Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menganjurkan konsumsi 2 butir telur rebus setiap hari. Dari sisi ilmiah, ini 5 manfaat sehat dari rutin sarapan telur rebus.
Lewat unggahan Instagram (17/9), Budi Gunadi menganjurkan masyarakat Indonesia sarapan telur rebus setiap hari. Jumlahnya 2 butir yang disebutnya mampu mencegah gula darah tidak naik mendadak (glucose spike).
Budi mengatakan, telur rebus menjadi solusi menu sarapan ideal yang tak hanya menyehatkan, tapi juga praktis. Tinggal merebus telur selama 5-7 menit.
Agar tetap sehat, telur rebus dimakan begitu saja. Tak perlu ditambah saus atau mayones yang bisa menambah nilai kalorinya. “Otomatis kalian akan mendapatkan energi sebesar +/- 120 kalori dan 12 gram protein dari 2 telur,” tulisnya.
Mengenai manfaat sehat sarapan telur rebus setiap hari, Eat This, Not That (4/4/2023) mengungkapnya seperti berikut:
Dalam satu butir telur terkandung sekitar 6 gram protein. Jumlah ini dianggap utuh karena mengandung 9 asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh. Sebutan protein utuh ini membuat telur bisa disamakan dengan daging sapi, daging ayam, ikan, tempe, dan tahu.
Protein pada telur juga tergolong minim lemak yang berarti tidak banyak mengandung lemak jenuh. Hal ini membuat telur menjadi pilihan lebih baik dibanding daging sapi atau domba dalam hal kandungan lemak jenuh.
Manfaat lain dari sarapan telur setiap hari adalah meningkatkan massa otot. Hal ini karena kandungan protein yang tinggi yaitu sekitar 6 gram per 1 butir telur ukuran besar.
Jika kamu ingin membangun otot dengan olahraga, tubuh kamu membutuhkan protein untuk memperbaiki jaringan otot yang robek. Asupan protein dari telur juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh. Untuk ide olahan telur rendah lemak, kamu bisa membuat omelet sayur dengan 2 telur atau jadikan 2 butir telur rebus sebagai menu sarapan rutin.
Sarapan telur rebus setiap hari ternyata juga berkaitan dengan fungsi otak yang meningkat. Hal ini karena telur kaya kandungan kolin. Tiap butir telur mengandung sekitar 147 miligram kolin, yang memenuhi 27% kebutuhan harian.
Kolin pada telur lebih banyak dari yang terkandung pada daging sapi, daging ayam, ikan, kentang, kacang-kacangan, susu, dan yogurt. Menurut National Institute of Health, penelitian mengaitkan konsumsi kolin bermanfaat untuk menjaga kesehatan neurologis dan liver. Ada dugaan konsumsi kolin bisa menurunkan risiko Alzheimer dan demensia. Fungsi kognitif otak juga akan meningkat.
Bagi yang sedang diet menurunkan berat badan, sarapan telur juga bisa jadi pilihan tepat. Sebab telur meningkatkan kemampuan tubuh dalam membakar lemak dan menurunkan berat badan.
Salah satu penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menemukan partisipan yang sarapan 2 butir telur mengalami penurunan berat badan 65% lebih banyak, 16% lemak tubuh lebih banyak, dan 61% pengurangan Indeksi Massa Tubuh. Jumlah ini lebih banyak dibanding partisipan yang sarapan bagel.
Mitos yang beredar luas adalah makan telur bakal meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Faktanya, bisa sebaliknya. Perlu diingat, hanya karena konsumsi 1 jenis makanan tinggi kolesterol tidak membuat kadar kolesterol seseorang naik dengan cepat.
Makanan yang perlu diwaspadai konsumsinya terkait kolesterol adalah makanan tinggi lemak trans, lemak jenuh, dan gula tambahan. Pada telur, mengonsumsinya tiap hari tidak berkaitan dengan kadar kolesterol tinggi atau penyakit jantung koroner. Penelitian lain malah menunjukkan, makan telur mampu meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.
1. Mencukupi kebutuhan protein harian
2. Meningkatkan massa otot
3. Menyehatkan otak
4. Menurunkan berat badan
5. Mengatur kadar kolesterol
Bagi yang sedang diet menurunkan berat badan, sarapan telur juga bisa jadi pilihan tepat. Sebab telur meningkatkan kemampuan tubuh dalam membakar lemak dan menurunkan berat badan.
Salah satu penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity menemukan partisipan yang sarapan 2 butir telur mengalami penurunan berat badan 65% lebih banyak, 16% lemak tubuh lebih banyak, dan 61% pengurangan Indeksi Massa Tubuh. Jumlah ini lebih banyak dibanding partisipan yang sarapan bagel.
Mitos yang beredar luas adalah makan telur bakal meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Faktanya, bisa sebaliknya. Perlu diingat, hanya karena konsumsi 1 jenis makanan tinggi kolesterol tidak membuat kadar kolesterol seseorang naik dengan cepat.
Makanan yang perlu diwaspadai konsumsinya terkait kolesterol adalah makanan tinggi lemak trans, lemak jenuh, dan gula tambahan. Pada telur, mengonsumsinya tiap hari tidak berkaitan dengan kadar kolesterol tinggi atau penyakit jantung koroner. Penelitian lain malah menunjukkan, makan telur mampu meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.