King Abdi Dikecam Usai Viral Videonya Promosi Toko Miras di Malang

Posted on

Sebuah video promosi minuman beralkohol yang diunggah di media sosial menimbulkan kontroversi di Kota Malang. Begini kronologinya.

Video tersebut menampilkan selebritas kuliner sekaligus mantan peserta kompetisi masak MasterChef Indonesia musim ke-10, Amrizal Nuril Abdi atau dikenal sebagai King Abdi.

Di video tersebut King Abdi yang dikenal lewat gaya nyentrik dan sejumlah bisnis kulinernya bersama para artis, tengah mempromosikan sebuah toko minuman keras bernama Sari Jaya 25 yang berlokasi di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat), Malang.

Dalam video berdurasi hampir tiga menit itu, King Abdi tampak turun dari sebuah mobil, menghampiri seseorang yang sedang meminum es teh lalu mengajaknya masuk ke dalam toko tersebut.

“Tak duduhi bakul alkohol anyar di Suhat, Malang (Tak tunjukkan toko alkohol baru di Suhat),” kata King Abdi kepada pria lain yang mulanya minum es teh dalam video tersebut.

Ia kemudian memamerkan berbagai jenis minuman beralkohol yang tersedia di toko sembari menyebutkan harga promosi secara antusias.

Konten promosi tersebut langsung menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk kalangan legislatif Kota Malang. Salah satunya adalah Arief Wahyudi, anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang.

Ia menyatakan bahwa promosi tersebut melanggar etika dan berpotensi menyalahi Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.

“Seperti halnya rokok yang wajib mencantumkan bahaya merokok, iklan minuman beralkohol juga harus mencantumkan risiko yang ditimbulkan. Ini penting untuk melindungi masyarakat,” katanya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/07/2025).

Arief mendesak Pemerintah Kota Malang untuk segera menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam produksi dan penyebaran konten promosi alkohol tersebut. Ia juga mendorong penutupan toko minuman keras yang bersangkutan jika terbukti melanggar aturan yang berlaku.

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, turut angkat suara terkait polemik ini. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak konten semacam itu pada anak-anak dan remaja yang menjadi pengguna aktif media sosial.

Menurutnya meskipun video promosi tersebut telah dihapus di akun media sosial King Abdi, tapi potensi penyebaran ulang melalui berbagai platform masih terbuka lebar.

“Kalaupun memang iklan tersebut sudah di-take down, ini kan anak-anak semua pengguna gadget. Kalau saya sempat lihat kemarin, itu ada beberapa poin yang akan ditangkap anak-anak, tetapi tidak baik poinnya,” ujarnya seperti dikutip dari infojatim (17/07/2025).

Amithya juga mengingatkan para pembuat konten agar tidak kebablasan dalam berkreativitas dan tetap memperhatikan norma serta regulasi yang berlaku.

Ia menegaskan, meski setiap orang punya hak berekspresi di media sosial, konten yang dibuat tetap harus sesuai dengan etika dan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Semenjak konten promosi alkohol ini menuai pro dan kontra, video itu mendadak menghilang di media sosial, diduga dihapus. Namun unduhan konten itu telah menyebar di sejumlah grup WhatsApp.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi