Bukan Uang, Warung Teh Ini Terima Barter Pakai Kelapa!

Posted on

Bukan pakai uang, warung sederhana ini menerapkan sistem barter yang menggunakan kelapa sebagai alat bayar untuk membeli makanan dan teh.

Di tengah era serba digital, sistem barter ternyata masih hidup. Sebuah warung teh sederhana di Kerala, India viral karena menukar makanan dengan kelapa, bukan uang.

Praktik ini bukan gimmick, melainkan tradisi lama bagi warga sekitar. Kesederhanaannya justru menyentuh hati dan mencuri perhatian netizen.

Kisah warung teh ini viral setelah dibagikan oleh kreator digital Shramona Poddar melalui akun Instagram @mishti.and.meat.

Dalam video tersebut, Shramona memperlihatkan sebuah kedai kecil yang berdiri di tengah hamparan ladang hijau. Ia menjelaskan bahwa sistem barter kelapa ini bukan hal baru, melainkan sudah berlangsung sejak lama.

Menurut Shramona, awalnya sistem tersebut dibuat untuk para buruh tani yang pulang dari sawah setelah seharian bekerja, lapor Food NDTV (16/12).

Mereka kerap membawa kelapa yang jatuh dari kebun untuk ditukar dengan makanan hangat dan secangkir teh.

“Ini sudah lama dilakukan, sejak dulu untuk para pekerja ladang,” jelasnya dalam video.

Pemilik warung pun mengungkap aturan sederhana yang berlaku. Dua butir kelapa dapat ditukar dengan satu porsi parotta, puzhukku (olahan singkong khas Kerala), dan segelas chai atau teh susu.

Meski kini pembayaran dengan uang tunai juga diperbolehkan, sistem barter kelapa tetap dipertahankan hingga sekarang.

Shramona menambahkan bahwa kelapa-kelapa yang diterima tidak terbuang percuma. Kelapa tersebut dikumpulkan, dikeringkan, lalu diolah menjadi kopra yang bisa dimanfaatkan kembali.

Sistem ini dinilai tidak hanya unik, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dan semangat saling membantu. Pengalaman berkunjung ke warung ini meninggalkan kesan mendalam bagi Shramona.

Dalam keterangannya, ia menulis, “Kami tidak berbicara dalam bahasa yang sama, tapi kami berbicara lewat kebaikan, senyum, dan gestur,”

Ia juga terharu karena sang pemilik warung membekalinya cabai hijau kecil yang baru dipetik dari kebun mereka sebelum pulang.

Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar positif. Banyak warganet mengaku terpesona dengan kesederhanaan warung teh ini.

“Keren banget masih nerapin sistem barter di zaman serba canggih ini,” tulisan netizen.

“Di tengah maraknya kafe modern, tempat seperti ini mengembalikan kepercayaan pada usaha lokal,” tulis netizen lainnya.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi