Terlepas dari kenikmatannya, makan durian juga perlu diperhatikan. Sebab, durian bisa menciptakan efek positif dan negatif bagi kesehatan hati. Lantas, apa efeknya?
Meskipun punya aroma menyengat, tetapi tidak sedikit mereka yang senang makan durian. Raja buah ini dikenal punya rasa yang manis legit, dengan sedikit sentuhan pahit yang nikmat.
Dalam 100 gram durian terkandung 147 kalori, 5 gram lemak total, 2 mg sodium, 436 mg kalium, 27 gram karbohidrat, dan 1,5 gram protein. Durian juga mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, vitamin B6, zat besi, magnesium, serta antioksidan baik.
Mengingat profil nutrisinya, durian dapat memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh. Namun, konsumsinya juga perlu diperhatikan karena bisa memicu efek negatif pada kesehatan hati. Khususnya bagi individu yang sudah memiliki masalah hati sebelumnya.
Lantas, dampak efek positif atau negatif apa saja yang bisa didapat dari konsumsi durian?
Penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Integrative Medicine menunjukkan bahwa durian yang sudah matang mengandung senyawa bioaktif, seperti quercetin yang bisa melindungi hati.
Quercetin telah terbukti memperbaiki struktur hati, mendorong regenerasi sel hati, serta mencegah atau berpotensi membalikkan fibrosis hati atau kondisi ketika kolagen berlebihan terakumulasi di hati.
Selain itu, antioksidan di dalamnya juga dapat membantu melindungi hati dari kerusakan akibat radikal bebas. Durian juga dikenal dapat memulihkan kadar glutathione yang membantu detoksifikasi hati dan meningkatkan fungsi hati secara keseluruhan.
Terlepas dari manfaatnya, durian juga berpotensi menimbulkan efek samping, terutama saat dikonsumsi berlebihan.
Buah ini mengandung kalori, gula, dan lemak dalam jumlah tinggi. Artinya, hati harus bekerja lebih keras untuk meresponnya. Hal ini bisa menjadi beban tambahan bagi mereka yang kesehatan hatinya sudah terganggu.
American Liver Foundation juga menyarankan penderita penyakit hati berlemak atau fatty liver untuk menghindari makanan yang kaya akan gula, lemak, dan kalori. Sebuah penelitian oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menunjukkan bahwa asupan lemak jenuh tinggi dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan penyakit hati berlemak.
Selain itu, menggabungkan durian dengan alkohol juga sangat tidak disarankan. Menurut Raffles Health, durian mengandung senyawa sulfur yang dapat memperlambat metabolisme alkohol di hati. Hati juga harus memproses gula dan lemak dalam durian bersamaan dengan alkohol. Hasilnya memberikan tekanan ekstra pada organ tersebut.