Setelah makan, tidak jarang tubuh terasa lelah atau mengantuk. Fenomena ini, yang dikenal sebagai ‘food coma’, sering dipicu oleh pola makan yang kurang tepat.
Tubuh sebenarnya sedang bekerja keras mencerna makanan. Energi yang biasanya digunakan untuk aktivitas lain dialihkan ke sistem pencernaan.
Jenis makanan yang dikonsumsi juga memengaruhi tingkat kelelahan. Makanan tinggi lemak dan karbohidrat biasanya membuat rasa lelah lebih cepat muncul.
Faktor lain seperti kualitas tidur, ritme sirkadian, dan kondisi kesehatan turut berperan. Mengatur pola makan dan tidur bisa membantu menjaga energi tetap stabil.
Makanan berlemak dan karbohidrat tinggi membuat pencernaan bekerja lebih lama. Proses panjang ini membuat tubuh menarik energi dari bagian lain.
Lemak sulit dipecah sehingga energi menurun. Karbohidrat juga dapat memicu lonjakan gula darah yang cepat dan turunnya drastis membuat tubuh jadi mudah lesu.
“Hormon seperti cholecystokinin bisa meningkat setelah makan lemak dan karbo,” kata ahli gizi Dr. Mandal. Ia menambahkan, makanan ini juga memicu inflamasi yang memperparah rasa lelah.
Kurangnya asupan protein rendah lemak dan serat membuat gula darah mudah naik turun. Kondisi ini membuat energi tidak stabil.
“Serat membantu mengatur gula darah dan memperlancar pencernaan,” ujar ahli gizi Nancy Farrell Allen, R.D.N. Proses cerna yang lancar meningkatkan energi harian.
Protein rendah lemak seperti ikan, unggas, dan kacang-kacangan menambah lemak sehat yang dibutuhkan tubuh. Setiap makan idealnya seimbang antara lemak baik, serat, dan protein, kata Dr. Mandal.
Porsi besar memaksa tubuh fokus pada pencernaan. Akibatnya, bagian lain tubuh kekurangan energi sementara.
Semakin banyak makanan yang dikonsumsi, semakin berat proses pencernaannya. Kondisi ini yang akan memicu mudah mengantuk.
Makan besar ditambah alkohol memperparah rasa lelah. “Alkohol menurunkan kontrol diri, sehingga bisa memengaruhi pemilihan dan jumlah makanan yang dikonsumsi,” tutur Allen.
Setiap makan, gula darah langsung naik dan turun. Turunan cepat inilah yang memicu rasa lelah.
Insulin bekerja keras menyeimbangkan gula darah. Pada orang dengan resistensi insulin, efek lelah bisa lebih kuat karena tubuh lebih sensitif terhadap perubahan gula.
Kondisi medis lain seperti insomnia, hipotiroidisme, dan sleep apnea juga dapat membuat seseorang merasa lebih lelah setelah makan.
Ritme sirkadian adalah siklus tidur-bangun normal tubuh, kata Dr. Mandal. Fase tidur kecil biasanya muncul siang hari antara pukul 14.00-16.00.
Makan siang terlalu larut bisa menambah rasa lelah di fase tidur siang itu. Jika selalu mengantuk, menyesuaikan waktu makan dan tidur bisa membantu.
Kurang tidur juga memengaruhi pilihan dan jumlah makanan, ujar Allen. “Kita cenderung pilih makanan yang bikin rileks dan mengantuk, sehingga terjadi siklus lelah terus-menerus,” lanjutnya.
Dikutip dari Men’s Health (26/11), berikut alasan tubuh terasa lesu setelah makan:
1. Terlalu Banyak Lemak dan Karbohidrat
2. Kurang Protein dan Serat
3. Porsi Makan Terlalu Besar
4. Fluktuasi Gula Darah dan Insulin
5. Gangguan Tidur



Porsi besar memaksa tubuh fokus pada pencernaan. Akibatnya, bagian lain tubuh kekurangan energi sementara.
Semakin banyak makanan yang dikonsumsi, semakin berat proses pencernaannya. Kondisi ini yang akan memicu mudah mengantuk.
Makan besar ditambah alkohol memperparah rasa lelah. “Alkohol menurunkan kontrol diri, sehingga bisa memengaruhi pemilihan dan jumlah makanan yang dikonsumsi,” tutur Allen.
Setiap makan, gula darah langsung naik dan turun. Turunan cepat inilah yang memicu rasa lelah.
Insulin bekerja keras menyeimbangkan gula darah. Pada orang dengan resistensi insulin, efek lelah bisa lebih kuat karena tubuh lebih sensitif terhadap perubahan gula.
Kondisi medis lain seperti insomnia, hipotiroidisme, dan sleep apnea juga dapat membuat seseorang merasa lebih lelah setelah makan.
3. Porsi Makan Terlalu Besar
4. Fluktuasi Gula Darah dan Insulin

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Ritme sirkadian adalah siklus tidur-bangun normal tubuh, kata Dr. Mandal. Fase tidur kecil biasanya muncul siang hari antara pukul 14.00-16.00.
Makan siang terlalu larut bisa menambah rasa lelah di fase tidur siang itu. Jika selalu mengantuk, menyesuaikan waktu makan dan tidur bisa membantu.
Kurang tidur juga memengaruhi pilihan dan jumlah makanan, ujar Allen. “Kita cenderung pilih makanan yang bikin rileks dan mengantuk, sehingga terjadi siklus lelah terus-menerus,” lanjutnya.
5. Gangguan Tidur





