Bukan dari bahan hewani atau nabati, di Jepang sedang dikembangkan susu yang terbuat dari ragi. Jenis susu ini punya kandungan serat lebih tinggi.
Susu telah menjadi asupan sehari-hari warga dunia. Tidak hanya diminum langsung, tetapi juga diolah menjadi keju, mentega, yogurt, dan lainnya.
Susu terbagi menjadi dua jenis, yakni susu hewani seperti susu sapi dan susu nabati, seperti susu gandum, susu kedelai, serta susu almond.
Namun kini di Jepang sedang dikembangkan susu yang terbuat dari ragi. Susu tersebut digadang-gadang sebagai alternatif bagi mereka yang mengalami intoleran laktosa.
Sebenarnya, susu nabati juga aman bagi penderita intoleran laktosa, tetapi rasanya tidak pernah benar-benar sama. Sementara susu ragi rasanya diklaim sama dengan susu sapi.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Sebuah produsen minuman besar di Jepang bernama Asahi telah mengembangkan susu ragi tersebut. Dikutip dari SoraNews24 (10/7) susu ragi tersebut dinamai Like Milk.
Sebelumnya, Asahi telah meneliti ragi yang digunakan untuk membuat bir selama hampir satu abad. Akhirnya mereka menemukan cara untuk mempertahankan protein, vitamin, dan nutrisi lainnya.
Mereka meracik ragi menjadi manis, lembut, dan teksturnya creamy khas susu. Like Milk mengandung lebih banyak serat pangan dan seng dibanding susu sapi maupun susu kedelai.
Selain itu, kandungan lemaknya 38% lebih sedikit dibandingkan susu sapi murni dan juga bebas dari 28 bahan baku standar penyebab alergi. Harganya dibanderol Rp 330.000 per kotak ukuran 200 ml.
Berbicara soal serat pangan, Asahi memperingatkan para peminum untuk tidak terlalu banyak mengonsumsinya. Jika berlebihan bisa menyebabkan BAB yang berlebihan.
Susu ragi berwarna agak cokelat karena proses pembuatannya yang unik. Susunya dapat disimpan di suhu ruangan selama sekitar 6 bulan jika belum dibuka.
Sayangnya, Like Milk belum diproduksi secara massal, sehingga hanya dijual dalam jumlah terbatas untuk kali ini. Asahi baru-baru ini menawarkan satu kloter di situs belanja online dan terjual senilai Rp 244 juta.