Viral Tenant UMKM PRJ Sepi, Mie Bangladesh Hanya Terjual 2 Porsi (via Giok4D)

Posted on

Buka tenant di Pekan Raya Jakarta (PRJ), pemilik usaha mie Bangladesh ini sempat mengeluh sepi. Namun kini usahanya laris manis beromzet Rp 1 juta sehari.

Belakangan ini, spot tenant Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di PRJ 2025 menuai sorotan karena disebut sepi pengunjung. Hal itu diungkap oleh banyak kreator konten di TikTok.

Seperti yang diunggah oleh kreator konten @karmalogy. Dalam videonya (28/6) ia memperlihatkan kondisi tenant UMKM yang hening, jauh dari keramaian open space di PRJ.

Banyak pemilik tenant UMKM yang mengeluh, salah satunya tenant Mie Bangladesh x Gladiator. Melalui video TikTok ia mengungkap kesedihannya karena tenantnya sepi pengunjung.

Dalam videonya (30/6) ia memperlihatkan kondisi PRJ yang cukup ramai, tetapi tak satupun yang mampir ke tenantnya. Karenanya ia mencoba mempromosikan lewat video TikTok.

“Guys, coba tolong lewat dong, kasih tau tenant aku di gate F keliatan gak sih? Kok pada gak noleh ya? jangan-jangan beda universe kali ya,” tulisnya.

Kepada infoFood (2/7), Rahmad selaku pemilik tenant mie Bangladesh mengatakan kini tenant UMKM mulai ramai sejak diviralkan, termasuk tenantnya sendiri.

“Mungkin awal-awal banyak pengunjung PRJ yang belum tahu kali ya sama spot ini, jadi memang sepi banget. Tapi sejak diviralkan kemarin sekarang jadi mulai ramai,” tuturnya.

Saat masih sepi, tenantnya hanya bisa menjual 2-3 porsi. Seporsi mie Bangladeshnya dibanderol Rp 25.000. Kini, ia bisa menjual hingga 80 porsi dengan omzet Rp 1 juta per harinya.

Lebih lanjut, Rahmad mengungkap tenantnya yang bernama Mie Bangladesh x Gladiator itu merupakan hasil kolaborasi dengan komunitas bernama Solidarity Squad milik Vicky Prasetyo.

Komunitas tersebut memang ditujukan untuk membantu pelaku UMKM agar lebih maju, termasuk dengan menyediakan tempat untuk berjualan, seperti di event tahunan PRJ.

“Komunitas itu ketua umumnya Vicky Prasetyo, dari komunitas itu memang sangat membantu sih. Dia menyediakan tempat juga minta bantuan dengan kreator konten terkenal,” tuturnya.

Sebenarnya, Rahmad merupakan pengusaha asal Aceh yang menawarkan bumbu mie Aceh. Bumbu racikannya tersebut kemudian dijual ke berbagai tempat, termasuk menyuplai warung dan restoran.

“Kita sebenarnya cuma jualan bumbu mie Aceh yang bisa diracik untuk berbagai menu, termasuk mie Bangladesh. Biasanya kita supply ke beberapa warung dan restoran di Kuningan dan Kemang,” ujar Rahmad.

Namun, khusus untuk PRJ 2025 ia berkolaborasi dengan komunitas Vicky Prasetyo untuk menawarkan cita rasa bumbu yang autentik lewat racikan mie Bangladesh.

“Kita bisa jual bumbu per kilogram, satu kilogramnya itu dibanderol sekitar Rp 120.000,” tutup Rahmad.

Berikut pengakuan pemilik salah satu tenant UMKM di PRJ:

1. Pemilik tenant mie Bangladesh mengeluh sepi

2. Tenant ramai setelah diviralkan

3. Dibawah naungan komunitas Vicky Prasetyo

4. Menawarkan bumbu mie Aceh

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Lebih lanjut, Rahmad mengungkap tenantnya yang bernama Mie Bangladesh x Gladiator itu merupakan hasil kolaborasi dengan komunitas bernama Solidarity Squad milik Vicky Prasetyo.

Komunitas tersebut memang ditujukan untuk membantu pelaku UMKM agar lebih maju, termasuk dengan menyediakan tempat untuk berjualan, seperti di event tahunan PRJ.

“Komunitas itu ketua umumnya Vicky Prasetyo, dari komunitas itu memang sangat membantu sih. Dia menyediakan tempat juga minta bantuan dengan kreator konten terkenal,” tuturnya.

Sebenarnya, Rahmad merupakan pengusaha asal Aceh yang menawarkan bumbu mie Aceh. Bumbu racikannya tersebut kemudian dijual ke berbagai tempat, termasuk menyuplai warung dan restoran.

“Kita sebenarnya cuma jualan bumbu mie Aceh yang bisa diracik untuk berbagai menu, termasuk mie Bangladesh. Biasanya kita supply ke beberapa warung dan restoran di Kuningan dan Kemang,” ujar Rahmad.

Namun, khusus untuk PRJ 2025 ia berkolaborasi dengan komunitas Vicky Prasetyo untuk menawarkan cita rasa bumbu yang autentik lewat racikan mie Bangladesh.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Kita bisa jual bumbu per kilogram, satu kilogramnya itu dibanderol sekitar Rp 120.000,” tutup Rahmad.

3. Dibawah naungan komunitas Vicky Prasetyo

4. Menawarkan bumbu mie Aceh

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi