Punya pekerjaan yang stabil, wanita cantik ini justru memiliki hobi unik untuk mengisi waktu luang. Salah satunya dengan menjadi pengantar makanan di malam hari.
Chen Zihan, perempuan 31 tahun asal China yang sudah menetap lebih dari satu dekade di Singapura, memiliki rutinitas unik setelah jam kerja.
Dilansir dari Mothersip (24/10/2025), pada siang hari, ia bekerja sebagai desainer web di sebuah perusahaan teknologi. Namun, ketika malam tiba, wanita cantik ini beralih profesi menjadi pengantar makanan GrabFood yang berkeliling menggunakan sepeda.
Aktivitas tersebut awalnya bukan pekerjaan sambilan, melainkan eksperimen pribadi yang kemudian berkembang menjadi hobi.
Kisahnya dimulai saat pandemi Covid-19 melanda. Kala itu, Chen tengah mengerjakan proyek desain aplikasi pengantaran makanan. Untuk memahami pengalaman pengguna secara langsung, ia memutuskan mendaftar sebagai kurir GrabFood.
“Saya ingin tahu bagaimana sistem di lapangan benar-benar bekerja,” ujar Chen seperti dikutip dari Shin Min Daily News. Ia tak menyangka eksperimen tersebut justru menjadi kegiatan yang terus ia jalani hingga kini.
Awalnya, Chen bahkan belum bisa bersepeda. Ia melakukan pengantaran dengan berjalan kaki, sesuatu yang diakuinya sangat melelahkan dan tidak efisien.
“Saya sering kelelahan dan tidak bisa menyelesaikan banyak pesanan makanan,” katanya. Namun, tekadnya untuk belajar cukup tinggi. Dalam waktu enam bulan, ia akhirnya mahir bersepeda dan mampu meningkatkan jumlah pesanan yang bisa ia selesaikan.
Meski begitu, prosesnya tak selalu mulus. Chen sempat terjatuh saat berusaha menghindari pengendara lain dan mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki.
Kini setelah lebih terampil mengendarai sepeda, Chen justru menikmati kegiatan tersebut. Ia bahkan sering membuat video pendek tentang proses pengantaran makanan dan membagikannya di media sosial.
Menariknya video tersebut mendapat perhatian besar dan kerap memperoleh lebih banyak penonton dibanding konten desain yang biasa ia unggah.
Setiap malam selepas bekerja, Chen mulai mengambil pesanan sekitar pukul tujuh atau delapan malam dan menyelesaikannya sebelum pukul sembilan. Dalam satu malam, ia biasanya mengantarkan dua hingga tiga pesanan.
“Saya tidak pernah mengantar makanan demi uang, melainkan untuk bersenang-senang. Saya suka merasakan kehidupan yang berbeda dan menemukan inspirasi darinya,” ungkap Chen.
Bagi Chen, dua pekerjaan ini bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan cara unik menyeimbangkan kreativitas dan rutinitas hidup di tengah kesibukannya di Singapura.






