Apakah Daging Babi Dikategorikan sebagai Daging Merah atau Daging Putih?

Posted on

Pasti kamu bingung dengan daging babi apakah dikategorikan sebagai daging merah atau daging putih. Ini penjelasannya!

Pengkategorian antara daging merah dan daging putih menjadi penting karena berkaitan dengan pola makan. Ada seseorang yang menghindari jenis daging tertentu dengan alasan kesehatan.

Karenanya mereka harus bisa membedakan, maka jenis daging merah mana yang daging putih. Sebenarnya keduanya dapat dibedakan dengan jelas dari tampilan daging.

Namun khusus daging babi cukup membuat kebingungan masyarakat. Lantas, sebenarnya daging babi masuk ke dalam jenis daging merah atau daging putih?

Menurut United States Department of Agriculture (USDA), daging babi digolongkan sebagai daging merah. Daging babi mengandung lebih sedikit miogoblin daripada daging sapi dan kambing.

Namun itu masih cukup untuk menempatkannya dalam kategori daging merah. Istilah ‘daging putih’ umumnya digunakan untuk unggas, seperti ayam dan kalkun.

Daging unggas memiliki kadar mioglobin lebih rendah dan struktur otot yang berbeda. Daging babi tidak termasuk dalam kategori tersebut, meskipun warnanya putih pucat saat dimasak.

Jika ditelusuri lebih jauh sejarahnya, gagasan bahasa daging babi adalah daging putih merupakan langkah pemasaran yang disengaja oleh National Pork Board pada 1980-an.

Saat itu, konsumen yang peduli kesehatan mulai menjauhi daging merah karena kekhawatiran akan lemak dan kolesterol.

Dalam upaya untuk memposisikan kembali daging babi sebagai pilihan yang lebih sehat, industri tersebut meluncurkan kampanye yang kini terkenal: ‘Pork. The Other White Meat’.

Tujuannya adalah untuk menyamakan daging babi dengan unggas daripada daging sapi, sehingga lebih menarik bagi mereka yang mencari sumber protein yang lebih rendah lemak.

Kampanye yang menyebut daging babi sebagai daging putih berhasil. Selama bertahun-tahun, banyak konsumen yang sebagai alternatif yang lebih sehat daripada daging sapi

Meskipun benar bahwa beberapa potongan daging babi, seperti tenderloin, dapat relatif rendah lemak, daging babi secara keseluruhan masih mempertahankan profil nutrisi daging merah.

Daging babi mengandung kadar lemak jenuh dan kolesterol yang sama dan dimetabolisme oleh tubuh dengan cara yang sama seperti daging sapi atau domba.

Selain itu, kebingungan juga muncul dari bagaimana tampilan daging babi setelah dimasak. Tidak seperti daging sapi yang cenderung gelap dan berwarna pekat setelah dimasak,

Daging babi warnanya lebih terang secara signifikan, terkadang tampak pucat seperti daging ayam.

Aspek visual ini memperkuat gagasan bahwa daging babi termasuk dalam kategori daging putih, meskipun secara biologis atau nutrisi tidak benar.

Dikutip dari The Take Out (26/2) berikut faktanya:

1. Daging babi adalah jenis daging merah

2. Kenapa daging babi dipasarkan sebagai daging putih?

3. Daging babi sebagai daging putih terus melekat

4. Tampilan daging babi setelah dimasak

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Kampanye yang menyebut daging babi sebagai daging putih berhasil. Selama bertahun-tahun, banyak konsumen yang sebagai alternatif yang lebih sehat daripada daging sapi

Meskipun benar bahwa beberapa potongan daging babi, seperti tenderloin, dapat relatif rendah lemak, daging babi secara keseluruhan masih mempertahankan profil nutrisi daging merah.

Daging babi mengandung kadar lemak jenuh dan kolesterol yang sama dan dimetabolisme oleh tubuh dengan cara yang sama seperti daging sapi atau domba.

Selain itu, kebingungan juga muncul dari bagaimana tampilan daging babi setelah dimasak. Tidak seperti daging sapi yang cenderung gelap dan berwarna pekat setelah dimasak,

Daging babi warnanya lebih terang secara signifikan, terkadang tampak pucat seperti daging ayam.

Aspek visual ini memperkuat gagasan bahwa daging babi termasuk dalam kategori daging putih, meskipun secara biologis atau nutrisi tidak benar.

3. Daging babi sebagai daging putih terus melekat

4. Tampilan daging babi setelah dimasak

Gambar ilustrasi