Bakery Malaysia Diduga Tak Halal karena Isu Pakai Wine

Posted on

Selain di Indonesia, isu kehalalan sebuah gerai makanan juga menjadi sorotan warga Malaysia. Salah satunya sebuah bakery yang diduga tidak halal karena pegawai mengungkap penggunaan alkohol.

Belakangan ini banyak gerai makanan di Indonesia yang disorot karena status halalnya. Pasalnya, tidak sedikit gerai makanan mengklaim halal tetapi masih menggunakan bahan-bahan haram. Parahnya lagi, beberapa gerai makanan juga tidak punya sertifikasi halal sebagai jaminan.

Namun, isu terkait status halal gerai makanan tidak hanya ramai di indonesia. Sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Indonesia, muslin di Malaysia juga memperhatikan tempat makan yang mereka kunjungi.

Di Malaysia, ada bakery yang baru-baru ini diperbincangkan. Namanya Lavender Bakery yang diduga tidak halal.

Dugaan tersebut bermula dari unggahan threads @hazirahanapi. Akun tersebut membagikan bukti tangkapan layar (screenshots) terkait komentar salah satu pegawai di gerai makan ini. Pegawai mengungkap bahwa kue-kue yang ditawarkan Lavender Bakery mengandung alkohol jenis wine.

Hazirah mengetahui usai dia hendak membeli kue untuk ulang tahunnya. Namun, saat hendak beli pegawai memberi informasi kalau mereka menggunakan wine, lapor worldofbuzz.com (28/05/2025).

Selain itu, unggahan di Facebook Amin Shukor juga menjadi sorotan terkait status halalnya. Pasalnya, tidak sedikit juga pelanggan muslim sering mampir ke bakery tersebut.

Usai isu bakery ini ramai, mereka akhirnya buka suara. Melalui Instagram resmi Lavender Bakery Malaysia, mereka dengan tegas menyatakan kalau tidak ada alkohol sedikitpun dipakai dalam proses baking atau memanggang kue.

Lavender Bakery mengakui kalau mereka memang belum bersertifikat halal dan memang tidak pernah menyatakan sebagai demikian.

Namun, mereka tetap ingin meyakinkan pelanggan terkait bahan-bahan yang dipakai.

Bakery itu mengklaim bahan-bahan yang digunakan hanya sebatas mentega, minyak, keju, dan sosis. Semuanya juga diambil dari supplier yang sudah bersertifikasi halal.

“Semua komentar yang mengklaim jika produk kami mengandung alkohol tidak benar. Kami tidak menggunakan alkohol sedikitpun dalam proses baking,” bunyi keterangan tersebut.

Lavender Bakery Malaysia juga mengungkap kalau mereka beroperasi di bawah kebijakan ‘no pork, no lard, dan no alkohol’.

Bakery ini juga memegang sertifikat HACCP. Mencerminkan komitmen mereka untuk selalu menjaga standar tinggi terhadap keamanan dan higienitas makanan.

Mereka menghargai saran masyarakat untuk mengajukan sertifikasi halal melalui jalur verifikasi resmi JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia).

Lavender Bakery akan mempertimbangkan dengan seksama terkait hal tersebut sambil terus berupaya meningkatkan layanan dan kepercayaan pelanggan.

“Terima kasih atas dukungan dan pengertian Anda yang berkelanjutan,” ujar mereka.

Lavender Bakery Malaysia merupakan bakery yang menawarkan patisserie terinspirasi oleh aroma dan keindahan tanaman Lavandula.

Roti dan kue yang ditawarkan dibuat fresh, sehingga tidak hanya menyehatkan tetapi juga enak.
Menu yang ditawarkan mulai dari roti, kue, puding, kue lapis tradisional, tart nanas dan lain sebagainya.

Bakery ini punya cabang di berbagai kawasan Malaysia. Mulai dari di Mid Valley Southkey, Aeon Bukit Indah, sampai 1 Utama.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi