Usai mendapat pengalaman kurang menyenangkan, seorang dokter lantas menggugat restoran Thailand ini. Dokter tersebut menganggap makanan pedas yang disajikan membahayakan.
Tidak semua pelanggan merasakan pengalaman baik ketika makan di restoran. Banyak juga yang mendapat pengalaman buruk terkait makanan, pelayanan, atau harga dari restoran tersebut.
Pengalaman buruk pelanggan bisa berdampak negatif terhadap bisnis restoran. Terutama ketika berkaitan dengan keselamatan pelanggan. Tidak sedikit pelanggan sampai berani menggugat restoran tersebut, seperti yang terjadi pada insiden ini.
Seorang dokter di California, Amerika Serikat menggugat sebuah restoran Thailand, Los Gatos setelah dia disajikan hidangan yang menurutnya sangat pedas.
Menurut dokumen gugatan dari Mercury News, Dr. Harjasleen Walia menggugat hidangan bola naga Coup de Thai yang dimakannya pada tahun 2023. Gugatan tersebut diajukan pada bulan Juli 2023, tetapi baru-baru ini ia menjadi sorotan karena memilih untuk tampil mewakilkan dirinya sendiri di pengadilan, lapor foxnews.com (04/06/2025).
isi gugatannya berupa permintaan awal Walia kepada pelayan untuk membuat hidangan tersebut memiliki rasa pedas lebih sedikit. Sebab, wanita ini tidak tahan dengan makanan pedas.
Pelayan sebenarnya sudah mengiyakan permintaan tersebut. Namun, ketika Walia menggigitnya, ia langsung merasakan seluruh mulut, langit-langit, lidah, tenggorokan, dan hidungnya seperti api. Mata dan hidungnya berair, wanita ini juga mulai batuk-batuk.
Dokter yang memeriksanya mengungkap kalau dia kehilangan suaranya. Walia lalu didiagnosa dengan ‘luka bakar kimia’ akibat cabai di hidangan tersebut.
Menurut gugatan, Walia juga sudah meminta seorang pelayan memberikannya produk susu untuk mengatasi luka ini, tetapi tidak ada bantuan datang.
“Tidak ada susu, es krim, yogurth, sour cream, atau produk olahan susu lainnya yang diberikan atau ditawarkan kepada ibu Walia untuk meredakan rasa terbakar,” tulis gugatan tersebut.
Gugatan tersebut sampai mengklaim kalau hidangan ini tidak layak dikonsumsi manusia. Restoran juga dianggap gagal mengambil tindakan pencegahan.
Makanan yang ia makan adalah hidangan pembuka berupa bola ayam pedas digoreng dengan daun mint, bawang merah, dan daun bawang. Hidangan ini juga dilengkapi dengan ketumbar, daun jeruk, cabai, dan bubuk beras.
Menurutnya, makanan pembuka tersebut telah membakar pita suaranya, kerongkongan, dan bagian dalam lubang hidung kanannya.
Diketahui penyebab mulutnya terbakar dan tenggorokannya panas akibat cabai Thailand bird’s eye chulu atau cabai rawit di dalamnya. Cabai tersebut dianggap lebih pedas dari cabai cayenne dan serrano, tetapi tingkatnya masih di bawah cabai habanero. Memiliki tingkat kepedasan antara 50.000 hingga 100.000 Scoville Heat Units atau SHU.
Namun, pihak restoran Thailand Coup de Thai membantah tuduhan kalau telah menyebabkan kerugian.
Perwakilan restoran mengungkap bahwa tingkat kepedasan pada hidangan tersebut tidak dapat dikurangi karena cabainya sudah tercampur di dalam bola atau bakso. Mereka juga mengungkap bahwa tidak ada orang lain yang memerlukan perhatian medis karena makanan restoran mereka.
Kasus gugatan ini tampaknya masih berlanjut. Pihak pengacara restoran Coup de Thai pun enggan memberi komentar lanjutan.