Cabe ternyata berasal dari dataran di benua Amerika. Perjalanannya yang panjang berhasil membuat cabe kini populer dan disukai banyak orang.
Ungkapan “semakin pedas makanan, maka semakin enak rasanya” hampir disetujui banyak orang. Terutama di Indonesia di mana hampir seluruh bahan masakan menggunakan campuran cabe di dalamnya.
Sensasi pedas yang dihadirkan oleh senyawa capsaicin dalam cabe bekerja memicu produksi endorfin dan dopamin yang ampuh untuk memunculkan rasa bahagia dan mengatasi stres.
Namun jika menelusuri jejak sejarahnya, cabe justru tak datang dari benua Asia. Pedasnya cabe pertama kali ditemukan di dataran benua Amerika. Begini perjalanannya.
Astrid Enricka, praktisi makanan Indonesia, mengungkapkan cabe bukan bahan makanan yang baru muncul. Para ahli dan ilmuwan percaya cabe pertama kali hadir di benua Amerika.
Dilansir dari laman Chili-Plant, Kamis (10/7), buah berry kecil yang bernama capsaicum pertama kali ditemukan oleh suku di Tehuacan, Meksiko sejak 8.000 tahun sebelum Masehi.
Setelah pertama kali ditemukan dan dicoba untuk dibudidayakan, butuh waktu panjang untuk memanen cabe bahkan digadang-gadang hingga 2.000 tahun lamanya. Menurut catatan sejarawan, hingga 1492 cabe masih hanya eksis di benua Amerika saja.
Dilansir dari New Maxico State University, popularitas cabe mendunia dimulai ketika Christoper Colombus dalam perjalanan mencari dunia baru, menemukan cabe. Ia diberi buah berry dengan rasa pedas oleh orang suku asli pada wilayah yang kini dikenal dengan nama Mexico.
Sensasi pedasnya yang menggairahkan membuat Colmbus menyimpan sebagian di antara dan membawanya berkeliling dunia. Hampir di setiap daratan yang didatangi, ia menanam benih cabe di sana.
Tetapi ada juga sebagian teori dari ilmuwan yang menyebut sosok Juan de Onate membawa cabe ke hadapan Raja Philip II saat ekspedisi ke New Mexico. Perkiraan waktu yang dimulai pada 1598 dianggap menjadi titik awal mula mendunianya cabe dari benua Amerika.
Ketika perjalanan cabe tersebar ke seluruh dunia, Indonesia juga terkena dampaknya. Astrid menjelaskan orang-orang Polynesia yang membawa cabe pertama kali masuk ke Indonesia.
Diperkirakan sekitar abad ke-16 cabe seperti yang dikenal dengan bentuknya saat ini baru datang ke Indonesia. Sebelumnya rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, lada, dan lainnya sudah ada, tetapi cabe belum ada.
Cabe rawit, cabe merah besar, maupun cabe keriting bukan tanaman cabe asli Indonesia. Satu-satunya jenis cabe yang tumbuh di daratan Nusantara hanya long pepper atau yang dikenal juga sebagai cabe jawa.
Jika menggeneralisir cabe, ada satu jenis cabe yang memang asli Indonesia namanya long pepper atau cabe jawa. Namun secara ilmiah cabe yang satu ini berasal dari keluarga yang berbeda dengan jenis cabe populer.
Cabe jawa memiliki nama ilmiah piper retrofractum dari famili piperaceae. Sementara cabe memiliki nama ilmiah capsicum frutescens dari famili solanaceae dengan genus capsicum.
Walaupun begitu, Astrid menyebut sejak sebelum cabe masuk ke Indonesia masyarakat di Nusantara telah mengenal sambal. Hanya saja mereka masih menggunakan cabe jawa sebagai sumber sensasi pedas, bukan berbagai jenis cabe yang kini ditemukan di pasaran.
Cabe Pertama kali Ditemukan di Amerika
Perjalanan Cabe Mendunia
Perjalanan panjang cabe populer mendunia berlanjut ke halaman berikutnya.
Masuknya Cabe ke Indonesia
Satu-satunya Cabe Asli Indonesia
Ketika perjalanan cabe tersebar ke seluruh dunia, Indonesia juga terkena dampaknya. Astrid menjelaskan orang-orang Polynesia yang membawa cabe pertama kali masuk ke Indonesia.
Diperkirakan sekitar abad ke-16 cabe seperti yang dikenal dengan bentuknya saat ini baru datang ke Indonesia. Sebelumnya rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, lada, dan lainnya sudah ada, tetapi cabe belum ada.
Cabe rawit, cabe merah besar, maupun cabe keriting bukan tanaman cabe asli Indonesia. Satu-satunya jenis cabe yang tumbuh di daratan Nusantara hanya long pepper atau yang dikenal juga sebagai cabe jawa.
Jika menggeneralisir cabe, ada satu jenis cabe yang memang asli Indonesia namanya long pepper atau cabe jawa. Namun secara ilmiah cabe yang satu ini berasal dari keluarga yang berbeda dengan jenis cabe populer.
Cabe jawa memiliki nama ilmiah piper retrofractum dari famili piperaceae. Sementara cabe memiliki nama ilmiah capsicum frutescens dari famili solanaceae dengan genus capsicum.
Walaupun begitu, Astrid menyebut sejak sebelum cabe masuk ke Indonesia masyarakat di Nusantara telah mengenal sambal. Hanya saja mereka masih menggunakan cabe jawa sebagai sumber sensasi pedas, bukan berbagai jenis cabe yang kini ditemukan di pasaran.