada pihak berwenang, Arsia menyebutkan bahwa ia kesal karena yakin Nittaya hanya memberikan telur dadar (omelet) sebagai makanan sehari-hari untuk ibunya, Kern. Ia menganggap hal itu sebagai bentuk kelalaian dan kurangnya kepedulian terhadap sang ibu.

Ia juga menyatakan bahwa tidak ada permasalahan pribadi lain antara dirinya dengan Nittaya maupun saudaranya sendiri, Plew, suami dari korban. Arsia juga mengakui bahwa ia dalam keadaan mabuk saat melakukan penembakan.

Namun, pernyataan Arsia dibantah oleh Kern, ibunya sendiri. Dalam keterangannya kepada media lokal, Kern menjelaskan bahwa dirinya memang tidak bisa mengonsumsi makanan pedas dan secara pribadi lebih menyukai telur dadar.

Ia menegaskan bahwa menantunya, Nittaya, justru sering memasakkan berbagai jenis makanan lain yang sesuai dengan preferensinya, meski Arsia tidak mengetahuinya karena mereka tidak tinggal serumah. Menurut Kern, tuduhan bahwa Nittaya lalai dalam merawatnya sama sekali tidak berdasar.

Plew, suami korban dan adik kandung pelaku, juga memberikan keterangan kepada media. Ia mengatakan bahwa hari itu ia dan Nittaya datang ke rumah orang tuanya untuk meminjam uang.

Di sana terjadi pertengkaran antara dirinya dan Arsia terkait makanan yang diberikan kepada sang ibu. Arsia lalu mengancam akan menembak mereka, tapi Plew mengira hal itu hanya amarah sesaat dan tidak menyangka bahwa ancaman tersebut akan diwujudkan.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Setelah insiden penembakan terjadi dan polisi datang ke lokasi, Arsia akhirnya ditahan. Sebelum dibawa ke penjara, ia sempat meminta maaf kepada kedua orang tuanya atas apa yang telah diperbuat.

Ayah Arsia, yang juga turut hadir dalam kejadian tersebut, meminta anaknya untuk bertanggung jawab penuh atas tindakannya dan memberikan keterangan sejujurnya kepada pihak kepolisian.

Arsia pun berjanji akan berubah dan mengatakan bahwa suatu saat nanti setelah bebas dari penjara, ia akan memasakkan sendiri makanan untuk orang tuanya.

Kini, Arsia harus menghadapi konsekuensi hukum atas tindakannya. Kasus ini turut menjadi sorotan media Thailand karena motifnya yang tak biasa, tapi berakhir tragis.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi