Menantang nyalinya sendiri, seorang pria nekat ikut tantangan makan kari pedas. Alih-alih menang ia justru tersiksa gegara kari yang dilahapnya.
Tantangan makanan ekstrem seringkali menggelitik pada pemilik nyali besar. Mereka harus makan cepat dalam porsi besar atau bahkan menyantap makanan yang pedas sebanyak-banyaknya.
Tak hanya menjadi ajang seru-seruan, tetapi aksi serupa juga dimanfaatkan sebagai teknik marketing. Namun penantang juga tetap harus waspada dengan kondisi dirinya jangan sampai seperti pria ini.
Melansir Food NDTV (16/6), seorang pria terekam video menunduk kesakitan di tepi jalan. Di depannya ada pria lain yang menyambangi sambil memberikan air minum.
Rupanya, menurut informasi yang beredar, pria tersebut baru saja mengikuti tantangan makan kari. Kari yang disajikan sengaja diracik kaya rempah dan sangat pedas.
Adalah Bengal Village, restoran India di Brick Lane, London, Inggris yang menyelenggarakan turnamen tersebut. Dalam video terlihat juga beberapa meja yang sengaja disusun di tepi jalan untuk acara adu pedas.
Pihak restoran menyebut kari tersebut memang sengaja dibuat sangat pedas. Bahkan ada 72 rempah pedas yang diracik oleh chefnya khusus dengan sarung tangan agar tangannya tak terbakar kepedasan rempah.
Pria yang membantu memberikannya air minum ternyata juga pemilik restoran. Ia tampak panik melihat salah satu pesertanya hampir tersungkur di tepi jalan.
“Saudaraku, apa yang kamu katakan? Minumlah air ini kalau tidak kamu akan tambah parah,” ujarnya dengan panik pada pria yang tak diketahui namanya.
Lamam The Standard UK juga menyoroti turnamen adu pedas tersebut. Konon ada beberapa jenis cabai yang digunakan untuk karinya, seperti Carolina reaper, scotch bonnet, bird’s eye, snake chili dari Bangladesh, fly chilli dan lainnya.
Warna dari kuah kari yang dipertandingan saja sudah berbeda. Tak lagi kuning pekat melainkan merah kecokelatan.
Pria tersebut bahkan bukan pemenang dari pertandingan melahap kari pedas tersebut. Ia hanya mendapatkan rasa tersiksa usai menyantap kari terpedas di London saja.