Milk tea atau teh susu trennya sedang meningkat di kalangan foodies. Mencoba membandingkan tiga merek populer, infoFood adu rasa merek produk impor hingga lokal.
Teh susu atau milk tea masih menjamur bahkan kian populer. Banyak gerai lokal maupun luar negeri yang kemudian membuka gerai di Indonesia karaena permintaan pasar yang tinggi.
Rasanya yang milky dengan sentuhan khas teh dan konsistensi yang creamy cocok untuk melepaskan dahaga. Penasaran dengan perbedaan setiap mereknya, tim infofood membandingkan tiga merek milk tea yang ada di pusat perbelanjaan.
Adalah Sancha, Chagee, dan Teazzi yang akan kami adu rasanya. Dari ketiga merek tersebut, kami memesan dua jenis milk tea berbasis teh oolong dan teh melati atau jasmine.
Tiga merek milk tea bernama Sancha, Chagee, dan Teazzi datang dari negara yang berbeda. Jadi, ketiganya memiliki karakter penyajian dan rasa yang berbeda.
Sancha, merek milk tea dengan kemasan berwarna merah muda dan motifnya yang elegan dan khas ternyata produk lokal. Walaupun begitu, cabang Sancha belum sebanyak milk tea lainnya.
Sementara Chagee yang memiliki desain mirip mode busana ternama datang dari Yunnan, China. Karena itu penyajian tehnya merujuk pada gaya minum teh ala China.
Teazzi dengan gerainya yang berukuran tak terlalu besar di pusat perbelanjaan juga tak kalah populer. Milk tea asal Taipei, Taiwan ini mengundang antrean pelanggan setiap ada gerai yang baru buka.
Sekilas, milk tea hanya campuran teh dan susu. Seharusnya kedua komponen tersebut jika diracik oleh tiga merek yang berbeda, maka tak terlalu jauh perbandingannya.
Ternyata antara Sancha, Chagee, dan Teazzi terbilang memiliki karakter yang cukup signifikan. Racikan milk tea pada Sancha cenderung lebih milky atau terasa kuat kekentalannya seperti susu.
Sementara pada Chagee, konsistensinya terbilang milky yang mengarah menuju creamy. Ketika disesap pertama kali rasa dan sensasi seperti minum susu lebih dominan, tetapi ketika masuk ke mulut terasa konsistensi creamy yang tipis.
Pada merek Teazzi, konsistensinya cukup unik. Rasa susunya atau karakter milky-nya tidak sekuat Sancha dan Chagee tetapi ketika disedot pertama kali dan masuk ke dalam mulut terasa lebih creamy.
Untuk warna, hampir semua menu dari ketiga merek tersebut memiliki warna putih susu dan tidak ada warna teh sama sekali. Hanya saja pada menu Roasted Oolong Milk Tea, menu signature dari Teazzi, warna kecokelatan yang tipis sebab menggunakan teh oolong yang dipanggang hingga kecokelatan.
Pada gerai Sancha, ada dua teh yang kami pesan. Jasmine Milk Tea dan Peach Oolong. Ciri khas rasa yang paling terasa pada Sancha muncul dari aromanya yang lebih kuat dibandingkan merek lain.
Jasmine Milk Tea yang menggunakan teh melati memiliki rasa dan aftertaste teh yang tipis dengan aroma melati kuat. Sementara untuk Peach Oolong Milk Tea, rasa oolong hampir tidak terasa tetapi dengan aroma dan rasa sirup buah persik yang kuat. Tingkat kemanisannya juga tidak terlalu menusuk walaupun aromanya kuat.
Pada gerai Chagee kami juga memilih dua menu yang menyerupai gerai sebelumnya. Ada Jasmine Green Milk Tea dan Peach Oolong Milk Tea.
Sebab berbahan dasar teh hijau, pada menu Jasmine Green Milk Tea terdapat sedikit rasa sepat khas teh hijau. Peach Oolong Milk Tea juga lebih seimbang antara aroma dan manis buah persik dengan rasa teh oolong.
Pada gerai Teazzi, kami memesan Jasmine Green Milk Tea dan Roasted Oolong Milk Tea karena tidak tersedia menu teh oolong dengan perisa peach. Dibandingkan dengan dua gerai milk tea sebelumnya, Teazzi memiliki karakter teh yang aromanya paling tidak menyengat.
Hampir mirip Chagee, rasa teh melati hijaunya memiliki sensasi sepat, tetapi tidak yang terlalu kuat. Untuk aroma teh melatinya sangat lembut dan tipis, tetap rasa tehnya lebih kuat daripada Chagee.
Sementara untuk menu Dark Roast Oolong Milk Tea tehnya terasa paling pekat dari semua menu teh oolong dari semua gerai. Proses pemanggangan teh oolong juga memberikan rasa dan aroma smoky tipis dan lebih cocok untuk penggemar teh yang lebih kuat.
Untuk harganya sendiri, ketiga gerai milk tea ini memiliki perbedaan yang tak terlalu signifikan.
Gerai Sancha mematok harga Peach Oolong Milk Tea ukuran reguler Rp 27.000. Begitu pula dengan menu Jasmine Milk Tea dengan ukuran yang sama ditawarkan seharga Rp 27.000.
Pada Chagee harganya lebih mahal dibandingkan dua gerai milk tea lain. Segelas Peach Oolong Milk Tea dibanderol Rp 43.000 dan Bo.Ya Jasmine Green Milk Tea dipatok Tp 42.000 per gelasnya.
Gerai Teazzi menawarkan segelas Jasmine Green Milk Tea dengan ukuran medium seharga Rp 28.000. Sama dengan menu Deep Roast Oolong Milk Tea yang juga dibanderol Rp 28.000 per gelas.
Untuk ukurannya, ketiganya tak berbeda jauh. Ukuran gelas pada Sancha lebih pendek, Teazzi berada di tengah-tengah, dan gelas dari Chagee lebih tinggi di antara ketiganya.
Jika ingin milk tea yang lebih harum, infoers bisa membeli racikan dari Sancha. Jika ingin yang lebih seimbang antara harum teh dan rasanya dapat memesan milk tea dari Chagee. Lalu jika kamu penggemar milk tea dengan rasa teh yang lebih kuat, maka Teazzi lebih cocok untuk dipertimbangkan.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview infofood? Kirim email ke .
Mempertimbangkan berbagai aspek racikan tehnya, begini perbedaan ketiga milk tea yang populer:
Produk Impor hingga Lokal
Karakter Konsistensi Milk Tea
Kepekatan Rasa Teh
Harga dan Ukuran
Pada gerai Sancha, ada dua teh yang kami pesan. Jasmine Milk Tea dan Peach Oolong. Ciri khas rasa yang paling terasa pada Sancha muncul dari aromanya yang lebih kuat dibandingkan merek lain.
Jasmine Milk Tea yang menggunakan teh melati memiliki rasa dan aftertaste teh yang tipis dengan aroma melati kuat. Sementara untuk Peach Oolong Milk Tea, rasa oolong hampir tidak terasa tetapi dengan aroma dan rasa sirup buah persik yang kuat. Tingkat kemanisannya juga tidak terlalu menusuk walaupun aromanya kuat.
Pada gerai Chagee kami juga memilih dua menu yang menyerupai gerai sebelumnya. Ada Jasmine Green Milk Tea dan Peach Oolong Milk Tea.
Sebab berbahan dasar teh hijau, pada menu Jasmine Green Milk Tea terdapat sedikit rasa sepat khas teh hijau. Peach Oolong Milk Tea juga lebih seimbang antara aroma dan manis buah persik dengan rasa teh oolong.
Pada gerai Teazzi, kami memesan Jasmine Green Milk Tea dan Roasted Oolong Milk Tea karena tidak tersedia menu teh oolong dengan perisa peach. Dibandingkan dengan dua gerai milk tea sebelumnya, Teazzi memiliki karakter teh yang aromanya paling tidak menyengat.
Hampir mirip Chagee, rasa teh melati hijaunya memiliki sensasi sepat, tetapi tidak yang terlalu kuat. Untuk aroma teh melatinya sangat lembut dan tipis, tetap rasa tehnya lebih kuat daripada Chagee.
Sementara untuk menu Dark Roast Oolong Milk Tea tehnya terasa paling pekat dari semua menu teh oolong dari semua gerai. Proses pemanggangan teh oolong juga memberikan rasa dan aroma smoky tipis dan lebih cocok untuk penggemar teh yang lebih kuat.
Untuk harganya sendiri, ketiga gerai milk tea ini memiliki perbedaan yang tak terlalu signifikan.
Gerai Sancha mematok harga Peach Oolong Milk Tea ukuran reguler Rp 27.000. Begitu pula dengan menu Jasmine Milk Tea dengan ukuran yang sama ditawarkan seharga Rp 27.000.
Pada Chagee harganya lebih mahal dibandingkan dua gerai milk tea lain. Segelas Peach Oolong Milk Tea dibanderol Rp 43.000 dan Bo.Ya Jasmine Green Milk Tea dipatok Tp 42.000 per gelasnya.
Gerai Teazzi menawarkan segelas Jasmine Green Milk Tea dengan ukuran medium seharga Rp 28.000. Sama dengan menu Deep Roast Oolong Milk Tea yang juga dibanderol Rp 28.000 per gelas.
Untuk ukurannya, ketiganya tak berbeda jauh. Ukuran gelas pada Sancha lebih pendek, Teazzi berada di tengah-tengah, dan gelas dari Chagee lebih tinggi di antara ketiganya.
Jika ingin milk tea yang lebih harum, infoers bisa membeli racikan dari Sancha. Jika ingin yang lebih seimbang antara harum teh dan rasanya dapat memesan milk tea dari Chagee. Lalu jika kamu penggemar milk tea dengan rasa teh yang lebih kuat, maka Teazzi lebih cocok untuk dipertimbangkan.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview infofood? Kirim email ke .
Kepekatan Rasa Teh
Harga dan Ukuran
