Sudah sarapan, tapi berat badan tak kunjung turun? Cek lagi pola makanmu dan pastikan tidak melakukan kesalahan berikut yang bikin berat badan justru bertambah!
Sarapan membantu menurunkan berat badan, asal dilakukan dengan tepat. Misalnya memilih sumber protein dan serat yang bikin kenyang lebih lama hingga tetap membatasi asupan kalori secara keseluruhan.
Namun, banyak orang masih melakukan kesalahan saat sarapan yang membuat berat badan justru sulit turun. Ahli gizi Sarah Garone menambahkan, kesalahan ini juga kerap dilakukan mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Penurunan berat badan mereka makin sulit karena metabolisme tubuh juga melamban. Berikut 5 kesalahan sarapan yang bikin berat badan sulit turun, seperti dikutip dari Eat This, Not That! (7/11):
Garone memperingatkan agar tidak mengabaikan porsi makanan karena kebutuhan nutrisi berubah seiring bertambahnya usia. “Seperti halnya waktu makan lainnya, kontrol porsi adalah kunci saat sarapan,” ujarnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Gunakan ukuran porsi yang tertera sebagai panduan porsi Anda. Daripada hanya mengira-ngira, pertimbangkan untuk mengukur jumlah makanan sarapan tertentu dengan gelas ukur atau alat lainnya,” kata Garone.
Menu sarapan enak sangat mungkin tinggi gula, misal dari cake, kue, roti, sereal sarapan, donat, dan banyak menu lainnya. Garone mengatakan, “Namun, gula sederhana seperti yang terkandung dalam makanan ini tidak terlalu mengenyangkan.”
Jenis gula tersebut dicerna dengan cepat sehingga bisa memasok energi dengan cepat, tapi setelahnya justru membuat kamu lapar atau lemas. Lebih baik mengganti makanan manis dengan menu tinggi serat dan protein.
Sarapan dengan menu tinggi protein, disebut Garone, lebih mungkin menahan keinginan makan di waktu makan selanjutnya. Kamu bisa memilih sumber protein rendah lemak, seperti selai kacang, telur, kacang-kacangan, atau sosis ayam.
Selain protein, nutrisi penting lainnya saat diet adalah serat. Serat bantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama sehingga memungkinan asupan makanan harianmu berkurang.
“Mengonsumsi lebih banyak serat saat sarapan dapat berdampak besar sepanjang hari. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan orang yang sarapan tinggi serat cenderung memilih makan malam yang kaya nutrisi,” kata Garone. Ia menyarankan oatmeal, omelet sayuran, atau burrito dengan kacang-kacangan.
Garone menjelaskan, meskipun penurunan berat badan pada dasarnya adalah keseimbangan antara kalori yang masuk dan kalori yang keluar, melewatkan sarapan belum tentu merupakan ide yang bagus.
“Menurut penelitian tahun 2025, tidak sarapan mengganggu metabolisme, merusak mikrobioma usus, dan meningkatkan risiko obesitas. Jadi, makanlah di pagi hari! Pastikan porsi makan pertama Anda tepat, dan usahakan untuk menyertakan sumber serat, protein, dan lemak,” ujar Garone.
1. Tidak memerhatikan porsi
2. Mengasup banyak gula
3. Tidak mencukupi protein
4. Mengabaikan serat
5. Melewatkan sarapan
Selain protein, nutrisi penting lainnya saat diet adalah serat. Serat bantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama sehingga memungkinan asupan makanan harianmu berkurang.
“Mengonsumsi lebih banyak serat saat sarapan dapat berdampak besar sepanjang hari. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan orang yang sarapan tinggi serat cenderung memilih makan malam yang kaya nutrisi,” kata Garone. Ia menyarankan oatmeal, omelet sayuran, atau burrito dengan kacang-kacangan.
Garone menjelaskan, meskipun penurunan berat badan pada dasarnya adalah keseimbangan antara kalori yang masuk dan kalori yang keluar, melewatkan sarapan belum tentu merupakan ide yang bagus.
“Menurut penelitian tahun 2025, tidak sarapan mengganggu metabolisme, merusak mikrobioma usus, dan meningkatkan risiko obesitas. Jadi, makanlah di pagi hari! Pastikan porsi makan pertama Anda tepat, dan usahakan untuk menyertakan sumber serat, protein, dan lemak,” ujar Garone.




