Dodol Dawet, Tradisi Pernikahan Jawa di Pernikahan Luna Maya

Posted on

Salah satu tradisi adat Jawa yang berlangsung dalam pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier adalah dodol dawet. Prosesi ini dilakukan oleh ibunda ketika siraman.

Luna Maya dan Maxime Bouttier telah melangsungkan pernikahan mereka, kemarin (7/5/2025). Sebelumnya, prosesi siraman dilakukan di hari sebelumnya, Selasa (6/5/2025).

Pernikahan mereka berlangsung dengan mengusung adat Jawa. Diketahui bahwa kedua mempelai merupakan orang keturunan Jawa, meski keduanya juga memiliki darah Eropa.

Saat prosesi siraman berlangsung, ibunda Luna Maya, Desa Maya melangsungkan salah satu tradisi yang menarik perhatian. Yaitu tradisi Dodol Dawet atau ‘menjual dawet’.

Momen tersebut dibagikan dalam unggahan TikTok oleh akun @mv.behindthewed dan @ts.media. Dalam videonya, terlihat ibu Desa yang merupakan orang asli Austria mengenakan kebaya cantik berwarna merah muda duduk di gerobak panggul es dawet.

“Ibu Desa Maya dan kakak-kakak Luna bretugas berjualan dawet,” tulis keterangan dalam unggahan akun TikTok @mv.behindthewed.

Ibu Desa ditemani oleh dua putranya, Ismael Dully dan Tipi Jabrik saat melangsungkan prosesi dodol dawet itu. Ibunda dari Luna Maya menyiapkan seporsi dawet di mangkuk kecil untuk setiap tamu undangan.

Para tamu undangan tampak antusias mendekati gubukan dawet itu. Di antaranya ada Ayu Dewi hingga Edrick Tjandra yang mengambil semangkuk kecil es dawet dari Ibu Desa.

Ibu Desa bersama kedua putranya tampak bersulang ketika menikmati es dawet tersebut. Momen bahagia ini banyak menarik perhatian netizen.

Dalam pernikahan adat Jawa banyak sekali tradisi yang dapat dilakukan dan penuh makna. Salah satunya adalah dodol dawet yang masih sering dilakukan dalam acara pernikahan adat Solo di desa Brojol, Miri, Sragen, seperti dikutip dari Good News From Indonesia (4/11/2023).

Dodol Dawet ini merupakan simbol dari orang tua yang telah ridha melepaskan anaknya untuk menjalani kehidupan baru bersama pasangan. Dalam hal ini, Ibu Desa telah merestui pernikahan Luna Maya dengan Maxime Bouttier.

Dalam prosesi ini, para tamu yang ingin menikmati dawet juga tak sembarangan. Karena, mereka harus menukarkan kreweng (pecahan genting) sebagai alat tukar, jadi bukan uang.

Semua hal yang meliputi prosesi dodol dawet ini memiliki makna tersendiri. Makna dawet yang sajiannya terdiri atas dawet (cendol), santan, dan gula jawa merupakan simbol dari beragamnya tamu yang hadir untuk mendoakan pasangan pengantin.

Santan dan gula yang bercampur dalam dawet juga menyimbolkan bersatunya mempelai pria dan wanita dalam ikatan pernikahan. Juga menyimbolkan pasangan siap menerima segala kekurangan dan kelebihan.

Selain itu, kreweng sebagai alat tukar juga memiliki makna. Kreweng yang terbuat dari tanah liat ini menyimbolkan pengingat bagi manusia yang sejatinya berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Jadi, pasangan pengantin diminta untuk tetap bijaksana dalam menjalani kehidupan bersama.

Penjual dawet yang mana adalah orang tua pengantin memiliki beberapa simbol. Selain merestui hubungan pasangan pengantin, orang tua juga sebagai simbol kerja sama dalam mengarungi bahtera rumah tangga antara suami dan istri.

Dalam prosesi di pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier, Ibu Desa yang bertugas menjual dawet memiliki peran dalam memberikan kasih sayang dan ketulusan bagi anak-anaknya. Sementara kedua kakak Luna Maya yang menggantikan peran ayah bertugas memayungi ibunda dan menerima pembayaran memiliki peran dalam perlindungan dan nafkah.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi