Kedai kopitiam di Pasar Puri Indah ini tawarkan cita rasa khas Kalimantan Barat. Dari kopi robusta hingga bakmi kepiting, menu autentik yang disajikan di sini layak dicoba.
Di tengah hiruk pikuk Pasar Puri Indah, ada satu kedai yang mencuri perhatian. Namanya Kedai Kopi Uncle Cun, tempat nongkrong sederhana dengan aroma kopi khas Kalimantan Barat yang menggugah selera.
Buat pencinta kuliner yang suka eksplorasi rasa autentik, kedai ini bisa jadi destinasi menarik. Menu tradisionalnya membawa nuansa nostalgia dari Bumi Borneo.
Tak hanya kopi, pengunjung juga bisa mencicipi bakmi kepiting dan kwetiau goreng seafood. Semua disajikan hangat, dengan cita rasa khas rumahan yang bikin betah.
Kedai Kopi Uncle Cun berdiri sejak 2013 di Solo. Sejak awal, kedai ini sudah dikenal dengan suasana hangat dan menu khas Kalimantan Barat.
“Awal ke Jakarta memang langsung buka di sini (Pasar Puri Indah),” ujar Hendrik, sang pemilik. Ia membangun kedai ini dari nol, dengan semangat membawa cita rasa kampung halaman ke kota perantauan.
Selama lebih dari satu dekade, kedai ini menjadi tempat singgah bagi pencinta kuliner Pontianak autentik. Hendrik pun bangga karena banyak pelanggan yang datang kembali untuk menikmati rasa khasnya.
Hendrik bukan sosok baru dalam dunia pelayanan. Sebelum membuka kedai, ia sempat menempuh pendidikan di jurusan perhotelan.
“Dulunya memang saya pernah kuliah perhotelan, jadi ada ilmu masak yang saya pelajari,” jelasnya. Pengalaman itu menjadi bekal berharga dalam mengelola usaha makanan dan minuman.
Ia tidak hanya memikirkan rasa, tapi juga kenyamanan pengunjung. Setiap detail di kedainya dibuat rapi, dari dapur hingga penyajian.
Menu di Kedai Kopi Uncle Cun menggoda siapa pun yang datang. Ada bakmi kepiting, kwetiau goreng seafood, dan tentu saja kopi robusta Kalimantan Barat.
“Kopinya 100% robusta dari Kalimantan Barat, kita beli langsung dari sana,” kata Hendrik. Tak heran aroma kopinya begitu kuat dan khas.
Selain itu, semua menu disesuaikan agar halal tanpa mengurangi cita rasa aslinya. “Biasanya ada yang tidak halal, tapi di sini semuanya sudah disesuaikan,” tambahnya.
Seporsi Bakmi Kepiting di sini dibanderol Rp 40.000. Porsinya banyak, mienya menggunakan mie kecil keriting. Kemudian, disajikan dengan daging kepiting, ayam, bakso ikan, dan kerupuk pangsit.
Mienya dimasak dengan tingkat kematangan yang pas. Teksturnya kenyal dan terasa mulur. Rasanya gurih, dengan aroma seafood yang khas. Makin enak ketika diguyur kuah kaldu yang ringan dan gurih.
Kwetiau Seafood seharga Rp 40.000 pun bisa jadi pilihan yang tak kalah lezat. Teksturnya kenyal, rasanya dominan manis, dan ada aroma smokey yang khas dari wok.
Kondimennya lengkap disajikan dengan udang, telur orak-arik, tauge, bakso ikan, dan sawi. Untuk camilannya bisa pilih Roti Panggang Kaya seharga Rp 16.000 yang renyah dan manis. Minumannya tersedia es Milo seharga Rp 17.000.
Tak hanya rasa, Hendrik juga memprioritaskan kebersihan. Semua peralatan di dapurnya berbahan stainless steel yang sudah food grade. Ia mengganti perlengkapan dapur tersebut secara bertahap.
“Itu diganti pelan-pelan, supaya lebih bersih dan enak dibersihin aja,” ujarnya. Langkah kecil ini mencerminkan komitmennya menjaga kualitas.
Baginya, usaha kuliner bukan hanya soal keuntungan. “Yang penting pengunjung puas dan bisa ngerasain rasa asli Kalimantan Barat,” tutup Hendrik dengan senyum.
1. Cita Rasa Kalimantan Barat yang Berawal di Solo
2. Dari Dunia Perhotelan ke Dunia Kuliner
3. Sajian Khas Kalimantan Barat
4. Mulurnya Bakmi Kepiting hingga Roti Kaya
5. Menjaga Kualitas dengan Peralatan Dapur Food Grade





Menu di Kedai Kopi Uncle Cun menggoda siapa pun yang datang. Ada bakmi kepiting, kwetiau goreng seafood, dan tentu saja kopi robusta Kalimantan Barat.
“Kopinya 100% robusta dari Kalimantan Barat, kita beli langsung dari sana,” kata Hendrik. Tak heran aroma kopinya begitu kuat dan khas.
Selain itu, semua menu disesuaikan agar halal tanpa mengurangi cita rasa aslinya. “Biasanya ada yang tidak halal, tapi di sini semuanya sudah disesuaikan,” tambahnya.
Seporsi Bakmi Kepiting di sini dibanderol Rp 40.000. Porsinya banyak, mienya menggunakan mie kecil keriting. Kemudian, disajikan dengan daging kepiting, ayam, bakso ikan, dan kerupuk pangsit.
Mienya dimasak dengan tingkat kematangan yang pas. Teksturnya kenyal dan terasa mulur. Rasanya gurih, dengan aroma seafood yang khas. Makin enak ketika diguyur kuah kaldu yang ringan dan gurih.
Kwetiau Seafood seharga Rp 40.000 pun bisa jadi pilihan yang tak kalah lezat. Teksturnya kenyal, rasanya dominan manis, dan ada aroma smokey yang khas dari wok.
Kondimennya lengkap disajikan dengan udang, telur orak-arik, tauge, bakso ikan, dan sawi. Untuk camilannya bisa pilih Roti Panggang Kaya seharga Rp 16.000 yang renyah dan manis. Minumannya tersedia es Milo seharga Rp 17.000.
Tak hanya rasa, Hendrik juga memprioritaskan kebersihan. Semua peralatan di dapurnya berbahan stainless steel yang sudah food grade. Ia mengganti perlengkapan dapur tersebut secara bertahap.
“Itu diganti pelan-pelan, supaya lebih bersih dan enak dibersihin aja,” ujarnya. Langkah kecil ini mencerminkan komitmennya menjaga kualitas.
Baginya, usaha kuliner bukan hanya soal keuntungan. “Yang penting pengunjung puas dan bisa ngerasain rasa asli Kalimantan Barat,” tutup Hendrik dengan senyum.
3. Sajian Khas Kalimantan Barat
4. Mulurnya Bakmi Kepiting hingga Roti Kaya
5. Menjaga Kualitas dengan Peralatan Dapur Food Grade







