Niatnya ingin ngemil makan rujak buah yang segar, wanita ini kaget saat tahu harganya. Ia merasa menjadi korban getok harga di festival kuliner yang dikunjunginya.
Festival kuliner umumnya menjadi ajang yang dinanti-nanti pecinta makanan. Selain bisa menikmati beragam sajian khas, para pengunjung juga berharap bisa mencicipi hidangan dengan harga terjangkau.
Namun, pengalaman berbeda dialami seorang wanita saat berkunjung ke sebuah festival makanan di Seremban, Malaysia. Ia justru merasa tertipu setelah membeli seporsi rujak buah dengan harga tak masuk akal.
Lewat akun Threads miliknya, @itazzizzati membagikan kisah mengejutkan yang dialaminya. Ia mengaku membeli rujak buah khas Malaysia dari salah satu gerai yang ada di festival tersebut. Porsi rujak yang ia terima terdiri atas dua buah jambu air, setengah potong jambu biji, dan seiris kecil nanas.
Namun, ketika hendak membayar, ia kaget saat diberitahu bahwa total harga yang harus dibayar mencapai RM35,90, atau setara hampir Rp 138.000.
Lebih mengejutkan lagi, sang penjual disebut menimbang seluruh paket buah, termasuk kantong plastiknya, untuk menentukan harga.
“Mereka tulis harga buah per gram di papan, tapi ternyata mereka timbang semua, termasuk plastiknya,” tulis @itazzizzati.
Ia juga menambahkan bahwa penjual bersikeras agar ia mengambil cabai pelengkap yang tersedia, diduga agar berat total meningkat.
“Saya sudah mau batalkan pesanannya begitu tahu harganya, tapi buahnya sudah terlanjur dipotong dan dikemas,” tulisnya dengan nada kesal. Menurutnya, harga tersebut sangat tidak sepadan dengan porsi rujak buah yang ia terima.
Kejadian getok harga saat beli rujak ini rupanya bukan satu-satunya yang terjadi. Di kolom komentar, sejumlah warganet turut membagikan pengalaman serupa. Seorang pengguna lain menceritakan bahwa ibunya dikenai biaya hingga RM52,80 (Rp 202.000) untuk seporsi rujak yang diduga dibeli dari stan yang sama.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Keluhan terhadap harga makanan yang terlalu mahal di festival seperti ini bukan hal baru. Banyak warganet dari Malaysia yang merasa bahwa harga makanan di festival kuliner semakin tidak masuk akal.
“Saya tidak akan pergi ke festival makanan lagi. Harganya keterlaluan. Saya pernah beli ayam goreng, dan harganya setara satu ekor ayam utuh. Tapi ayamnya sudah dingin dan alot, seperti sudah dipanaskan ulang. Saya kapok datang ke festival seperti ini,” curhat salah satu warganet.
Di Malaysia, bazar atau festival kuliner sering ditemukan di berbagai kota di sana. Terutama saat bulan Ramadhan, di mana para penjual makanan di sana sering untuk besar. Bahkan ada penjual es di bazar Ramadhan yang bisa meraup untung Rp 700 juta.